LPS soal Gerakan Dedolarisasi: Dolar AS Tetap Paling Stabil

Jumat, 26 Mei 2023 13:20 Reporter : Sulaeman
LPS soal Gerakan Dedolarisasi: Dolar AS Tetap Paling Stabil mata uang dolar as. ©2018 Liputan6.com/Immanuel Antonius

Merdeka.com - Sejumlah negara ramai-ramai untuk mengurangi ketergantungan penggunaan mata uang Dolar Amerika Serikat (AS) atau USD dalam setiap transaksi terus menggema di sejumlah negara. Gerakan ini dikenal dengan istilah dedolarisasi.

Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan, saat ini, Dolar AS masih menjadi uang paling stabil di dunia. Dia meyakini Dolar AS tetap menjadi mata uang dunia yang tidak tergantikan dalam waktu yang lama.

"Saya melihat, sampai sekarang belum ada (mata uang) yang lebih stabil dibanding Dolar (AS). Bukan saya promosikan Dolar ya," ungkapnya dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (26/5).

Hal ini dikonfirmasi dari tetap normalnya kegiatan investasi di pasar mata uang Dolar AS. Meski saat ini ekonomi Amerika tengah dihantui risiko gagal bayar utang.

"Kalau kita lihat simpanannya belum ada pergerakan yang signifikan, karena Isu timbulnya mata uang selain dolar," ucapnya.

Pun, isu dedolarisasi bukanlah fenomena baru. Menurutnya, gerakan dedolarisasi pernah muncul saat ekonomi Jepang tumbuh sangat kuat pada tahun 1990-an. Namun, hingga saat ini mata uang Yen belum mampu menggantikan dolar AS sebagai mata uang utama dunia.

"Waktu China tumbuh kuat isu (dedolarisasi) tumbuh lagi, Yuan diprediksi akan menggantikan Dolar, ternyata nggak juga. Kalau pengamatan saya selama ini mata uang yang paling kuat, yang teruji selama hampir 100 tahun lebih ya dolar (AS)," pungkasnya.

2 dari 4 halaman

5 Negara Tinggalkan Dolar AS

tinggalkan dolar as rev1

Berikut daftar negara yang tertarik untuk menggunakan Yuan:

1. Rusia

Perekonomian Rusia telah sangat rusak oleh sanksi Barat sebagai akibat dari invasi ke Ukraina, memaksa Moskow untuk mengadopsi penggunaan Yuan yang lebih luas karena pembatasan yang dipimpin Washington telah membatasi aksesnya ke dolar AS.

Alhasil, Rusia memilih Yuan secara signifikan menyusul gelombang sanksi keuangan yang menyebabkan hampir setengah dari cadangan mata uang asingnya dibekukan dan bank-bank besar Rusia dihapus dari layanan pesan antar bank Swift, yang memfasilitasi pembayaran internasional

Kepala ekonom China dari Firma Riset TS Lombard yang berbasis di London, Rory Green, memperkirakan bahwa penggunaan Yuan di Rusia melonjak dari kurang dari 0,26 persen pada tahun 2020 menjadi 2,57 persen pada Januari 2023. Ini menjadikan Moskow sebagai perdagangan valuta asing global terbesar kelima setelah Hong Kong, Inggris, Singapura, dan Amerika Serikat.

2. Arab Saudi

Laporan pada bulan Maret menunjukkan bahwa Arab Saudi sedang mempertimbangkan untuk menerima Yuan daripada dolar AS untuk penjualan minyak.
Ini terjadi setelah Presiden Xi Jinping mengatakan selama kunjungan ke Arab Saudi pada bulan Desember bahwa harus ada paradigma baru untuk kerja sama energi, dan dia menyerukan untuk meningkatkan peran yuan sebagai mata uang perdagangan minyak dan gas.

Diproyeksikan permintaan dolar AS kemungkinan akan tergerus habis jika rencana tersebut ditetapkan. Mengingat, kontrak Saudi Aramco dengan perusahaan China terkait penjualan minyak nilainya mencapai USD10 miliar.

3 dari 4 halaman

3. Argentina

Pemerintah Argentina mengatakan pada akhir April 2023 bahwa mereka akan mulai membayar impor China dalam Yuan daripada dolar AS. Menteri Perekonomian Sergio Massa membenarkan bahwa Argentina, setelah pertemuan dengan duta besar Tiongkok Zou Xiaoli dan perusahaan dari berbagai sektor.

Disebutkan, Argentina menggunakan Yuan untuk membayar impor China senilai USD1,04 miliar pada April, bukan dolar AS. Kemudian Argentina menargetkan barang senilai USD790 juta per bulan mulai Mei juga menggunakan Yuan.

4. Brasil

Brasil telah mulai menerima penyelesaian perdagangan dan investasi dalam Yuan, dari hasil kesepakatan yang dicapai antara bank sentral pada bulan Februari 2023. Brasil juga telah melakukan penunjukan bank kliring yuan dan akses ke Sistem Pembayaran Antar Bank Lintas Batas, setara China dengan layanan pesan keuangan internasional Cepat, pada awal April 2023 .

Aset valuta asing berdenominasi yuan Brasil mencapai tertinggi 5,37 persen dari total pada akhir tahun 2022. Capaian ini melampaui aset euro untuk menjadi yang terbesar kedua.

4 dari 4 halaman

5. Bangladesh

lps soal gerakan dedolarisasi: dolar as tetap paling stabil

Bangladesh dan Rusia setuju menggunakan Yuan untuk menyelesaikan pembayaran untuk pabrik nuklir yang sedang dibangun Moskow di negara Asia Selatan itu, kata seorang pejabat pemerintah Bangladesh seperti dikutip pada bulan April.

Pada awalnya Rusia menginginkan pembayaran dilakukan dalam mata uang rubel. Namun kondisi tersebut tidak mungkin diterapkan Bangladesh.

"Tetapi itu tidak mungkin bagi kami", kata Uttam Kumar Karmaker, seorang pejabat senior di Kementerian Keuangan Bangladesh, menurut Reuters.

Dhaka tidak dapat membayar Moskow menggunakan dolar AS setelah Rusia dilarang mengakses sistem transfer uang internasional Swift tahun lalu.
Transaksi akan diselesaikan dalam yuan melalui Sistem Pembayaran Antar Bank Lintas Batas, yang dikembangkan oleh China pada tahun 2015.

[azz]

Baca juga:
Daftar Negara Bakal Tinggalkan Dolar AS dan Beralih ke Yuan China
Alasan Kuat Yuan China Bisa Gantikan USD Jadi Mata Uang Utama Dunia
Banyak Negara Tinggalkan Dolar AS, Orang Kaya Dunia Warren Buffett Angkat Suara
Terungkap, Ini Keuntungan Indonesia yang Berani Tinggalkan Dolar AS
Ramai Dedolarisasi, Begini Asal Mula Dolar AS jadi Mata Uang Acuan Dunia
Ramai Dedolarisasi, Ini Mata Uang yang Berpotensi Gantikan Dolar AS

Komentar Pembaca

Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami

Be Smart, Read More

Indeks Berita Hari Ini

Opini