Pasarkan produk nasional, Airlangga gandeng raksasa Jerman Deutsche Messe

Merdeka.com - Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto melakukan sejumlah pertemuan penting selama kunjungan kerjanya di Ceko dan Jerman. Lawatan tersebut merupakan bagian dari langkah pemerintah RI untuk mengimplementasikan industri 4.0 serta meningkatkan investasi.

Dalam kunjungan di Jerman, Jumat (4/5), Airlangga bertemu dengan orang-orang penting dalam industri dan perdagangan di Jerman, salah satunya adalah Marci Sibert dari Deutsche Messe AG, raksasa pemain bisnis pameran dan konvensi. Dengan perusahaan yang berbasis di Hannover itu Kemenperin sepakat melakukan kerja sama.

"Deutsche Messe ini, sebagai sarana penting untuk peningkatan ekspor dan investasi," kata Airlangga.

<blockquote class="instagram-media" data-instgrm-captioned data-instgrm-permalink="https://www.instagram.com/p/BiWaPrsH18d/" data-instgrm-version="8" style=" background:#FFF; border:0; border-radius:3px; box-shadow:0 0 1px 0 rgba(0,0,0,0.5),0 1px 10px 0 rgba(0,0,0,0.15); margin: 1px; max-width:658px; padding:0; width:99.375%; width:-webkit-calc(100% - 2px); width:calc(100% - 2px);"><div style="padding:8px;"> <div style=" background:#F8F8F8; line-height:0; margin-top:40px; padding:50% 0; text-align:center; width:100%;"> <div style=" background:url(data:image/png;base64,iVBORw0KGgoAAAANSUhEUgAAACwAAAAsCAMAAAApWqozAAAABGdBTUEAALGPC/xhBQAAAAFzUkdCAK7OHOkAAAAMUExURczMzPf399fX1+bm5mzY9AMAAADiSURBVDjLvZXbEsMgCES5/P8/t9FuRVCRmU73JWlzosgSIIZURCjo/ad+EQJJB4Hv8BFt+IDpQoCx1wjOSBFhh2XssxEIYn3ulI/6MNReE07UIWJEv8UEOWDS88LY97kqyTliJKKtuYBbruAyVh5wOHiXmpi5we58Ek028czwyuQdLKPG1Bkb4NnM+VeAnfHqn1k4+GPT6uGQcvu2h2OVuIf/gWUFyy8OWEpdyZSa3aVCqpVoVvzZZ2VTnn2wU8qzVjDDetO90GSy9mVLqtgYSy231MxrY6I2gGqjrTY0L8fxCxfCBbhWrsYYAAAAAElFTkSuQmCC); display:block; height:44px; margin:0 auto -44px; position:relative; top:-22px; width:44px;"></div></div> <p style=" margin:8px 0 0 0; padding:0 4px;"> <a href="https://www.instagram.com/p/BiWaPrsH18d/" style=" color:#000; font-family:Arial,sans-serif; font-size:14px; font-style:normal; font-weight:normal; line-height:17px; text-decoration:none; word-wrap:break-word;" target="_blank">Semalam saya bertemu dengan orang-orang penting dalam industri dan perdagangan di Eropa khususnya Jerman, antara lain dengan Bapak Dr. Stefan Mair dari Federation of German Industri atau asosiasi industri jerman, Pak Andrej Gross, Pak Marci Sibert dari Deutch Messe, pengelola event yang fokus untuk Industri dan alat berat berpengaruh di Eropa hasil pembicaraannya kita siap kerjasama dengan mereka, untuk meningkatkan ekspor dan investasi. salam #industri4.0 #menujuindonesiamaju #bersamamuindonesiamaju</a></p> <p style=" color:#c9c8cd; font-family:Arial,sans-serif; font-size:14px; line-height:17px; margin-bottom:0; margin-top:8px; overflow:hidden; padding:8px 0 7px; text-align:center; text-overflow:ellipsis; white-space:nowrap;">Sebuah kiriman dibagikan oleh <a href="https://www.instagram.com/airlanggahartarto4.0/" style=" color:#c9c8cd; font-family:Arial,sans-serif; font-size:14px; font-style:normal; font-weight:normal; line-height:17px;" target="_blank"> Airlangga Hartarto</a> (@airlanggahartarto4.0) pada <time style=" font-family:Arial,sans-serif; font-size:14px; line-height:17px;" datetime="2018-05-04T09:16:16+00:00">4 Mei 2018 jam 2:16 PDT</time></p></div></blockquote> <script async defer src="//www.instagram.com/embed.js"></script>

Airlangga menuturkan, pameran di Jerman yang diselenggarakan oleh Deutsche Messe AG memiliki peran strategis untuk meningkatkan pemasaran produk-produk nasional. Terutama untuk barang-barang yang dihasilkan oleh industri kecil menengah (IKM).

Kata dia, Kemenperin menjalin kerja sama dengan Deutsche Messe AG supaya produk lokal Indonesia bisa mejeng di berbagai pameran bergengsi di Jerman. "Kami siap kerja sama dengan Deutsche Messe untuk peningkatan ekspor dan investasi," ujarnya.

Selama ini, ada beberapa komoditas dari Tanah Air yang sudah sejak lama diekspor ke Jerman. Sedikitnya ada 10 komoditas Indonesia yang diekspor ke Jerman, seperti minyak kelapa sawit, furnitur, alas kaki, kakao. Kemudian, udang, tekstil dan produk tekstil, kopi, dan electrical machinery, karet dan komponen otomotif.