Kehabisan uang, Arab Saudi pertimbangkan jual perusahaan minyaknya
Merdeka.com - Arab Saudi saat ini sedang mempertimbangkan untuk menjual saham perusahaan minyak raksasa milik negara, Saudi Aramco. Keputusan ini diambil saat harga minyak dunia jatuh ke titik terendah dalam satu dekade terakhir, dan Arab Saudi mengalami situasi keuangan yang mengerikan.
Perusahaan mengatakan bahwa mereka sedang mempelajari opsi untuk memungkinkan partisipasi masyarakat luas dalam ekuitas perusahaan, termasuk IPO kelompok atau beberapa anak perusahaan.
Saudi Aramco adalah produsen minyak terbesar dunia dan mereka disebut bisa memompa 12 persen pasokan minyak mentah dunia. Mereka juga klaim menyimpan 261 miliar barel cadangan minyak atau 15 persen total dunia.
"Arab Saudi saat ini mengalami pengeluaran negara yang tidak terkontrol, mereka putus asa dalam mendapatkan uang tunai," kata ahli keamanan energi Brookings Doha Center, Luay al-Khatteeb seperti ditulis CNN, Minggu (10/1).
Minyak selama ini menyumbang 75 persen pendapatan Arab Saudi, dan harga telah terjun bebas sejak pertengahan tahun lalu.
Harga minyak dunia melampaui titik terendah dalam 12 tahun terakhir. Dari awalnya di atas USD 100 per barel kini harga minyak dunia hanya USD 33 per barel.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ternyata dolar bukanlah mata uang terkuat di antara 180 mata uang yang diakui sebagai alat pembayaran sah di seluruh dunia.
Baca SelengkapnyaDi bawah permukaan pasir, ada banyak air menggenang hingga emas dan berlian.
Baca SelengkapnyaBanyak negara kini memilih berjaga untuk kepentingan dalam negeri dengan cara menutup keran ekspor pangannya,
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ternyata uang yang salah transfer dari orang lain harus dikembalikan ke pemiliknya karena jika tidak bisa dipidana dan denda Rp5 miliar.
Baca SelengkapnyaAyat seribu dinar memiliki banyak keistimewaan. Amalkan bacannya setiap hari.
Baca SelengkapnyaDemi menyambung hidup, sosoknya diketahui tak hanya bertugas sebagai abdi negara.
Baca SelengkapnyaPerusakan terhadap Rupiah bisa berujung ancaman pidana.
Baca SelengkapnyaHal tersebut diketahui dari kebiasaan warga setempat yang jarang berinteraksi satu sama lain.
Baca SelengkapnyaDiketahui, seleksi PPIH Arab Saudi tingkat pusat diawali dengan proses pendaftaran dan seleksi berkas dari 11 - 19 Januari 2024
Baca Selengkapnya