Mendag Zulhas Larang Masyarakat Beli Pakaian Bekas: Buat Penyakit, Ada Jamurnya!
Merdeka.com - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan melarang keras masyarakat untuk membeli pakaian bekas dari luar negeri (impor). Larangan ini demi melindungi kesehatan masyarakat selaku konsumen.
"Pakaian bekas membuat penyakit karena ada jamurnya," ucap Mendag Zulhas kepada awak media di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Kamis (16/3).
Selain alasan kesehatan, larangan membeli pakaian bekas juga demi melindungi pelaku usaha tekstil dalam negeri. Mengingat, serbuan pakaian bekas asal luar negeri tersebut akan merugikan perusahaan tekstil di Tanah Air sebagaimana disampaikan Presiden Jokowi.
"Perintah presiden harus segera membasmi pakaian bekas yang merugikan pengusaha kecil," tegasnya.
Untuk itu, dia meminta dukungan masyarakat hingga aparat penegak hukum untuk ikut serta dalam memerangi praktik penyelundupan pakaian bekas ke Tanah Air. Menyusul, banyaknya jalan tikus atau pintu masuk dari pakaian bekas asal luar negeri tersebut.
"Kita minta dukungan Pemda, Polres, Polda, dari Satgas juga, temen media, dan informasi masyarakat. Karena jalan tikusnya banyak," tutupnya.
Cerita Korban Kapok Beli Baju Bekas Setelah Kena Herpes
Sebelumnya, Dian Putri (29) mengaku pernah mengalami rasa gatal hebat pada kulit bagian perut usai mengenakan pakaian bekas impor pada 2021 lalu. Saat berkonsultasi kepada dokter dan menjalani observasi, Dian didiagnosa mengalami herpes.
"Kamu ada alergi atau pernah pakai baju baru tidak dicuci?" ujar Dian kepada merdeka.com saat menirukan pertanyaan dokter, Kamis (16/3).
Mendengar penjelasan dokter tersebut Dian terkejut, sebab setiap pakaian hasil thrifting yang diperoleh, selalu direndam dengan sabun dan air panas. Namun menurut dokter, ada bakteri tahan terhadap suhu panas.
"Semenjak itu benar-benar setop thrifting. Karena rasanya (herpes) panas banget, gatalnya juga luar biasa. Agak trauma kalau diingat lagi," ucapnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Zulhas mengatakan, masa tanam padi mundur, karena musim panas berkepanjangan.
Baca SelengkapnyaSambil berbincang dengan pedagang mengenai harga batik dan ukurannya. Zulhas dengan senang hati membeli baju batik yang berharga Rp125.000.
Baca SelengkapnyaSetiap orang memiliki besaran rezekinya masing-masing.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ini dilakukan karena Pemerintah tidak ingin harga pangan membebani masyarakat saat bulan puasa.
Baca SelengkapnyaPemerintah membantah kenaikan harga dan kelangkaan beras karena program bansos pangan yang aktif dibagikan belakangan ini.
Baca SelengkapnyaDalam kunjungan tersebut Zulhas menjumpai harga sejumlah kebutuhan pokok mengalami kenaikan.
Baca SelengkapnyaBanyak negara kini memilih berjaga untuk kepentingan dalam negeri dengan cara menutup keran ekspor pangannya,
Baca Selengkapnyalkifli Hasan sepakat dengan Jokowi bahwa tidak ada aturan yang melarang pejabat negara untuk memihak dan berkampanye.
Baca SelengkapnyaZulhas Ungkap Kertas Putih yang Dibawa Jokowi Saat Makan Bareng: Itu Hasil Survei
Baca Selengkapnya