Kemenkeu: Pertumbuhan Ekonomi RI di 2020 Lebih Baik dari Negara Lain
Merdeka.com - Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu, menyebut pertumbuhan ekonomi pada 2020 masih cukup baik jika dibandingkan dengan negara-negara lain. Sebab, pemerintah sendiri sudah menunjukan langkah-langkah luar biasa dalam menghadapi tantangan pandemi Covid-19.
"Performance perekonomian di 2020, walau angka belum keluar, tapi kalau dibandingkan dengan menghadapi tantangan yang sama besarnya, kita lihat perekonomian Indonesia relatif akan cukup moderat dibandingkan kontraksi yang terjadi di hampir seluruh negara," jelas dia dalam diskusi Akselerasi Pemulihan Ekonomi, secara virtual, Selasa (26/1).
Dia menyadari 2020 sangat dirasakan bagaimana tantangan yang dihadapi oleh seluruh dunia termasuk Indonesia. Namun jika dibandingkan negara-negara G20 Indonesia masih menjadi negara besar dengan PDB peringkat 16.
Sementara jika bandingkan negara tetangga, sesama ASEAN dari sisi kontraksi, perekonomian domestik juga tampaknya masih cukup elastis. Di mana kontraksi yang terjadi di Indonesia diperkirakan itu berkisar -2,2 persen sampai -1,7 persen.
"Kalau bandingkan negara lain, besar, seperti G20 dan asean, kita relatif cukup baik. mungkin cuma China, Vietnam yang positif," jelas dia.
Dia mengatakan, kontraksi yang dialami di Indonesia sangat moderat. Dan dalam konteks tersebut, pemerintah sudah melakukan respon secara fiskal. "Spesifik di sini kita tunjukkan angka realisasi sementara -6,1 persen dari PDB. Sementara banyak negara G20 dan ASEAN itu defisitnya sangat dalam sekali bahkan double digit. Performance dibandingkan ekonomi kita, kita relatif cukup ressileint dengan banyak negara," jelas dia.
Dia menambahkan kekuatan perekonomian dalam negeri juga diukur dari hasil investasi, yang menentukan lebih tinggi atau tidaknya. Sedangkan dibandingkan negara lain, salah satu indikatornya adalah proyeksi utang publik terhadap PDB.
"Kalau kita lihat dengan G20 dan ASEAN, rasio utang publik Indonesia termasuk paling rendah dan kenaikannya relatif sangat manageable dibandingkan negara lain," jelas dia.
Adapun rasio utang negara tetangga paling dekat seperti Filipina sudah lebih tinggi dari proyeksinya yakni 48,9 persen. Sementara Indonesia 38,5 persen. Vietnam juga lebih tinggi 46 persen, Thailand 50 persen, dan Malaysia 67,6 persen.
"Di samping kita cukup ressilient perekonomiannya, risiko yang terjadi pun cukup manageable. Sehingga ini adalah menjadi modal kuat bagi kita nanti untuk lihat perekonomian di 2021," kata dia.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Proyeksi ini lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi 2022 yang mencapai 5,31 persen (yoy).
Baca SelengkapnyaMayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.
Baca SelengkapnyaMelalui rencana aksi reformasi birokrasi di sektor ini, pemerintah mengklaim berhasil menekan angka inflasi sebesar 2,61 persen di 2023.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Keduanya membahas tentang situasi dan kondisi dunia saat ini, termasuk kepada masalah ekonomi dan keamanan negara.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi tahun 2023 didorong oleh capaian kinerja yang positif di seluruh lapangan usaha di Kalimantan Timur.
Baca SelengkapnyaJokowi menjelaskan, bahwa setiap keputusan pemerintah selalu memperhatikan kondisi ekonomi dan situasi keuangan negara.
Baca SelengkapnyaSetelah melewati tantangan sejak 2019 hingga 2022 lalu, industri penerbangan nasional mulai menunjukkan momentum bangkit di 2023.
Baca SelengkapnyaPersiapan pemilu juga ikut memengaruhi pertumbuhan ekonomi di kuartal IV-2023.
Baca SelengkapnyaIndustri pembiayaan diprediksi akan terus meningkat tahun ini.
Baca Selengkapnya