Merdeka.com - Teknologi energi baru dan terbarukan (EBT), berupa penggabungan panel surya dan power storage system (baterai penyimpan energi skala besar) yang disebut powerwall karya anak bangsa mulai diterapkan di Indonesia. Langkah ini untuk mendukung program pemerintah mengurangi pemakaian bahan bakar fosil yang menyebabkan polusi udara.
Teknologi baterai berkapasitas penyimpanan 8 KWh ini sejatinya telah diluncurkan Baran Energy pada pertengahan tahun lalu, namun baru bisa diterapkan secara sempurna setelah beberapa kali melalui uji coba hingga dipastikan layak digunakan.
CEO (Chief Executive Officer) sekaligus pendiri Baran Energy, Victor Wirawan mengungkapkan teknologi sudah bisa digunakan masyarakat umum.
"Saya bersama anak – anak milenial Indonesia saat ini telah melakukan pemasangan teknologi energi terbarukan ini di sebuah kawasan resor di daerah Ciawi, Bogor," kata Victor seperti dikutip dari Antara, Senin (10/2).
Berkat teknologi ini, masyarakat bisa menghemat empat kali lipat bila dibanding listrik konvensional.
"Kami berharap, teknologi bisa menjadi sebuah terobosan di tengah semakin merosotnya cadangan energi fosil di dunia," papar Victor, saat acara open house di sebuah resor swa energi di Ciawi, Bogor, dimana teknologi Baran terpasang.
Victor menjelaskan, cara kerja teknologi Baran Energy cukup sederhana, yakni cahaya matahari dikonversi menjadi energi listrik oleh panel surya yang terpasang di atap bangunan, setelah itu dari panel surya energi listrik disalurkan ke peralatan rumah tangga, seperti lampu, kulkas, mesin air, AC, kipas angin dan lain-lain.
Sementara kelebihan energinya secara otomatis disalurkan ke penampung, berupa baterai (power storage system) untuk bisa dimanfaakan pada malam hari, atau saat kekurangan pasokan listrik.
Teknologi ini bisa digunakan, khususnya untuk rumah tinggal, tempat usaha, industri menengah, kafe, perkantoran, dan lainnya. Namun, kedepannya Baran Energy juga tengah mengembangkan power storage yang bisa digunakan untuk industri skala besar dengan daya tampung mencapai satu mega what-hour.
Victor mengungkapkan, teknologi ini selain bisa dimanfaatkan untuk wilayah-wilayah yang terisolisolir yang tidak bisa dijangkau oleh PLN, juga bisa dimanfaatkan bagi masyarakat yang ingin memanfaatkan energi listrik dari cahaya matahari secara gratis yang tersedia sepanjang tahun.
"Namun, kami pastikan, teknologi Baran Energy ini akan menjadi gaya hidup masyarakat Indonesia dalam waktu dekat. Pemakaian juga dipastikan juga akan sangat masif," ucap pria yang sudah dua tahun melakukan pengembangan dan penyempurnaan teknologi ini.
Victor menjelaskan, pengembangan teknologi ini sangat selaras dengan program pemerintah Indonesia ini menargetkan penggunaan energi terbarukan sebanyak 25 persen pada 2025, tapi saat ini baru 11 persen yang baru berjalan, maka dari itu Baran Energy lahir untuk mempercepat serta membantu masyarakat Indonesia dalam energi terbarukan sebagai salah satu alternatif penggunaan listrik dengan melalui inovasinya.
Dalam pengembangan dan penerapan teknologi ini, Baran Energy bekerja sama dengan sejumlah pengembang nasional, yang sedang mengembangkan kawasan properti swa energi. [idr]
Baca juga:
Hujan Bisa Jadi Sumber Energi Baru, Ini Caranya!
PLN Evaluasi Pembangkit Tua yang Bakal Pensiun
Pengusaha Australia Minat Investasi Rp34 T Usai Menko Luhut Ceritakan Omnibus Law
Pemerintah Tutup PLTU Tua Digantikan dengan Pembangkit Energi Terbarukan
Pertamina Minta Ada Harga Khusus Minyak Sawit
Strategi Pertamina Kembangkan B100
Advertisement
Menko Airlangga: Pandemi Belum Berakhir
Sekitar 1 Jam yang laluAirlangga: Banyak Mal Abaikan Penggunaan Aplikasi PeduliLindungi
Sekitar 1 Jam yang laluMasyarakat Bisa Rayakan Idul Adha, Ini Syaratnya
Sekitar 1 Jam yang laluAirlangga Ingatkan Kegiatan Keramaian Wajib Vaksin Booster
Sekitar 2 Jam yang laluDemi UU Cipta Kerja, Pemerintah Revisi Aturan Pembentukan Perppu
Sekitar 3 Jam yang laluGenjot Ekspor, Jokowi Minta Kemenhub Optimalkan Pelabuhan di Babel
Sekitar 3 Jam yang lalu130 Perusahaan Sudah Terdaftar di Simirah
Sekitar 4 Jam yang laluAwal Juli 2022, Harga BBM Shell Hingga Vivo Kompak Naik
Sekitar 4 Jam yang laluMewujudkan Sistem Bisa Kerja Dari Mana Saja untuk PNS
Sekitar 7 Jam yang lalu5 Jenis Aset Kripto yang Paling Diminati Investor Indonesia
Sekitar 8 Jam yang laluPunya Potensi Besar, Ekonomi Syariah Perlu Dijaga Agar Tetap Kondusif
Sekitar 20 Jam yang laluErick Thohir Minta Penyaluran KUR Diiringi Pembinaan Kualitas Produk
Sekitar 21 Jam yang laluAPBN akan Digunakan untuk Minimalisir Dampak Gejolak Geopolitik Global
Sekitar 22 Jam yang laluSoal Kursi Menpan RB, PDIP: Ada Ganjar, Olly dan Hasto
Sekitar 1 Jam yang laluMasih Berduka, Airlangga Sebut Koalisi Belum Bahas Pengganti Tjahjo Kumolo
Sekitar 2 Jam yang laluMengenang Menteri PAN RB Tjahjo Kumolo, Sosok Kakek yang Hangat dan Dekat dengan Cucu
Sekitar 3 Hari yang laluLuhut Bongkar Rahasia, Kisah di Balik Jokowi Sering Merotasinya Sebagai Menteri
Sekitar 1 Minggu yang laluMomen Jokowi Lupa Sapa Zulkifli Hasan dan Hadi Tjahjanto di Sidang Kabinet Paripurna
Sekitar 1 Minggu yang laluCerita Reshuffle Kabinet Jokowi
Sekitar 2 Minggu yang laluPemerintah: Pandemi Belum Usai, Vaksin Booster Jadi Syarat Perjalanan
Sekitar 1 Jam yang laluJokowi Bisa jadi 'King Maker' di Pilpres 2024, Ini Alasannya
Sekitar 20 Jam yang laluBeda Gaya Jokowi Bertemu Dua Seteru, Putin dan Zelenskyy
Sekitar 1 Hari yang laluIndonesia dan UAE Sepakati IUAE-CEPA, Ini Isinya
Sekitar 2 Hari yang laluMenko Airlangga: Pandemi Belum Berakhir
Sekitar 1 Jam yang laluJokowi: Puncak Kasus Covid-19 Diprediksi Minggu Kedua atau Ketiga Juli Ini
Sekitar 1 Jam yang laluPemerintah: Pandemi Belum Usai, Vaksin Booster Jadi Syarat Perjalanan
Sekitar 1 Jam yang laluMenghapus Subsidi BBM yang Tinggal Janji
Sekitar 4 Hari yang laluHarga BBM Shell Kembali Naik, Bagaimana dengan Pertamina?
Sekitar 1 Bulan yang laluRusia Klaim Kuasai Wilayah Timur Ukraina Setelah Pertempuran Hebat
Sekitar 5 Jam yang laluUkraina Bombardir Kota di Rusia, Tiga Orang Tewas dan Puluhan Rumah, Gedung Rusak
Sekitar 22 Jam yang laluAdvertisement
Advertisement
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami