Kebijakan Trump Akhiri Penutupan Pemerintahan Turut Sumbang Penguatan Rupiah
Merdeka.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump setuju mengakhiri penutupan sebagian pemerintahan AS atau shutdown AS yang sudah berlangsung selama 35 hari. Dia setuju membuka penutupan pemerintahan AS tanpa mendapatkan dana yang dia minta dari kongres untuk tembok perbatasan.
Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Aviliani mengatakan, kebijakan AS menutup dan membuka kembali pemerintahan turut membuat Rupiah menguat dalam beberapa waktu terakhir. Ini karena pasar melihat ada ketidakpastian kebijakan di negara Paman Sam tersebut.
Pasar juga mulai menimbang-nimbang ketika ingin melakukan investasi di AS. Hal itu terlihat dari tindakan beberapa pengusaha meminta bunga yang lebih tinggi untuk investasi jangka waktu 2 tahun dibandingkan 10 tahun.
"Mungkin Rupiah tidak melemah lagi. Saya lihat orang sekarang di AS sudah minta bunga yang lebih tinggi untuk jangka waktu 2 tahun dibandingkan 10 tahun. Itu ciri-ciri negara bisa jadi krisis atau resesi karena kalau jangka pendek berarti dia melihat ada ketidakpastian di AS," ujarnya di Kantor ISEI, Jakarta, Senin (28/1).
Aviliani melanjutkan, kondisi tersebut membuat aliran modal perlahan kembali masuk ke Indonesia. Ke depan, Rupiah diprediksi masih akan menguat jika pasar menilai kondisi kebijakan di AS belum cukup ramah untuk investor.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah harus melakukan intervensi agar rupiah tidak semakin terpuruk.
Baca SelengkapnyaNilai tukar rupiah pada 2023 cenderung mengalami penguatan lebih besar dibanding negara di kawasan ASEAN.
Baca SelengkapnyaUtang luar negeri pemerintah pada November 2023 sebesar USD 192,6 miliar atau tumbuh 6 persen (yoy), meningkat dari pertumbuhan bulan sebelumnya tiga persen.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Gubernur BI, Perry Warjiyo mengakui nilai tukar Rupiah masih tertekan oleh dolar AS.
Baca SelengkapnyaPosisi ULN pada November 2023 juga dipengaruhi oleh faktor pelemahan mata uang dolar AS terhadap mayoritas mata uang global.
Baca SelengkapnyaMayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.
Baca SelengkapnyaJokowi mengaku tak mudah bagi pemerintah mengelola pangan untuk masyarakat Indonesia yang jumlah penduduknya mebcapai 270 juta orang.
Baca Selengkapnyatetap tingginya inflasi dan kuatnya pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat mendorong spekulasi penurunan Fed Funds Rate (FFR).
Baca SelengkapnyaPosisi ULN pemerintah relatif aman dan terkendali karen hampir seluruh ULN memiliki tenor jangka panjang.
Baca Selengkapnya