Kasus Kematian Anak Indonesia Akibat Covid-19 Tertinggi di Dunia
Merdeka.com - Direktur Rehabilitasi Sosial Anak, Kanaya Eka Santi mengatakan, anak-anak Indonesia rentan terhadap pandemi Covid-19 baik dari sisi kesehatan maupun sosial. Kasus Covid-19 yang dialami anak masih tinggi setiap minggunya yakni sekitar 8-10 persen. Pun dengan angka kematian anak menjadi yang tertinggi di Asia Tenggara dan Asia Pasifik.
"Angka kematian anak karena Covid-19 juga tertinggi di ASEAN dan Asia Pasifik. Bahkan lebih tinggi dari yang terjadi di Amerika Serikat dan India," kata Kanaya dalam webinar Perlindungan Sosial dalam Respon Covid-19: Perlindungan dan Layanan Sosial Inklusif, Jakarta, Selasa (23/3).
Sampai 10 Oktober 2020, jumlah anak-anak yang terpapar virus corona mencapai 37.218 kasus dan 208 orang di antaranya meninggal dunia. Meski persentase anak yang terpapar Covid-19 hanya 10 persen dari kasus nasional, namun ini menjadi kasus tertinggi dibandingkan berbagai negara.
"Memang hanya 10 persen dari total kasus Indonesia namun secara nominal angka, kasus anak ini lebih besar dari total kasus kumulatif di beberapa negara," kata dia.
Begitu juga dengan kasus kematian anak akibat Covid-19 yang 1 persen dari kematian orang dewasa, tetapi tetap menjadi yang tertinggi dari beberapa negara.
Mayoritas Orangtua Tak Tahu Harus Apa
Kanaya menjelaskan temuan dari survei yang dilakukan Save Children pada April 2020 dengan 11.989 responden orangtua dan 4.698 guru di 32 provinsi Indonesia. Hasil survei menunjukkan 44 persen responden tidak mengetahui apa yang harus dilakukan bila anak-anaknya terpapar virus corona.
Sebanyak 24 juta balita beresiko lebih tinggi mengalami gizi buruk. Sekitar 10 juta balita di bawah usia 2 tahun sulit mengakses imunisasi dan 42 persen atau sekitar 33 juta anak tidak memiliki asuransi.
Selain itu, merujuk pada Survei Sosial Ekonomi Nasional 2018 memperlihatkan data 10 persen anak-anak tinggal di rumah kontrakan atau kawasan kumuh. Sebanyak 33,3 persen anak-anak tidak bisa mengakses MCK yang memadai. Lalu, 15 persen dari 270 penduduk Indonesia hidup di dua rumah yang relatif sempit, luasnya kurang dari 8 meter per kapita.
Data Riset Kesehatan Dasar tahun 2018 juga menunjukkan persentase imunitas pada balita di bawah umur dua tahun. Baru 58 persen balita yang mendapatkan imunisasi lengkap. Sebanyak 33 persen baru menjalani sebagian rangkaian proses imunisasi. Sedangkan 9 persen lainnya tidak mendapatkan imunisasi.
"Dari data-data tersebut, bisa dihubungkan dengan kondisi anak-anak yang berhadapan dengan pandemi Covid-19," kata dia mengakhiri.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaTjandra mengatakan, data WHO menunjukkan, ada kenaikan 255 persen perawatan Covid-19 di rumah sakit Indonesia.
Baca SelengkapnyaPada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaTingkat kedermawanan global meningkat sejak pandemi Covid-19.
Baca SelengkapnyaAni menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.
Baca SelengkapnyaPada saat anak sedang sakit, orangtua biasanya akan mengalami sejumlah kebingungan. Penting bagi orangtua untuk memerhatikan sejumlah hal.
Baca SelengkapnyaHingga dalam jangka waktu panjang, semakin sulit bagi masyarakat terdampak untuk pulih dan kembali berdaya secara finansial.
Baca SelengkapnyaPasien dijadwalkan menjalani kontrol kembali di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta pada bulan depan.
Baca Selengkapnya