Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kemenko Perekonomian Akui Ekspor Indonesia Tumbuh Negatif, Ini Penyebabnya

Kemenko Perekonomian Akui Ekspor Indonesia Tumbuh Negatif, Ini Penyebabnya Pelabuhan. ©2013 Merdeka.com/arie basuki

Merdeka.com - Dana Moneter Internasional (IMF) sempat menurunkan angka proyeksi pertumbuhan ekonomi untuk Indonesia dan Thailand. Hal ini dilakukan karena kinerja ekspor melambat sehingga berpengaruh terhadap permintaan domestik.

Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Iskandar Simorangkir mengakui total ekspor Indonesia tahun lalu negatif. Hal ini dipicu kondisi ekonomi global yang tak menentu.

Meski begitu, dia menyebut Indonesia termasuk negara yang mampu mempertahankan pertumbuhan ekonomi dengan baik. Sebab penurunan yang terjadi tak sampai 1 persen.

"Kalau kita kan hanya turun nol koma sekian saja," kata Iskandar di Komplek Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Selasa (21/1).

Iskandar merincikan, pada kuartal pertama 2019, pertumbuhan ekonomi Indonesia di angka 5,07 persen. Lalu turun di kuartal kedua jadi 5,05 persen. Kemudian kembali turun i kuartal ketiga menjadi 5,02 persen.

Jika dibandingkan dengan India, kata Iskandar, penurunan pertumbuhan ekonomi cukup merosot. Pada tahun 2018 tercatat pertumbuhan ekonomi di angka 8,13 di kartal satu.

Kemudian merosot di kuartal satu tahun 2019 dengan pertumbuhan ekonomi di angka 5,83 persen. Lalu turun lagi di angka 5,01 persen pada kuartal kedua. Penurunan kembali terjadi di kuartal ketiga hingga 4,55 persen.

Ekonomi Indonesia Stabil

Iskandar melanjutkan, Indonesia mampu menjaga pertumbuhan ekonomi menjadi relatif stabil lantaran mampu mempertahankan daya beli konsumsi. Sehingga meski direvisi oleh IMF, Indonesia tetap menjadi salah satu negara kuat yang mampu menghadapi situasi ekonomi global yang tidak menentu.

"Jadi walaupun ada revisi pertumbuhan IMF tapi (Indonesia) lebih kuat dari negara lain," ujar Iskandar.

Dia melanjutkan, pihaknya telah melakukan penelitian jumlah ekspor di 120 negara. Hasilnya 76 persen negara tersebut pertumbuhan ekspornya negatif. Maka tak heran pertumbuhan ekonomi dunia juga ikut menurun.

Negara-negara yang bisa survive kata Iskandar adalah mereka yang memiliki domestik demand besar. Salah satunya Indonesia.

Selain Indonesia, di tengah gempuran konflik, China mampu mempertahankan pertumbuhan ekonominya pada tahun 2019. Pada kuartal pertama tercatat pertumbuhan ekonominya di angka 6,40 persen. Lalu pada kuartal kedua turun 6,20 persen dan kembali turun pada kuartal ketiga menjadi 6,00 persen.

"Karena dia (China) bisa memberdayakan permintaan domestiknya," ujar Iskandar.

IMF melaporkan, dalam proyeksi perekonomian terbarunya menyatakan pertumbuhan ekonomi negara ASEAN 5 yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand, dan Vietnam akan cenderung terjaga tahun ini. Setelah sebelumnya pada tahun 2019 melambat di kisaran 4,7 persen. Sementara secara keseluruhan, pertumbuhan ekonomi global tahun ini diproyeksi sebesar 3,3 persen.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Didorong Konsumsi Pemilu, Ekonomi Indonesia Diprediksi Tumbuh 5,5 Persen di 2024
Didorong Konsumsi Pemilu, Ekonomi Indonesia Diprediksi Tumbuh 5,5 Persen di 2024

penyelenggaraan pesta demokrasi memberi dampak positif terhadap perekonomian nasional.

Baca Selengkapnya
Gerindra Ungkap Isi Pertemuan Prabowo dan Surya Paloh
Gerindra Ungkap Isi Pertemuan Prabowo dan Surya Paloh

Keduanya membahas tentang situasi dan kondisi dunia saat ini, termasuk kepada masalah ekonomi dan keamanan negara.

Baca Selengkapnya
Menko Airlangga: Indonesia Masuk Negara Menengah Atas, Pendapatan per Kapita Capai USD 5.400
Menko Airlangga: Indonesia Masuk Negara Menengah Atas, Pendapatan per Kapita Capai USD 5.400

Salah satu faktornya adalah kinerja ekspor sepanjang tahun 2023 mampu menembus USD 258,82 miliar.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Ekspor Indonesia Anjlok Hingga 18 Persen di Juli 2023, Ini Biang Keroknya
Ekspor Indonesia Anjlok Hingga 18 Persen di Juli 2023, Ini Biang Keroknya

Penurunan ini tak lepas dari anjloknya realisasi kinerja ekspor non migas pada Juli 2023 mencapai USD 19,65 miliar.

Baca Selengkapnya
Data BPS: Ekspor Indonesia Naik Tipis di Desember 2023, Nilainya USD 22,41 Miliar
Data BPS: Ekspor Indonesia Naik Tipis di Desember 2023, Nilainya USD 22,41 Miliar

Secara tahunan nilai ekspor pada Desember 2023 mengalami penurunan cukup dalam yakni sebesar 5,76 persen.

Baca Selengkapnya
Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,11 Persen, Jokowi: Negara Lain Masuk Jurang Resesi
Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,11 Persen, Jokowi: Negara Lain Masuk Jurang Resesi

Menurut Jokowi, pertumbuhan ekonomi Indonesia banyak dikontribusikan oleh belanja konsumsi masyarakat hingga masuknya investasi.

Baca Selengkapnya
Ternyata, Ini Tujuan Pegawai Bea Cukai Tindak Tegas Barang Impor Ilegal Masuk ke Dalam Negeri
Ternyata, Ini Tujuan Pegawai Bea Cukai Tindak Tegas Barang Impor Ilegal Masuk ke Dalam Negeri

Jika barang impor ilegal dibebaskan masuk ke dalam negeri akan menganggu perekonomian Indonesia.

Baca Selengkapnya
Kondisi Ekonomi 2024 Masih Suram, Sri Mulyani Bongkar Penyebabnya
Kondisi Ekonomi 2024 Masih Suram, Sri Mulyani Bongkar Penyebabnya

Walau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.

Baca Selengkapnya
Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lebih Baik Dibanding AS dan China
Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lebih Baik Dibanding AS dan China

Artinya, Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi tinggi dan angka inflasi relatif bagus dan rendah.

Baca Selengkapnya