Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Merak macet, Rp 2 miliar per hari terbuang percuma

Merak macet, Rp 2 miliar per hari terbuang percuma Pelabuhan Merak. Merdeka.com/Arie Basuki

Merdeka.com - Perekonomian nasional tengah bergeliat di tengah mandegnya perekonomian global dan tersanderanya perekonomian negara maju oleh utang yang cukup besar. Seharusnya, kondisi ini bisa dimanfaatkan untuk menggenjot perekonomian domestik dengan beragam aktivitas yang diharapkan bisa mendorong bergeraknya ekonomi. 

Anehnya, pemerintah tidak terlalu pusing dengan kemacetan yang terjadi di ruas jalan menuju Pelabuhan Merak. Bahkan, Menteri Koordinator Perekonomian Perekonomian Hatta Rajasa mengajak semua pihak mensyukuri kemacetan yang terjadi di Merak.

Alasan Hatta, hal itu menunjukkan pergerakan ekonomi. Ekonomi yang bergerak di tengah kemacetan. "Penyeberangan meningkat itu namanya ekonomi kita bergerak," ujar Hatta di Jakarta, Senin (9/7).

Yang disayangkan, pemerintah tidak benar-benar siap menyambut cepatnya ekonomi bergerak yang mendorong peningkatan arus distribusi logistik. Persoalan kemacetan di ruas jalan menuju pintu masuk Pelabuhan Merak, sudah cukup kronis. Ekonomi yang bergerak di tengah kemacetan tidak bisa diterima begitu saja. Terlebih, jika melihat kerugian yang harus ditanggung.

Sekretaris DPP Organda Andriansyah mengatakan, pihaknya telah melakukan perhitungan untuk mengetahui uang yang terbuang percuma dari kondisi kemacetan di Pelabuhan Merak dan terhambatnya arus logistik nasional. "Yang kita hitung (kerugian) Rp 1,8 miliar sampai Rp 2 miliar per hari," tegas Andriansyah kepada merdeka.com.

Kerugian tersebut dihitung dari faktor keterlambatan pengiriman, peningkatan cost atau biaya operasional, penambahan biaya bahan bakar yang terbuang percuma di jalan, dan dana tambahan yang harus dikeluarkan pengemudi truk karena harus menunggu berhari-hari untuk bisa menyeberang.

"Juga penurunan produktivitas kendaraan 20 sampai 30 persen," katanya. Dengan kata lain, arus logistik yang harusnya bisa dicapai 3 sampai 4 hari, sekarang harus bertambah 1 sampai 2 hari.

Untuk solusi jangka pendek, Organda sudah mengusulkan Pelindo 2 sebagai otoritas penyeberangan, melakukan studi penyeberangan dengan mengalihkan ke Tanjung Priok-Sumatera dengan kapal Roro. Dengan catatan, cost atau biaya harus lebih murah. Sebab, biaya penyeberangan Tanjung Priok masih jauh lebih mahal dari Pelabuhan Merak. 

Pihaknya sangat berharap agar persoalan kemacetan di Pelabuhan Merak bisa terselesaikan. "Jangan menghambat. Ini menghambat distribusi, sedangkan penyeberangan meningkat terus. Sejalan dengan kemacetan Merak ini kan simpul utama Jawa dan Sumatera , agar ada penyelesaian secepatnya," harapnya.

Hatta Rajasa dengan penuh percaya diri mengaku tahu cara mengurai kemacetan di Merak. Menurutnya, ada tiga jalan keluar. "Ke depan, saya tahu karena saya mantan menteri perhubungan. Itu ada 3 saja, pertama sediakan dermaga tambahan dan kedua adalah kapal penyeberangan yang baik. Manajemen juga harus turun langsung ke lapangan atau pas hands on," kata Hatta.

(mdk/oer)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Penerimaan Pajak hingga Pertengahan Maret Tembus Rp342,88 Triliun
Penerimaan Pajak hingga Pertengahan Maret Tembus Rp342,88 Triliun

Mayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.

Baca Selengkapnya
Dulunya Pengemis dan Suka Mabuk, Pria ini Tobat Kini Bisnis Ikan Cakalang Omsetnya Puluhan Juta Rupiah
Dulunya Pengemis dan Suka Mabuk, Pria ini Tobat Kini Bisnis Ikan Cakalang Omsetnya Puluhan Juta Rupiah

Cerita pria dulunya pengemis dan suka mabuk kini berhasil mengubah hidupnya menjadi pribadi lebih baik.

Baca Selengkapnya
Keuangan Masyarakat Sudah Pulih, Kadin Proyeksi Perputaran Uang Selama Lebaran Tembus Rp157,3 Triliun
Keuangan Masyarakat Sudah Pulih, Kadin Proyeksi Perputaran Uang Selama Lebaran Tembus Rp157,3 Triliun

Dengan perputaran yang cukup besar tersebut, dipastikan ekonomi daerah akan produktif mendorong meningkatnya konsumsi rumah tangga.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Berawal dari Modal Utang Rp500.000 ke Tetangga, Bisnis Dimsum Kautsar Kini Raup Omzet Miliaran Rupiah
Berawal dari Modal Utang Rp500.000 ke Tetangga, Bisnis Dimsum Kautsar Kini Raup Omzet Miliaran Rupiah

Perjalanan hidup Kautsar tidak berjalan mulus. Sebagai anak ketujuh dari tujuh bersaudara, dia menyaksikan perjuangan orangtua-nya.

Baca Selengkapnya
Hati-Hati, Mencoret Uang Rupiah Bisa Kena Denda Rp1 Miliar Hingga Pidana Penjara
Hati-Hati, Mencoret Uang Rupiah Bisa Kena Denda Rp1 Miliar Hingga Pidana Penjara

Perusakan terhadap Rupiah bisa berujung ancaman pidana.

Baca Selengkapnya
Ekonomi Indonesia Tahun 2023 Malah Melemah di Tahun Politik, Ada Apa?
Ekonomi Indonesia Tahun 2023 Malah Melemah di Tahun Politik, Ada Apa?

Persiapan pemilu juga ikut memengaruhi pertumbuhan ekonomi di kuartal IV-2023.

Baca Selengkapnya
Ekonomi di Bali Terancam Kolaps Jika Pajak Hiburan Naik hingga 75 Persen
Ekonomi di Bali Terancam Kolaps Jika Pajak Hiburan Naik hingga 75 Persen

Ada pun lini bisnis yang terdampak kenaikan pajak hiburan antara lain karaoke, kelab malam hingga spa.

Baca Selengkapnya
Buruh Ancam Lumpuhkan Ekonomi Jika MK Tak Cabut UU Cipta Kerja
Buruh Ancam Lumpuhkan Ekonomi Jika MK Tak Cabut UU Cipta Kerja

Seruan mogok nasional digelorakan pada peringatan Hari Buruh Internasional.

Baca Selengkapnya
Ajak Semua Karyawan Kantor Patungan untuk Bantu Temannya Bayar Kosan, Aksi Pria Ini Bikin Salut Warganet
Ajak Semua Karyawan Kantor Patungan untuk Bantu Temannya Bayar Kosan, Aksi Pria Ini Bikin Salut Warganet

Pria tersebut berinisiatif untuk melakukan patungan demi membantu salah seorang temannya yang sedang kesulitan ekonomi.

Baca Selengkapnya