Mundur dari Jabatan CEO, Ini Perjalanan Jeff Bezos Bangun Amazon
Merdeka.com - Orang terkaya di dunia, Jeff Bezos mengumumkan pengunduran dirinya dari jabatan CEO Amazon, Senin (1/2) lalu. Nantinya, jabatan CEO akan diisi oleh Andy Jessy, CEO dari anak usaha Amazon di layanan Cloud, Amazon Web Service terhitung kuartal ketiga tahun ini.
Meski mundur dari posisi CEO, Jeff Bezos masih akan terlibat dalam berbagai aktivitas bisnis Amazon lainya. Selain akan menjabat sebagai excutive chairman perusahaan, pebisnis yang terkenal dengan kepala plontosnya ini akan lebih fokus mengembangkan Day 1 Fund, The Washington Post, Bezos Earth Fund, juga Blue Origin.
Bezos mendirikan Amazon pada tahun 1995 yang saat itu hanya fokus pada penjualan buku secara online. Seiring waktu, Amazon mulai mengembangkan bisnisnya hingga lahir sebagai salah satu perusahaan paling berpengaruh di dunia dengan valuasi USD 1,7 triliun. Kesuksesan Amazon jugalah yang berhasil membawa Bezos menjadi orang terkaya di dunia.
Pengumuman kemunduran Bezos tersebut bersamaan dengan rilisan laporan pendapatan perusahaan. Amazon membukukan kinerja positif melebihi prediksi Wall Street sebagai salah satu korporasi yang paling menangguk untung dibalik tantangan ekonomi akibat Pandemi Covid-19.
Dikutip dari CNN, penjualan bersih Amazon naik 44 persen dari periode yang sama tahun lalu menjadi USD 125,6 miliar. Angka ini jauh lebih besar dari prediksi Wall Street sebesar USD 119,7 miliar. Begitupun dari pendapatan bersih perusahaan yang membukukan USD 7,2 Miliar, hampir dua kali lipat lebih dari prediksi Wall Street sebesar USD 3,7 Miliar.
Sosok Andy Jassy
Pengganti Bezos, Andy Jassy bukanlah sosok baru bagi Amazon. Dia merupakan sosok dibalik suksesnya Amazon meraup pundi-pundi pemasukan dari anak perusahaan mereka yang bergerak dalam layanan cloud, Amazon Web Service.
Andy membangun lini bisnis tersebut sejak tahun 2006 dan membawa perusahaannya berhasil jadi kompetitor terbesar bagi Microsoft dan Alphabet yang juga menawarkan layanan serupa. Setelah menggantikan Bezos, Jassy berpotensi besar mengembangkan layanan ini makin masif setelah kesuksesan besar yang sudah mereka dapatkan.
Jejak karier pria berusia 53 tahun ini di Amazon dimulai sejak Mei 1997. Di awal kariernya, dia membantu Bezos mengembangkan Amazon di luar bisnis utama penjualan buku.
Dalam sebuah bincang Podcast sekolah Bisnis Harvard University seperti dikutip dari Reuters, Jassy menyebut dia bergabung ke Amazon tepat tiga hari setelah menyelesaikan ujian akhirnya sebagai mahasiswa jurusan Bisnis di Harvard University.
"Saya melakukan ujian akhir saya di sekolah Bisnis Harvard University (HBS) pada hari jumat pertama bulan Mei tahun 1997, saya mulai kerja di Amazon senin besoknya," kata dia.
Reporter: Abdul Azis Said
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tak Banyak yang Tahu, Ternyata Miliarder Jeff Bezos Punya Kebiasaan Unik Berikut Ini
Pendiri raksasa teknologi Amazon, ternyata memiliki kebiasaan yang unik.
Baca SelengkapnyaJeff Bezos: Berada di Luar Angkasa Bagaikan Bayi dalam Kandungan
Jeff Bezos memang pernah merasakan gravitasi nol saat melakukan perjalanan ke ruang angkasa pada Juli 2021.
Baca SelengkapnyaBak Ketiban Durian Runtuh: Miliarder Jeff Bezos Dapat Uang Rp31,37 Triliun dalam Sepekan, Ini Sumbernya
Jeff Bezos sukses mengantongi pendapatan hingga lebih dari USD2 miliar, atau setara Rp31,37 triliun.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jeff Bezos ungkap Hijrahnya Umat Manusia Bukan di Planet Mars, tapi di Tempat Ini
Bukan di Mars, tetapi tempat buatan manusia ini adalah wadah kehidupan baru selain di Bumi.
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap Isi Pembicaraan dengan Presiden Filipina, Termasuk Soal Pertahanan
Jokowi menyebut tiga bidang kerja sama yang akan diperkuat oleh kedua negara.
Baca SelengkapnyaJokowi Bersyukur Pemilu Berjalan Lancar di saat Geopolitik Global Kurang Kondusif
Dia melihat masyarakat riang gembira berbondong-bondong ke TPS.
Baca SelengkapnyaGoogle Pecat Karyawan yang Protes terhadap Israel
Google dan Amazon memiliki kontrak USD1,2 miliar untuk menyediakan layanan komputasi awan kepada pemerintah dan militer Israel.
Baca SelengkapnyaMuncul Desakan Pemakzulan Jokowi, Istana Klaim Kepuasan ke Presiden Masih Tinggi di Atas 75 Persen
Istana menegaskan, Presiden Joko Widodo atau Jokowi tak terganggu dengan munculnya wacana pemakzulan Jokowi.
Baca SelengkapnyaJokowi Tekan Aturan Percepatan Transformasi Digital, Begini Isinya
Pertimbangan penerbitan perpres itu untuk mendorong terwujudnya pelayanan publik berkualitas dan terpercaya.
Baca Selengkapnya