Pemerintah Masih Buka Keran Impor Buah dan Sayur dari China
Merdeka.com - Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian, Agung Hendriadi menyatakan keran impor buah dan sayur dari China akan tetap dibuka meskipun wabah Corona sedang menggerogoti hampir seluruh aktivitas Negeri Tirai Bambu tersebut.
Menurutnya, wabah Corona tidak berpengaruh pada impor buah-buahan dari China, seperti apa yang disampaikan Menteri Perdagangan Agus Suparmanto.
"Enggaklah, kan pak Mendag udah bilang bahwa itu enggak pengaruh. Kementan itu pasti berdasarkan Kemenkes, Kemendag, yang tahu kan dia. Selama ini enggak ada masalah," ujar Agung saat ditemui usai pembukaan gelaran Operasi Pasar Bawang Putih dan Cabai murah di Toko Tani Indonesia Center, Minggu (9/2).
Dia menekankan, yang justru harus dikhawatirkan apakah wabah virus corona tersebut menggangu panen buah di China atau tidak, karena jika tidak ada panen, maka tentu tidak ada produksi dan itu bisa berdampak ke kebutuhan impor negara-negara lain termasuk Indonesia.
"Yang dikhawatirkan kan begini, di sana lagi kena wabah ada enggak yang panen? Ada enggak produksinya? Nah itu yang dimasalahkan. Itu yang kemudian akan mengurangi jumlah yang kita butuhkan," imbuh Agung.
Ekspor Terhambat
Dirinya mengakui, tidak hanya kegiatan impor namun ekspor juga akan terhambat jika Corona tidak segera diatasi. Oleh karenanya saat ini, Kementan akan konsentrasi memproduksi benih dan meningkatkan produksi dalam negeri.
"Kita sekarang masih konsentrasi memproduksi benih, kalo kita sudah memproduksi benih cukup kita tanam sendiri yasudah enggak perlu lagi," kata Agung mengakhiri.
Reporter: Athika Rahma
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah Bakal Impor 20.000 Ton Bawang Putih dari China, Ini Alasannya
Pemerintah mengutus ID Food untuk mengimpor 200.000 ton bawang putih dari China.
Baca SelengkapnyaDiwariskan Pada Anak Cucu, Warga Negara China Kelahiran Kebumen Ini Buka Usaha Makanan Indonesia di Negeri Rantau
Walaupun sudah lama meninggalkan tanah air, Ibu Bunga terdengar lancar berbahasa Indonesia.
Baca SelengkapnyaPemerintah Sentil Industri Minuman Masih Kecanduan Bahan Baku Impor, Pengusaha: Harganya Lebih Murah
Khusus industri minuman, Kemenperin menargetkan penggunaan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) bahan baku menjadi 25 persen.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Mentan Sentil Dirut Bulog: Jangan Terlalu Bersemangat Impor Daging Kerbau, tapi Lupa Serap Gabah dan Jagung Petani
Saat ini, Kementan tengah fokus pada pemenuhan pangan dalam negeri untuk menekan kebijakan impor. Dua di antara komoditas jagung dan padi.
Baca SelengkapnyaBeras Impor 500.000 Ton Masuk Indonesia Mulai Januari 2024, Asalnya dari Thailand dan Pakistan
Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi memaparkan, proses importasi beras ini masih berasal dari negara-negara langganan Indonesia.
Baca SelengkapnyaPemerintah Berencana Setop Sementara Penyaluran Bansos
Pemerintah mempertimbangkan untuk menghentikan sementara penyaluran bantuan pangan beras saat hari tenang hingga pencoblosan pemilu yakni 11-14 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaBansos Beras, Daging Ayam dan Telur Telan Anggaran Rp17,5 Triliun
Anggaran tersebut mencakup kucuran bansos hingga Juni 2024. Namun, Kemenkeu akan melakukan tinjauan setelah tiga bulan.
Baca SelengkapnyaBeras di Singapura Ternyata Lebih Murah dari Indonesia, Mendagri Ungkap Penyebabnya
Singapura menyandang status sebagai negara maju namun tidak bisa memproduksi bahan pangan sendiri.
Baca SelengkapnyaBerkaca dari China, Nasib Indonesia Jadi Negara Maju atau Tidak Ditentukan 2 Pilpres Selanjutnya
Adapun perhitungan ini didapatnya setelah berkaca dari China, yang butuh waktu 40 tahun untuk jadi negara dengan kekuatan ekonomi besar dunia.
Baca Selengkapnya