Pemerintah dikritik tak libatkan masyarakat sipil dalam pertemuan IMF - World Bank
Merdeka.com - Indonesia, tepatnya Nusa Dua Bali telah dipilih menjadi tempat pertemuan akbar tahunan (annual meeting) International Monetary Fund (IMF) - World Bank pada Oktober mendatang. Pemerintah sudah banyak melakukan persiapan menyambut acara tersebut. Sayangnya, pemerintah dinilai kurang melibatkan peran serta masyarakat terutama masyarakat sipil selama proses persiapan.
Hal tersebut dikemukanan oleh Hamong Santono dari INFID (International NGO Forum on Indonesian Development).
"Persiapan pemerintah tidak cukup melibatkan masyarakat sipil. Saya tidak tahu sebenarnya seperti apa, tetapi yang jelas tidak ada cukup komunikasi yang baik antara pemerintah dengan masyarakat sipil terkait dengan penyelenggaraan acara di Bali nanti," ujarnya dalam sebuah acara konfrensi pers di Kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Senin (3/9).
Selama ini, masyarakat belum cukup diedukasi perihal peran penting Bank Dunia terutama dalam pembangunan Indonesia. Padahal, Bank Dunia bisa menentukan nasib masyarakat Indonesia melalui intervensi kebijakan.
Dalam kesempatan serupa, Perwakilan Perkumpulan Prakarsa, Herni Ramdlaningrum mengatakan, masyarakat seharusnya ikut dilibatkan sebab yang terkena dampak langsung dari kebijakan bank dunia adalah mereka. "Padahal berdampak kepada masyarakat. Masyarakat harus memahami kebijakan yang dilemparkan," ujarnya.
Selama ini, pemerintah tidak membuka ruang kepada masyarakat mengenai kebijakan bank dunia sehingga tidak ada celah untuk mengkritisi. Padahal, kebijakan yang diambil akan berdampak langsung kepada masyarakat.
"Pemerintah tidak membuka ruang dialog, seharusnya pemerintah melibatkan karena masyarakat lah yang terkena dampak-dampak dari kebijakan yang disepakati di forum tersebut."
Dia menegaskan, jika bank dunia masih ingin melakukan intervensi saat mereka mengucurkan dana kepada negara yang mereka beri pinjaman utang, maka sudah seharusnya masyarakat ikut terlibat.
"Bahwa jika IMF WB tetap melakukan intervensi, harus mengubah cara pandang mereka dan melibatkan civil society."
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
IMF adalah organisasi yang berperan penting dalam kancah perekonomian negara-negara Dunia Ketiga.
Baca SelengkapnyaPrabowo mengajak tokoh-tokoh Bali berkumpul tanpa memandang partai, organisasi mana dan institusi untuk merumsukan pembangunan Bali ke depan.
Baca SelengkapnyaRamalan IMF menyebut kondisi ekonomi dunia masih terpuruk.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Diharapkan, dana yang terkumpul nantinya dialokasikan pula untuk kegiatan yang dampaknya dirasakan langsung oleh wisatawan.
Baca SelengkapnyaPungutan Rp150 ribu ke turis asing akan diberlakukan di seluruh pintu masuk Pulau Bali.
Baca SelengkapnyaIndonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaPrabowo menyebut, permasalahan pangan di Indonesia dimulai ketika IMF 'melemahkan' peran Bulog.
Baca SelengkapnyaAda pun lini bisnis yang terdampak kenaikan pajak hiburan antara lain karaoke, kelab malam hingga spa.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani diandalkan dalam mengurus keuangan negara, Basuki menjadi tumpuan Jokowi dalam pembangunan infrastruktur.
Baca Selengkapnya