Luhut Yakin Indonesia Bisa Hadapi Resesi Ekonomi
Merdeka.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Indonesia berpotensi mengalami resesi ekonomi setelah pertumbuhan ekonomi terkontraksi 5,32 persen. Namun, pemerintah telah menyiapkan berbagai infrastruktur dalam menghadapi berbagai dampak resesi.
"Resesi bisa saja terjadi tapi kita siap hadapi itu semua karena infrastruktur yang kita buat, program yang kita buat, eksekusi yang kita buat, kita feel comfortable," tutur Luhut dalam Pidato Ilmiah Indonesia In The Extra Ordinary Time di Kampus Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Jumat, (14/8).
Menurutnya, hal itu bukan klaim sepihak semata. Sebab berbagai lembaga internasional telah mengakui berbagai kebijakan yang ditempuh pemerintah Indonesia sangat baik. Seperti IMF, World Bank, CLSE, dan Fitch yang telah mendengarkan penjelasan dari pemerintah Indonesia.
"Mereka selalu katakan program kita itu program yang sangat komprehensif, maybe some extended the best among emerging market," katanya.
Sehingga yang paling penting saat ini eksekusi dari program. Ada dua program yang bisa menolong pertumbuhan ekonomi nasional, yakni stimulus ekonomi dari APBN dan investasi investor domestik dan FDI.
"Enging ini harus kita dengar untuk bisa berjalan bersama dan itu kita lakukan sekarang," kata dia.
Dalam hal ini peran kepemimpinan juga sangat penting. Luhut menyebut Presiden Joko Widodo hampir setiap hari mengecek realisasi program yang direncanakan. Sebagai pemimpin sebaiknya tidak membuat jarak dengan anak buah. Sebagaimana pengalamannya sebagai anggota Kopassus dulu.
"Mungkin karena latar belakang saya dari Kopassus, saya dengan anak buah tuh duduk tidur makan bersama. Saya bisa rasakan feeling-nya dan itu yang saya rasakan dari Presiden Jokowi," kata dia.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Proyeksi ini lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi 2022 yang mencapai 5,31 persen (yoy).
Baca SelengkapnyaDia berharap agar penerus kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mampu mempertahankan stabilitas ekonomi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaEkonomi hijau dinilai sebagai solusi dari sistem ekonomi eksploitatif yang selama ini cenderung merusak lingkungan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Terdapat empat aspek yang dapat memengaruhi pertumbuhan ekonomi di Indonesia ke depan.
Baca SelengkapnyaProyeksi pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen itu didorong oleh penyelenggaraan pemilu secara serentak 2024.
Baca SelengkapnyaPersiapan pemilu juga ikut memengaruhi pertumbuhan ekonomi di kuartal IV-2023.
Baca SelengkapnyaSaat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.
Baca SelengkapnyaHal itu bakal diwujudkan jika mereka berhasil menang di Pilpres 2024 mendatang.
Baca SelengkapnyaJokowi bersyukur karena pelaksanaan pemilihan umum 2024 berjalan lancar. Jokowi menargetkan arus modal masuk dan investasi kembali masuk ke Indonesia.
Baca Selengkapnya