Menkeu Sri Mulyani: RAPBN 2020 untuk Dukung Visi dan Janji Kampanye Jokowi
Merdeka.com - Menteri Keuangan, Sri Mulyani, mengatakan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2020 disusun untuk mendukung program pembangunan di visi-misi dan janji kampanye Jokowi-Ma'ruf Amin. Salah satunya terkait anggaran kartu pra kerja untuk pengangguran Indonesia yang direncanakan akan mendapat anggaran Rp 10 triliun.
"Di APBN 2020 didesain dalam rangka untuk mendukung program-program tersebut. Kita berharap pada 2020 ada beberapa belanja yang merupakan janji dari presiden waktu itu," kata Menteri Sri Mulyani usai mengikuti rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo di Kantor Presiden, Jakarta Pusat, Senin (15/7).
Pemerintah juga tengah mendesain nota keuangan terkait pertumbuhan pajak diupayakan cukup tinggi namun tetap realistis. "Tentu kita juga masih akan proses untuk membahas UU perpajakan yang nanti pengaruhnya terhadap tarif dan penerimaan negara mungkin baru dirasakan pada 2020 atau awal 2021," lanjut Menteri Sri Mulyani.
Pihaknya nantinya turut akan menyesuaikan tarif cukai maupun tambahan obyek cukai baru seperti plastik yang bisa meningkatkan dari sisi penerimaan.
Adapun beberapa pos anggaran yang sudah direncanakan sesuai dengan janji presiden untuk lima tahun ke depan seperti Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah. Di mana, jumlah penerima beasiswa akan ditambah menjadi 400.000 siswa pada 4 tahun ke depan. "Dengan demikian ada 4 kali lipat jumlah beasiswa untuk KIP Kuliah," ungkap Menteri Sri Mulyani.
Kemudian, pihaknya juga akan mendesain Rp 10 triliun untuk Kartu Pra Kerja. Di mana, 1 juta orang pelamar kerja melalui pelatihan digital dan 1 juta orang pelamar kerja melalui pelatihan reguler.
Lalu, kartu sembako juga akan dimasukan dalam rancangan anggaran tersebut. Dia menjelaskan jumlah rumah tangga akan diberikan per keluarga akan ditingkatkan pada 2020. "Saat ini desain program masih dibahas antar menteri terkait di bawah koordinator Menko Perekonomian," ungkap Menteri Sri Mulyani.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penambahan anggaran ini diperlukan seiring meningkatnya jumlah petani calon penerima pupuk subsidi.
Baca SelengkapnyaUsai rapat bersama Presiden Joko Widodo, Sri Mulyani menyampaikan pemerintah telah menargetkan defisit APBN 2025 maksimal di angka 2,8 persen.
Baca SelengkapnyaMenteri Keuangan Sri Mulyani menilai menuju target tersebut bukan perkara gampang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi mendukung penuh keberlanjutan pembangunan Indonesia dalam pemerintahan Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaAyu, salah seorang penerima bantuan, mengaku bersyukur atas bantuan pangan yang diberikan pemerintah.
Baca SelengkapnyaJokowi menuturkan bantuan pangan dilanjutkan apabila anggaran tercukupi.
Baca SelengkapnyaJokowi menjelaskan bahwa bantuan pangan berupa beras bisa dilanjutkan setelah bulan Juni jika anggaran negara mencukupi.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) pada tahun lalu juga menerbitkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 3 Tahun 2023 untuk penanganan jalan-jalan rusak di daerah.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani diandalkan dalam mengurus keuangan negara, Basuki menjadi tumpuan Jokowi dalam pembangunan infrastruktur.
Baca Selengkapnya