Menengok Fasilitas Pengisian Baterai Mobil Listrik di Bandara Soekarno-Hatta
Merdeka.com - Bandara Internasional Soekarno-Hatta menjadi bandara terdepan dalam mengimplementasikan dukungan terhadap pengembangan kendaraan bermotor listrik nasional, dengan charging station atau tempat pengisian baterai mobil listrik yang digunakan oleh operator taksi Blue Bird.
Charging station itu terletak di area gedung parkir kendaraan roda empat di Terminal 3 Soekarno-Hatta, dan merupakan yang pertama kali ada di antara bandara-bandara lain di Indonesia.
©2019 dok.Angkasa Pura IIBlue Bird sendiri mengoperasikan 2 model taksi listrik di Soekarno-Hatta, paling banyak adalah BYD e6 untuk layanan taksi reguler dengan jumlah mencapai 25 unit. Operator taksi ternama di Indonesia itu juga memiliki 4 unit Tesla Model X.
Adapun charging station di Terminal 3 untuk mengisi baterai taksi listrik BYD memiliki rated input voltage sebesar 380V/400V AC dan operating voltage 342V-440V AC. Waktu pengisian baterai taksi listrik di charging station itu dari kondisi kosong hingga penuh adalah sekitar 2 jam.
President Director Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan kerja sama antara Angkasa Pura II dan Blue Bird ini diharapkan dapat memelopori penggunaan kendaraan listrik di sektor pelayanan publik.
"Kami menyambut baik inisiatif Blue Bird untuk mengoperasikan taksi listrik di Soekarno-Hatta, di mana ini menjadi yang pertama di Indonesia. Angkasa Pura II akan mendukung dari sisi infrastruktur seperti misalnya area bagi charging station yang saat ini ada di Terminal 3," kata Awaluddin melalui keterangan resminya, Sabtu (19/10).
"Saat ini baru ada satu charging station, dan kami akan membahas kemungkinan ditambahnya fasiltias tersebut bagi Blue Bird atau operator taksi lainnya yang mau mengoperasikan taksi listrik,," jelasnya.
Dia mengatakan, dengan menyediakan infrastruktur terkait kendaraan bermotor listrik maka Angkasa Pura II juga secara langsung mendukung program percepatan pengembangan mobil listrik yang telah dicanangkan pemerintah melalui Peraturan Presiden No. 55 tahun 2019.
Sebelumnya, PT Angkasa Pura II (Persero) dan PT PLN (Persero) menandatangani nota kesepahaman tentang kerja sama Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai. Nantinya bandara-bandara di bawah Angkasa Pura II akan menyediakan infrastruktur pengisian baterai mobil listrik, atau dikenal dengan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).
"Angkasa Pura II sangat mendukung percepatan program kendaraan bermotor listrik berbasis baterai yang juga sudah ditetapkan pemerintah melalui diterbitkannya Peraturan Presiden Nomor 55 tahun 2019," kata Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin melalui keterangan tertulis, Kamis (17/10).
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jenderal Moeldoko berharap pameran PEVS ini mampu meningkatkan pertumbuhan kendaraan listrik di Indonesia.
Baca SelengkapnyaStasiun pengisian kendaraan listrik Pupuk Kaltim terdiri dari tiga fungsi charger sesuai tipe kendaraan.
Baca SelengkapnyaTeknologi jalan yang bisa mengisi daya mobil listrik ini juga bisa dan akan diujicobakan di area parkir.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bawaslu Kota Serang mencatat ada 32 banner dan baliho bergambar Prabowo-Gibran
Baca SelengkapnyaSebab, ditemukan masalah sistem baterai, model terpengaruh menggunakan platform e-GMP
Baca SelengkapnyaIni 12 lokasi pengisian daya mobil listrik dari SPKLU Utomo Charge+.
Baca SelengkapnyaPemerintah cari cara agar penjualan kendaraan listrik meningkat.
Baca SelengkapnyaUntuk mengakselerasi pertumbuhan SPKLU, PLN membuka kolaborasi dengan berbagai pihak.
Baca Selengkapnya