Konsep Rizal Ramli soal Blok Masela disebut bukan hasil kajian
Merdeka.com - Rencana pengembangan Blok Masela, Laut Arafuru, Maluku masih menuai pro dan kontra. Saat ini terdapat dua opsi yang mengemuka terkait kajian pengembangan Blok strategis tersebut, di antaranya skema Onshore LNG (ONLG) dan Floating LNG (FLNG).
Pengamat energi, Fabby Tumiwa meminta pemerintah untuk mengikuti hasil kajian ilmiah dalam pengembangan Blok Masela. Jangan sampai pengembangan nantinya hanya berdasar hipotesa tanpa kajian.
Fabby berharap, kajian ilmiah yang disampaikan oleh operator Blok Masela dan Kementerian ESDM tidak kalah dari rekomendasi yang berdasarkan hipotesis yang diutarakan oleh Menko bidang Maritim dan Sumber Daya, Rizal Ramli (RR), serta pendukungnya.
Fabby juga mengatakan, jangan sampai rekomendasi teknis berdasarkan hasil kajian ilmiah yang telah dilakukan konsultan internasional serta para akademisi dalam negeri untuk pengembangan Lapangan Gas Abadi, Blok Masela kalah dengan rekomendasi politis dari Rizal Ramli.
"Apa yang dimaksud Rizal Ramli dengan pengembangan kewilayahan dan multiplier effect? Konsep Rizal Ramli tentang pengembangan kewilayahan dan multiplier effect itu hanya berdasarkan hipotesis, bukan berdasarkan kajian ilmiah," ungkap Fabby Tumiwa di Jakarta, Rabu (6/1).
Sesuai permintaan pemerintah Indonesia, INPEX selaku Operator Blok Masela telah melakukan kajian terhadap opsi terbaik pengembangan Lapangan Gas Abadi sejak tahun 2010. Hasilnya, pengembangan sistem FLNG dinilai lebih baik.
Pengembangan dengan konsep FLNG disebut opsi terbaik dan bahkan Kementerian teknis (Kementerian ESDM) juga memastikan konsep FLNG merupakan yang terbaik.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli tetap ngotot pengembangan Blok Masela, Maluku harus menggunakan pipa gas bukan kapal gas alam cair terapung (Floating LNG). Menurut dia, pembangunan pipa gas akan memajukan wilayah di sekitar blok tersebut.
"Kami ingin dibangun onshore tidak offshore seperti idenya Kementerian ESDM dan SKK Migas, karena kalau onshore kita bisa bentuk kota baru, Indonesia timur akan hidup, sehingga cita-cita Pak Jokowi poros maritim akan jalan," ujar dia di kantornya, Jakarta, Rabu (7/10).
Rizal mengaku pengembangan blok dengan cadangan terbesar ini menggunakan kapal gas alam cair terapung (Floating LNG) juga ditolak masyarakat Maluku. Mereka mengeluhkan kekayaan alamnya malah diambil asing.
"Sepertiga ikan di Indonesia dari Maluku, diekspor ke seluruh dunia tapi rakyat nyaris tidak dapat apa-apa, Tuhan maha pengasih penyayang, yaitu gas alam, ternyata bahwa ladang yang di Masela disebut sebagai ladang abadi, potensinya tidak akan habis 70 tahun," kata dia.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Romli menolak saat diminta jadi saksi meringankan Firli Bahuri dalam kasus dugaan pemerasan mantan Mentan SYL
Baca SelengkapnyaKepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyebut Rizal sebagai sahabat bertukar pikiran.
Baca SelengkapnyaAnies mengaku sudah lama mengenal Rizal Ramli saat kegiatan mahasiswa.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Rizal Ramli, ekonom dan juga politikus ini mengembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Cipto Mangunkusomo (RSCM) pada Selasa, 2 Januari 2024, pukul 19.30 WIB.
Baca SelengkapnyaBukan orang sembarangan, ternyata sosok mendiang kolonel Gunawan memiliki peranan penting bagi Jusuf Hamka, terlebih saat sang bos jalan tol masih remaja.
Baca SelengkapnyaRizal Ramli tutup usia saat menjalani perawatan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta Pusat.
Baca SelengkapnyaRencananya jenazah Rizal akan berada satu liang lahat dengan istrinya Herawati Moelyono.
Baca SelengkapnyaSementara dari 14 Tahanan yang melarikan diri telah 8 Tersangka telah diamankan kembali.
Baca SelengkapnyaRizal Ramli di mata kolega: Rekan diskusi, aktivis tulen dan penjaga demokrasi
Baca Selengkapnya