Neraca Dagang Surplus, Rupiah Ditutup Menguat di Rp14.201 per USD
Merdeka.com - Nilai tukar Rupiah ditutup menguat di level Rp14.201 dari penutupan sebelumnya di level Rp14.219 per USD. Sedangkan untuk perdagangan besok, mata uang Rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup menguat di rentang Rp14.180 hingga Rp14.220 per USD.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim mengatakan, pasar merespon positif setelah Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data Neraca Perdagangan Indonesia (NPI) mengalami surplus sebesar USD5,73 miliar secara bulanan (month to month/mtm) pada Oktober 2021.
"Realisasi itu lebih tinggi dibandingkan surplus USD4,37 miliar pada September 2021 dan Oktober 2020 yang tercatat surplus USD3 miliar," kata Ibrahim dalam riset harian, Jakarta, Senin (15/11).
Surplus terjadi karena nilai ekspor mencapai USD22,03 miliar pada Oktober 2021. Sementara, nilai impor lebih kecil dibandingkan ekspor, yaitu USD17,23 miliar. Tercatat, Indonesia mengalami surplus berturut-turut selama 14 bulan.
Sedangkan untuk ekspor, nilainya naik 6,89 persen secara bulanan dibandingkan USD20,61 miliar pada September 2021. Secara tahunan, nilainya naik 53,35 persen dari Oktober 2020 sebesar USD14,36 miliar.
Secara total, ekspor Januari-Oktober 2021 mencapai USD186,32 miliar atau naik 41,8 persen dari USD131,39 miliar pada Januari-Oktober 2020. Secara rinci, kinerja ekspor ditopang oleh minyak dan gas (migas) mencapai USD1,03 miliar atau naik 9,91 persen dibandingkan pada bulan sebelumnya USD930 juta.
Sedang, ekspor nonmigas sebesar USD21 miliar atau naik 6,75 persen dari sebelumnya USD19,67 persen. Total ekspor nonmigas mencapai 93,35 persen dari total ekspor Indonesia pada Oktober 2021.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kinerja perdagangan Indonesia terus mencatatkan surplus hingga ke-47 kali berturut-turut sejak Mei 2020 lalu.
Baca SelengkapnyaNeraca perdagangan komoditas migas tercatat defisit USD1,89 miliar dengan komoditas penyumbang defisit adalah hasil minyak dan juga minyak mentah.
Baca SelengkapnyaUtang luar negeri pemerintah pada November 2023 sebesar USD 192,6 miliar atau tumbuh 6 persen (yoy), meningkat dari pertumbuhan bulan sebelumnya tiga persen.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pudji menerangkan, surplus tersebut ditopang oleh komoditas non migas yaitu sebesar USD4,62 miliar
Baca SelengkapnyaPosisi ULN pada November 2023 juga dipengaruhi oleh faktor pelemahan mata uang dolar AS terhadap mayoritas mata uang global.
Baca SelengkapnyaUtang Indonesia saat ini justru mengalami perbaikan yang cukup signifikan jika dibandingkan dengan periode sebelumnya.
Baca SelengkapnyaPosisi utang pemerintah relatif aman dan terkendali karena memiliki tenor jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,98 persen.
Baca SelengkapnyaMayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.
Baca SelengkapnyaGubernur BI, Perry Warjiyo mengakui nilai tukar Rupiah masih tertekan oleh dolar AS.
Baca Selengkapnya