Menteri Hadi Bakal Nego Pertamina Berikan Izin HGB di Lahan Zona Aman Depo Plumpang

Merdeka.com - Menteri Agraria Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Hadi Tjahjanto mengatakan akan berkoordinasi dengan Pertamina terkait lahan Terminal BBM Pertamina Plumpang di Jakarta Utara yang ramai diperbincangkan publik. Mengingat lokasi Depo Pertamina berdekatan dengan permukiman padat warga.

Hadi menjelaskan, Pertamina memiliki peta yang menunjukkan adanya zona berbahaya dan zona aman di lokasi Terminal BBM tersebut. Nantinya zona aman tersebut akan dikoordinasi untuk bisa diberikan Hak Guna Bangunan (HGB) di atas Hak Pengelolaan Lahan (HPL). Sehingga Pertamina tidak kehilangan aset dan kekayaannya, namun di sisi lain masyarakat menerima manfaat.

"Zona itu kita lihat di Pertamina punya mana zona berbahaya dan mana zona aman. Kalau itu termasuk zona aman milik Pertamina, bisa tidak zona aman ini kita berikan HGB di atas HPL," ujar Hadi kepada Media, Jakarta, Selasa (7/3).

Dia melanjutkan, prosedur yang digunakan dengan konsolidasi tanah yang akan diatur, misalnya penggunaan lahan untuk jalan, fasilitas umum, fasilitas sosial, atau rumah vertikal.

"Kita bisa dengan prosedur nanti dengan konsolidasi tanah. Kita atur mana jalan, mana fasilitas umum, mana fasilitas sosial, rumahnya juga tidak landed, tapi vertikal," terang dia.

Diberitakan sebelumnya, Pengamat Tata Ruang Kota Nirwono Yoga menyebut jarak ideal antara pemukiman warga dan kawasan Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) atau Depo Pertamina adalah 500 meter hingga 1 kilometer. Sayangnya, saat ini jarak lokasi Depo Plumpang dan pemukiman warga hanya 5-6 meter.

"Iya jaraknya minimal harus 500 meter hingga 1 kilometer dari pemukiman warga. Depo Pertamina, sejak awal 1974 memang masih daerah kosong, sehingga tidak ada masalah," ujar Nirwono kepada Merdeka.com, Senin (6/3).