Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Menengok dampak ekonomi akibat teror bom di 3 gereja di Surabaya

Menengok dampak ekonomi akibat teror bom di 3 gereja di Surabaya bom surabaya. ©2018 AFP PHOTO/JUNI KRISWANTO

Merdeka.com - Masyarakat Indonesia kembali dihebohkan dengan teror bom yang terjadi di Surabaya kemarin. Sedikitnya 11 orang tewas dan 41 korban luka-luka saat rangkaian bom bunuh diri terjadi di tiga gereja di Surabaya, Jawa Timur.

Kabid Humas Polda Jawa Timur, Kombes Pol Frans Barung Mangera, mengatakan serangan itu terjadi dalam waktu hampir bersamaan, antara pukul 06.00 hingga 08.00 WIB, Minggu (13/5).

Ketua Umum Partai NasDem merasa berduka, sedih dan kecewa terkait insiden bom di tiga gereja di Surabaya, Jawa Timur. Menurut Paloh, aparat keamanan bukan hanya kecolongan tetapi lalai.

"Ah jelas ini bukan kecolongan, kelalaian besar ini yah," kata Paloh di Aceh, Minggu (13/5).

Paloh juga meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan evaluasi terhadap pimpinan penegak hukum. Apalagi, ulah teroris beraksi berturut-turut, kata Paloh, gambaran ketidakmampuan aparatur penegak hukum.

"Badan Intelijen kita ya kan untuk bisa bekerja lebih keras. Saya tidak mengkritisi hal lain, tetapi fokus konsentrasi pada misi bidang tugas yang telah diamanatkan," katanya.

"Sekali lagi saya katakan presiden harus bertindak tegas kali ini, repositioning siapa saja yang perlu. Buktikan negara hadir untuk atasi itu. Bisa mengatasi bahaya terorisme ini," imbuhnya.

Terlepas dari polemik di atas, bagaimana dampak teror bom Surabaya pada perekonomian Surabaya dan Indonesia? Berikut uraiannya:

Nilai tukar Rupiah

Ekonom Centre of Reform on Economics (CENTRE), Piter Abdullah menyebut bahwa peristiwa teror bom yang terjadi di Subaraya kemarin akan berdampak signifikan pada destinasi wisata, khususnya di kota Surabaya.

"Serangan bom ini tentu akan berdampak kepada jalannya ekonomi di Surabaya dan juga perekonomian nasional. Setiap peristiwa pengeboman akan secara signifikan berdampak terhadap investasi dan kunjungan wisata," tuturnya kepada Liputan6.com, Minggu (13/5).

Menurutnya, ledakan tersebut berpengaruh pada kondisi Rupiah yang kini tengah alami pelemahan. Ledakan tersebut menciptakan tekanan baru pada Rupiah dan pasar keuangan.

"Sangat disesalkan serangan bom terjadi di saat kondisi Rupiah sekarang ini. Kita berharap kepolisian bisa bergerak cepat mengungkap kejadian ini sehingga dampak negatif peristiwa ini bisa diminimalkan," ujarnya.

"Rupiah akan semakin sulit kembali ke keseimbangan awal di bawah Rp 14.000. Demikian juga indeks saham dan harga SUN. Yield SUN akan semakin tinggi dan mempersulit APBN," kata Piter.

Tak ganggu investasi Asian Games

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro menyebut bahwa ledakan yang terjadi di Gereja Santa Maria Surabaya tidak akan mengganggu iklim investasi untuk pesta olahraga Asian Games 2018 nanti.

"Untuk investasi pada sektor infrastruktur di Asian Games tidak akan terganggu sama sekali. Karena semua proyek kan sudah berjalan, jadi investasi tetap akan berjalan dan tidak akan terganggu," tuturnya di Forum Merdeka Barat, Jakarta Minggu, (13/5).

Dia menambahkan, ledakan bom tersebut juga tidak memberikan dampak pada perekonomian Indonesia. "Ledakan yang di Surabaya ini tetap tidak akan berdampak pada ekonomi," ujarnya.

Untuk saat ini, setidaknya tinggal 2 hingga 3 venue lagi yang mesti diselesaikan hingga Juli 2018 ini. Hampir semua venue sudah hampir rampung menjelang perhelatan Asian Games di Agustus 2018 mendatang

"Menteri PUPR juga sudah melaporkan dan kebanyakan venue udah siap semua, jadi tinggal 2 atau 3 lagi yang harus diselesaikan. Targetnya mudah-mudahan Juni atau Juli ini bisa rampung," tandas dia.

Tak surutkan dunia usaha

Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Jawa Timur, Mufti Anam menegaskan aksi terorisme yang terjadi di Surabaya tidak akan menyurutkan dunia usaha di wilayah setempat, khususnya di Jawa Timur.

"Terorisme tidak boleh diberi ruang di negara ini. Karena itu dunia usaha tidak perlu takut. Kami yakin sepenuhnya negara bisa memberantas segala bentuk terorisme, dan tidak akan menyurutkan dunia usaha," Kata Mufti seperti ditulis Antara, Minggu (13/5).

Anam optimis, dunia usaha akan tetap tenang dan tidak takut dengan segala bentuk aksi terorisme yang mencoba mengganggu ketenteraman masyarakat, dan peristiwa ini bisa dijadikan untuk menunjukkan sikap tidak gentar pada aksi terorisme.

"Para pelaku usaha adalah pejuang-pejuang ekonomi yang secara profesional mencintai Tanah Air dengan membuka seluas mungkin lapangan pekerjaan bagi warga, membayar pajak, memberi nilai tambah perekonomian, dan ikut membantu masyarakat," tuturnya.

Anam mengaku, dunia usaha khususnya Hipmi mendukung penuh seluruh kebijakan dan langkah taktis Polri, TNI, dan instrumen negara lainnya dalam memerangi terorisme.

Dia mengakui, keamanan adalah salah satu variabel pembentuk iklim investasi di sebuah daerah, dan dia yakin aparat berwenang bisa segera memulihkan situasi sehingga iklim investasi akan terus membaik.

"Dunia usaha tidak akan terpengaruh dengan aksi terorisme. Banyak agenda penting perusahaan yang harus dijalankan, sehingga pengusaha tidak usah terbawa arus skenario para teroris yang ingin mengacaukan perekonomian," ucapnya.

Anam mengakui, belajar dari pengalaman aksi terorisme sebelumnya, kondisi akan cepat pulih, sebab negara pasti bertindak tepat dan cepat.

"Mari tetap berbisnis seperti biasa, apalagi ini menyambut bulan Ramadhan yang menjanjikan banyak rezeki. Semua rencana bisnis, investasi baru, ekspansi perusahaan, dan berbagai bentuk perluasan usaha tidak akan terpengaruh dengan aksi terorisme. Iklim investasi akan terus membaik dengan sinergi bersama negara dan dunia usaha," tuturnya.

Tak pengaruhi iklim investasi

Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Bhima Yudhistira Adhinegara mengatakan, insiden teror bom yang baru saja terjadi di Kota Surabaya tidak akan mempengaruhi iklim investasi Indonesia.

Bhima mengatakan, penanganan yang cepat dari aparat kepolisian bisa menjadi poin penting yang membuat kepercayaan investor tidak goyah terhadap kondisi keamanan di Indonesia.

"Saya optimis penanganan dari aparat keamanan untuk mengembalikan kondisi di Surabaya bisa berjalan cepat. Jadi efek yang ditimbulkan ke kepercayaan investor juga kecil," kata Bhima ssat dihubungi Merdeka.com, Minggu (13/5).

Bhima mencontohkan peristiwa teror serupa yang terjadi beberapa waktu lalu di Yogyakarta terbukti tidak mempengaruhi sentimen pasar.

"Misalnya dulu saat ada peristiwa teror di gereja Yogyakarta pun hampir tidak berdampak ke sentimen pasar," ujarnya.

Bhima menjelaskan, yang menjadi perhatian investor saat ini adalah data-data kondisi ekonomi makro serta besaran suku bunga acuan di suatu negara.

"Investor saat ini lebih mencermati data data ekonomi makro dan tren kenaikan bunga acuan The Fed. Saya kira pekan depan IHSG justru dibuka menguat ke 6.000-6.100."

Kondisi usaha Surabaya

Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Bhima Yudhistira Adhinegara menyebut bahwa teror bom yang baru saja terjadi di Kota Surabaya tidak akan mempengaruhi kondisi dunia usaha di Kota Pahlawan tersebut.

"Iklim dunia usaha di lokasi Surabaya tidak terlalu terdampak. Prospek bisnis di Surabaya masih cerah," kata Bhima saat dihubungi Merdeka.com, Minggu (13/5).

Bhima menjelaskan, cerahnya prospek bisnis di kota tersebut ditandai dengan tingkat populasi kelas menengah yang semakin besar. "Tahun 2017 lalu pertumbuhan ekonomi Jawa Timur 5,45 persen, lebih tinggi dari rata-rata nasional 5,1 persen," ujarnya.

Selain itu, pertumbuhan industrinya pun cukup menjanjikan sehingga insiden teror tidka akan mempengaruhi kondisi industri di sana. "Pengembangan kawasan industri di sekitar Surabaya juga bagus. Dampak dari teror hari minggu ini kecil sekali. Pelaku usaha saya kira sangat rasional melihat prospek jangka panjang."

Ledakan bom baru saja terjadi di Gereja Katolik Santa Maria, Ngagel Madya, Surabaya, Jawa Timur. Tak hanya itu, ledakan dilaporkan juga terjadi di gereja yang berada di Jalan Diponegoro, Surabaya.

Adanya ledakan ini dipandang akan mengganggu investasi dan wisata di kota Surabaya tersebut. Ekonom Centre of Reform on Economics (CENTRE), Piter Abdullah mengatakan, peristiwa tersebut berdampak signifikan pada destinasi wisata di kota Surabaya.

"Serangan bom ini tentu akan berdampak kepada jalannya ekonomi di Surabaya dan juga perekonomian nasional. Setiap peristiwa pengeboman akan secara signifikan berdampak terhadap investasi dan kunjungan wisata," tuturnya kepada Liputan6.com, Minggu (13/5).

Menurutnya, ledakan yang terjadi tersebut berpengaruh pada kondisi Rupiah yang kini tengah alami pelemahan. Ledakan tersebut menciptakan tekanan baru pada Rupiah dan pasar keuangan.

"Sangat disesalkan serangan bom terjadi di saat kondisi Rupiah sekarang ini. Kita berharap kepolisian bisa bergerak cepat mengungkap kejadian ini sehingga dampak negatif peristiwa ini bisa diminimalkan," ujarnya.

"Rupiah akan semakin sulit kembali ke keseimbangan awal di bawah Rp 14.000. Demikian juga indeks saham dan harga SUN. Yield SUN akan semakin tinggi dan mempersulit APBN," kata Piter.

Tak berdampak pada pasar modal

Direktur Utama BEI, Tito Sulistio mengatakan, pihaknya bersama KPEI dan KSEI mengaku prihatin atas kejadian teror akhir-akhir ini termasuk serangan teror bom di Surabaya.

"Kami sangat prihatin atas kejadian ini", tegas Direktur Utama BEI, Tito Sulistio di Jakarta, Minggu (13/5).

Tito mengimbau kepada seluruh pelaku pasar untuk tetap tenang dan beraktivitas secara normal. Dia menjelaskan, pengalaman pada teror bom Thamrin 14 Januari 2016, menunjukkan bahwa teror tersebut tidak berpengaruh besar terhadap kegiatan di pasar modal.

Tito mengungkapkan, pada saat terjadinya teror, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat terkoreksi sebanyak 77,86 poin atau sebanyak 1,72 persen di level 4.459,32 poin.

"Namun koreksi IHSG tersebut hanya reaksi sesaat atau bersifat sementara karena pada penutupan perdagangan sesi II di hari yang sama, IHSG hanya ditutup melemah tipis 0,53 persen dan keesokan harinya justru menguat 0,24 persen. Investor di pasar modal tidak terpengaruh oleh gerakan teror yang terjadi," tegasnya.

Tito optimis teror bom Surabaya juga tidak akan berpengaruh besar terhadap aktivitas di pasar modal. Secara fundamental, perusahaan tercatat yang tergabung dalam LO45 menunjukkan kinerja yang solid dengan rata rata pendapatan meningkat sebesar 15,96 persen dan laba bersih meningkat 11,68 persen pada kuartal 1 2018 dibandingkan dengan kuartal 1 2017.

Sementara kondisi pasar juga cukup stabil yang ditunjukkan dengan likuiditas transaksi yang tinggi dengan rata rata transaksi harian mencapai Rp 8,87 triliun (meningkat sebesar 16.7 persen dibandingkan 2017) dan frekuensi harian sebesar 387 ribu (meningkat sebesar 23,7 persen dibandingkan 2017).

Tita juga meminta investor dan seluruh pelaku pasar modal tidak bereaksi berlebihan dan tetap optimis terhadap stabilitas keamanan nasional.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jakarta Diguyur Hujan Deras, Ruas Jalan di Jakarta Utara Tergenang Banjir
Jakarta Diguyur Hujan Deras, Ruas Jalan di Jakarta Utara Tergenang Banjir

Sejumlah ruas jalan di Jakarta Utara tergenang banjir akibat hujan deras yang melanda wilayah ibu kota.

Baca Selengkapnya
Detik-Detik Penyelamatan Dramatis Pemuda Terperosok ke Sumur 19 Meter
Detik-Detik Penyelamatan Dramatis Pemuda Terperosok ke Sumur 19 Meter

Pihak keluarga dan rekan-rekannya berusaha menolong, namun sia-sia sehingga dilaporkan ke Basarnas Kupang.

Baca Selengkapnya
Tersangka Teroris di Bekasi Karyawan BUMN, Dikenal Ramah dan Sering Ikut Rapat RT
Tersangka Teroris di Bekasi Karyawan BUMN, Dikenal Ramah dan Sering Ikut Rapat RT

Tim Densus 88 Antiteror Polri menangkap DE (28) di Bekasi, Senin (14/8). Tersangka tindak pidana terorisme ini merupakan karyawan BUMN.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Detik-Detik Menegangkan Penangkapan Tarsum Usai Mutilasi Istri di Ciamis
Detik-Detik Menegangkan Penangkapan Tarsum Usai Mutilasi Istri di Ciamis

Karnita meminta warga untuk menjaga jarak aman dan agar tidak berbuat macam-macam yang bisa mengancam keselamatan.

Baca Selengkapnya
Detik-Detik Polisi di Medan Diserang Saat Tangkap Tersangka Narkoba Hingga Dilempari Batu
Detik-Detik Polisi di Medan Diserang Saat Tangkap Tersangka Narkoba Hingga Dilempari Batu

Saat ini polisi masih memburu para pelaku penyerangan dan perusakan mobil milik petugas tersebut.

Baca Selengkapnya
Detik-Detik Eks Casis Bintara Iwan Dihabisi Serda Adan, Korban Dicekik, Ditusuk Lalu Dibuang ke Jurang
Detik-Detik Eks Casis Bintara Iwan Dihabisi Serda Adan, Korban Dicekik, Ditusuk Lalu Dibuang ke Jurang

Polisi ungkap detik-detik peristiwa tewasnya eks calon siswa Bintara Iwan oleh anggota TNI AL Serda Adan.

Baca Selengkapnya
Tinjau Banjir di Semarang Utara, Wali Kota Ita Ikut Bantu Evakuasi Warga
Tinjau Banjir di Semarang Utara, Wali Kota Ita Ikut Bantu Evakuasi Warga

Mbak Ita membawa sejumlah logistik bantuan berupa air bersih, sembako, selimut yang akan dibagikan kepada warga terdampak.

Baca Selengkapnya
FOTO: Pemudik Mulai Padati Stasiun Pasar Senen, 42 Ribu Penumpang Kereta Sudah Meninggalkan Jakarta
FOTO: Pemudik Mulai Padati Stasiun Pasar Senen, 42 Ribu Penumpang Kereta Sudah Meninggalkan Jakarta

Lebih dari 42 ribu penumpang telah diberangkatkan dari Stasiun Gambir, Pasar Senen dan beberapa stasiun lainnya di wilayah Daop 1 Jakarta.

Baca Selengkapnya
Sembilan Lokasi di Jakarta Terancam Rob, Warga Diminta Waspada
Sembilan Lokasi di Jakarta Terancam Rob, Warga Diminta Waspada

Diperkirakan ancaman rob akan terjadi dalam rentang waktu tanggal 19-23 Februari 2024.

Baca Selengkapnya