Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Jumlah Permintaan Naik Drastis Pertumbuhan Ekonomi 2021 Capai 3,69 Persen

Jumlah Permintaan Naik Drastis Pertumbuhan Ekonomi 2021 Capai 3,69 Persen pertumbuhan ekonomi. shutterstock

Merdeka.com - Kepala Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan, Febrio Kacaribu menilai pandemi Covid-19 yang terkendali di tahun 2021 telah menciptakan fenomena meningkatkan permintaan secara tiba-tiba (pent up deman).

Peningkatan konsumsi masyarakat ini diikuti juga dengan peningkatan aktivitas invetasi. Sehingga pertumbuhan ekonomi tahun 2021 mampu tumbuh di angka 3,69 persen, lebih baik dari capaian tahun 2020 yang terkontraksi 2,07 persen (yoy).

"Pandemi yang terkendali mendorong fenomena pent up demand konsumsi masyarakat," kata Febrio dalam keterangan resminya, Jakarta, Senin (7/2).

Dia melanjutkan penyebaran varian delta di pertengahan tahun lalu berhasil dikendalikan dengan cepat dan efektif. Sehingga mampu mendorong aktivitas Konsumsi Rumah Tangga tumbuh 3,55 persen (yoy) di triwulan IV-2021. Secara keseluruhan 2021, Konsumsi Rumah Tangga tumbuh progresif sebesar 2,02 persen. Lebih baik dari tahun 2020 yang terkontraksi 2,63 persen.

Sementara itu, aktivitas investasi (PMTB) yang sempat tertahan, juga kembali dapat meningkat 4,49 persen pada triwulan IV-2021. Keberlanjutan Program Strategis Nasional dan belanja modal pemerintah serta mulai membaiknya kinerja investasi sektor swasta menjadi penopang perbaikan laju pertumbuhan investasi pada triwulan IV.

"Secara keseluruhan 2021, Investasi kembali tumbuh positif 3,80 persen setelah tumbuh negatif 4,96 persen di 2020," katanya.

Konsumsi Pemerintah juga mampu tumbuh 5,25 persen (yoy) di triwulan IV. Namun sepanjang 2021 hanya 4,17 persen, sejalan dengan peningkatan realisasi belanja negara. Khususnya terkait akselerasi program vaksinasi, keberlanjutan program perlindungan sosial, serta pelaksanaan layanan publik pemerintah.

Dari sisi ekspor kembali mencatatkan pertumbuhan tinggi pada triwulan IV sebesar 29,83 persen (yoy). Laju pemulihan ekonomi global menjadi faktor utama yang menjaga kinerja ekspor Indonesia. Terutama bersumber dari ekspor nonmigas seperti olahan CPO, kendaraan bermotor, dan mesin.

Selain itu, ekspor hasil hilirisasi mineral logam tumbuh signifikan di sepanjang tahun 2021. Ekspor besi baja tahun 2021 termasuk hasil olahan nikel tumbuh 92,9 persen (yoy). Di sisi lain, kinerja Impor juga tumbuh tinggi mencapai 29,60 persen (yoy). Didominasi oleh importasi barang modal dan bahan baku ynng mencerminkan peningkatan aktivitas produksi domestik pada periode selanjutnya.

"Secara keseluruhan tahun 2021, kinerja ekspor dan impor barang dan jasa tumbuh tinggi masing-masing sebesar 24,04 persen dan 23,31 persen," katanya.

(mdk/azz)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Didorong Konsumsi Pemilu, Ekonomi Indonesia Diprediksi Tumbuh 5,5 Persen di 2024
Didorong Konsumsi Pemilu, Ekonomi Indonesia Diprediksi Tumbuh 5,5 Persen di 2024

penyelenggaraan pesta demokrasi memberi dampak positif terhadap perekonomian nasional.

Baca Selengkapnya
Keuangan Masyarakat Sudah Pulih, Kadin Proyeksi Perputaran Uang Selama Lebaran Tembus Rp157,3 Triliun
Keuangan Masyarakat Sudah Pulih, Kadin Proyeksi Perputaran Uang Selama Lebaran Tembus Rp157,3 Triliun

Dengan perputaran yang cukup besar tersebut, dipastikan ekonomi daerah akan produktif mendorong meningkatnya konsumsi rumah tangga.

Baca Selengkapnya
Kendalikan Inflasi, Kemendagri Harap Pemda Susun Perencanaan Gerakan Menanam dengan Baik
Kendalikan Inflasi, Kemendagri Harap Pemda Susun Perencanaan Gerakan Menanam dengan Baik

Upaya ini dibutuhkan Pemda untuk mengendalikan laju inflasi di daerah.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kinerja Industri Pembiayaan Diprediksi Tumbuh Hingga 16 Persen di 2024
Kinerja Industri Pembiayaan Diprediksi Tumbuh Hingga 16 Persen di 2024

Industri pembiayaan diprediksi akan terus meningkat tahun ini.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi
Kasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi

Tren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.

Baca Selengkapnya
Ekonomi Anjlok, Jepang Resmi Masuk Resesi
Ekonomi Anjlok, Jepang Resmi Masuk Resesi

Padahal ekonom memprediksi angka PDB Jepang kali ini jauh di bawah perkiraan median pertumbuhan sebesar 1,4 persen.

Baca Selengkapnya
Penjualan Ritel Awal 2024 Lebih Baik Dibanding Sebelum Pandemi Covid 2019, Benarkah Daya Beli Masyarakat Membaik?
Penjualan Ritel Awal 2024 Lebih Baik Dibanding Sebelum Pandemi Covid 2019, Benarkah Daya Beli Masyarakat Membaik?

Data Bank Indonesia mencatat, indeks penjualan riil atau IPR pada Februari 2024 tercatat 214,1.

Baca Selengkapnya
Industri Penerbangan RI Mulai Pulih Usai Terseok-seok Saat Pandemi Covid-19
Industri Penerbangan RI Mulai Pulih Usai Terseok-seok Saat Pandemi Covid-19

Setelah melewati tantangan sejak 2019 hingga 2022 lalu, industri penerbangan nasional mulai menunjukkan momentum bangkit di 2023.

Baca Selengkapnya
Tingkatkan Porsi TKDN, BUMN Semen Ganti Suku Cadang Impor dengan Buatan UKM
Tingkatkan Porsi TKDN, BUMN Semen Ganti Suku Cadang Impor dengan Buatan UKM

Langkah tersebut juga merupakan bentuk keberpihakan SIG terhadap UKM untuk bisa terus maju serta berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional.

Baca Selengkapnya