Mendag tetap ngotot gula rafinasi dijual lewat lelang
Merdeka.com - Kementerian Perdagangan menetapkan perdagangan Gula Kristal Rafinasi (GKR) yang diproses dari gula mentah impor hanya dilakukan melalui mekanisme pasar lelang komoditas.
Keputusan ini bukan lahir tanpa perhitungan dan alasan-alasan mendasar. Asaz keadilan terhadap industri Kecil Menengah (IKM) dan mengatasi kebocoran ke pasar konsumsi, menjadi titik tolak pemerintah.
Karena itu, Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita mengatakan demi keadilan terhadap IKM dan mengurangi kebocoran maka sistem lelang patut dilaksanakan tanpa kompromi.
"Siapa bilang yang enggak setuju. Harus mau. Semuanya harus mau. Enggak ada pilihan, dia enggak boleh jual," ungkapnya di sela-sela lawatan ke Pabrik Gula PT. Duta Sugar International, Cilegon, Banten, Kamis (15/6).
"Sekian lama siapa yang memikirkan mengenai IKM? Dimana letak keadilannya. Apakah adil bila kita tidak memberikan akses yang sama kepada sumber bahan baku kepada industri kecil (IKM)," katanya.
Menurutnya, pelaku Industri Kecil Menengah mesti mendapatkan bahan baku dengan harga yang sama seperti industri besar. Dia amat menyayangkan kenyataan bahwa selama ini IKM membeli gula dari pasar dengan harga yang lebih tinggi dibanding dengan yang diperoleh industri besar.
"IKM ini membeli gula dari pasar, dari distributor seharga Rp 13.000-an. Berapa industri besar dapat? Rp 9.500, Rp 10.000, disparitas harga ini, adilkah kita? Apakah mau kita membiarkan begitu saja?" tegas Enggar.
"Sekarang (dengan pengadaan GKR melalui lelang) semuanya mempunyai level of playing field yang sama. Kualitasnya sama, karena semua disebutkan, yang R1 silakan, harganya sekian, yang R2 harganya sekian," tambahnya.
Selain itu rembesan gula dari industri makanan dan minuman yang sangat besar seperti yang ditemukan oleh Sucofindo turut menjadi keprihatinan pemerintah. "Belum lama ini kita temukan di dua tempat, Ciawi dan Makasar. Yang peduli kepada IKM, yang peduli supaya transparan dan nggak ada kebocoran tidak akan menolak," pungkasnya.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kejaksaan Agung Tetapkan Satu Tersangka Korupsi Importasi Gula
Kejaksaan Agung Tetapkan Satu Tersangka Korupsi Importasi Gula
Baca SelengkapnyaPengusaha Minuman Ringan Keluhkan Mahalnya Harga Gula Dunia
Gula merupakan bahan baku utama bagi industri minuman Indonesia. Sehingga, dengan naiknya harga gula dunia membuat pelaku usaha terbebani.
Baca SelengkapnyaPemerintah Sentil Industri Minuman Masih Kecanduan Bahan Baku Impor, Pengusaha: Harganya Lebih Murah
Khusus industri minuman, Kemenperin menargetkan penggunaan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) bahan baku menjadi 25 persen.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Curhat Pengusaha: Masyarakat Indonesia Lebih Suka Beli Minuman Tinggi Gula Dibanding Rendah Kalori
Pelaku industri mengaku kesulitan untuk memasarkan produk minuman kemasan rendah kalori.
Baca SelengkapnyaDulu Jualan di Kaki Lima, Kini Eks Pegawai BUMN Ini Sukses Punya Pabrik Kerupuk Kulit, Omzet Rp700 Juta Perbulan
Kisah pengusaha kerupuk kulit yang memulai bisnis dengan berjualan di pinggir jalan hingga dapat omzet ratusan juta.
Baca SelengkapnyaGurita Bisnis Prajogo Pangestu, Konglomerat Indonesia yang Kehilangan Kekayaan Rp2 Miliar per Detik
Gurita Bisnis Konglomerat Indonesia yang Kehilangan Kekayaan Rp2 Miliar per Detik
Baca SelengkapnyaPria ini Kena Tipu Ratusan Juta Malah Tambah Sukses, Padahal Cuma Jualan Bawang Goreng
Sempat ditipu hingga ratusan juta, pengusaha bawang goreng satu ini justru makin sukses dengan penghasilan mencapai ratusan juta.
Baca SelengkapnyaPerempuan di Malang Ditangkap Setelah Kemas Ulang Beras Subsidi Jadi Beras Premium
EH sudah ditahan dan terancaman hukuman maksimal 5 tahun penjara dan denda paling banyak Rp2 miliar.
Baca SelengkapnyaCara Negara Beri Keistimewaan Perusahaan Lokal Agar Punya Daya Saing di Pasar Global
Barang yang diimpor mendapatkan penangguhan bea masuk
Baca Selengkapnya