Menteri Erick: Industri Alutsista AS Maju Karena Warga Bisa Beli Pistol, Kita Tidak
Merdeka.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkapkan perbedaan industri pertahanan Amerika Serikat (AS) dan Indonesia. Menurutnya, industri alat utama sistem senjata (alutsista) AS maju karena senjata boleh dibeli oleh warga sipil.
"Di Amerika misalnya peluru di sana, masyarakat bisa beli pistol, kita kan tidak," ujarnya di Jakarta, Kamis (23/1).
Sementara di Indonesia berbeda. Pasar industri pertahanan hanya Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Polisi Republik Indonesia (Polri). "Industri pertahanan marketnya sedikit. Tidak lain (dari) mensuplai TNI dan Polri. Beda dengan AS," tuturnya.
Maka dari itu, lanjut Menteri Erick, dibutuhkan sinergi untuk memajukan industri pertahanan Tanah Air. Caranya dengan kerjasama BUMN dan TNI serta Polri untuk menggunakan produksi anak bangsa.
"Saya rasa Pak Prabowo visinya sama, di mana hasil diskusi dengan bapak presiden dan beliau sebagai menhan, bahwa kepastian sinergi untuk order (alutsista) 10 sampai 15 tahun ke depan itu yang harus diprioritaskan (dalam negeri), supaya ada cetak biru," jelasnya.
Tekan Impor Persenjataan Indonesia
Menteri Erick menambahkan rencana besar dalam cetak biru industri pertahanan Indonesia turut berdampak menekan kinerja impor. Di mana, pada kurun waktu tertentu, BUMN RI bisa memasok kebutuhan pertahanan negeri sendiri.
"Supaya bisa tekan komponen impor," ujar Menteri Erick.
Cetak biru (blue print) yang disusun nantinya akan membuat industri pertahanan dalam negeri menjadi maju. Dengan blue print, kapasitas produksi akan bisa ditingkatkan, demikian juga dengan teknologi bahan bakunya.
"Ini kenapa sinerginya harus tetap dijalankan," imbuhnya.
Menteri Erick melanjutkan Kementerian BUMN akan selalu melakukan sinergi karena perusahaan apapun tidak akan bisa membuat produknya sendiri sepenuhnya.
"Saya rasa tidak mungkin misalnya PT PAL membuat kapal dari nol sampai jadi 100 persen buatan PAL. Pasti PAL kerjasama dengan banyak pihak lain. Dan mungkin jumlah komponen kalau dihitung sedemikian rupa dapat meningkatkan industri dalam negeri," tuturnya.
Jokowi Klaim Banyak Negara Ingin Beli Alutsista Indonesia
Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengklaim banyak negara di dunia yang ingin membeli alat utama sistem senjata atau alutsista produksi Indonesia. Ini disampaikan Jokowi usai menghadiri Rapat Pimpinan (Rapim) Kemenhan Tahun 2020."Banyak, Filipina juga," ungkap Jokowi di Kemenhan, Jakarta, Kamis (23/1).Jokowi menyebut Indonesia sudah menggandeng sejumlah negara dalam mengembangkan alutsista. Di antaranya Perancis, Korea Selatan dan beberapa negara di Eropa Timur.Pekan depan, Jokowi akan mengumpulkan menteri dan pimpinan lembaga terkait untuk membahas pengembangan alutsista dalam negeri."Minggu depan kita akan rapat terbatas dengan Pak Menhan nanti di Surabaya," ujarnya.Saat memberikan arahan dalam Rapim Kemenhan 2020, Jokowi menegaskan kedaulatan negara tak bisa ditawar atau dinegosiasikan. Dia memerintahkan kepada seluruh jajaran TNI dan Polri untuk bekerja keras dalam memperkuat dan menjaga kedaulatan negara."Pagi hari ini saya perintahkan, kepada seluruh jajaran TNI Polri, harus bekerja, bersungguh-sungguh dalam rangka memperkuat dan menjaga kedaulatan negara kita Indonesia, untuk berdiri paling depan dalam rangka menjaga kedaulatan NKRI," tegas Jokowi.
Reporter: Athika Rahma
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Konsumen Amerika disebut akan menghadapi kesulitan berbelanja saat generasi Milenial dan Z di Asia enggan bekerja di sektor manufaktur.
Baca SelengkapnyaApa arti pemilu? Berikut penjelasannya secara rinci.
Baca SelengkapnyaBerikut prajurit TNI yang bikin keok petarung asal Amerika Serikat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jutaan orang Amerika Serikat berlomba memiliki paspor dari negara lain demi menyelamatkan harta kekayaan mereka.
Baca SelengkapnyaMenurut Undang-Undang No.7 Tahun 2017 memaparkan bahwa asas pemilu adalah langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil.
Baca SelengkapnyaSaat ini Indonesia dalam tahap pengembangan SIPK dalam upaya meningkatkan partisipasi industri untuk memanfaatkannya.
Baca SelengkapnyaUsaha yang telah dirintis sejak tahun 2009 lalu kini berkembang dan bisa mempekerjakan 10 orang karyawan
Baca SelengkapnyaJokowi bersyukur karena pelaksanaan pemilihan umum 2024 berjalan lancar. Jokowi menargetkan arus modal masuk dan investasi kembali masuk ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaKetika penyidik merasa telah terpenuhi alat bukti, maka tentu kedua penyelenggara negara itu akan ditetapkan sebagai tersangka.
Baca Selengkapnya