Jubir Menteri Luhut: Sampai Saat Ini Belum Ada Pelarangan Mudik
Merdeka.com - Pemerintah Jokowi Ma'ruf masih terus mengkaji kebijakan pelarangan mudik Lebaran di tengah merebaknya pandemi virus corona atau Covid-19. Salah satu pertimbangannya adalah faktor kesehatan dan keamanan masyarakat.
Juru Bicara Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi, Jodi Mahardi mengatakan, berbagai langkah akan diterapkan untuk menekan angka mudik. Apalagi fokus pemerintah saat ini adalah mencegah meluasnya Covid-19 dengan mengurangi atau membatasi pergerakan orang dari satu tempat ke tempat yang lain.
Kendati begitu, dirinya mengaku sejauh ini belum ada larangan untuk mudik Lebaran bagi masyarakat Indonesia. Namun imbauan untuk tidak mudik akan diteruskan dan digencarkan lagi.
"Sampai saat ini memang belum ada pelarangan mudik sambil terus dilakukan evaluasi sesuai perkembangan di lapangan," kata Jodi kepada merdeka.com, Senin (13/4).
Dia mengatakan arus mudik yang terlihat lebih dini bukan karena faktor budaya, tetapi karena memang terpaksa. Misalnya, banyak pekerja informal di Jabodetabek yang terpaksa pulang kampung karena penghasilannya menurun sangat drastis atau bahkan hilang.
Cara Menekan Angka Mudik
Untuk itu, berbagai cara guna menekan masyarakat supaya tidak mudik terus dilakukan. Salah satunya dengan memastikan percepatan program social safety net, atau jaring pengaman sosial yang memberikan perlindungan sosial di sektor formal, dan para pekerja harian, maupun program insentif ekonomi bagi usaha mikro, usaha kecil, betul-betul segera dilaksanakan di lapangan.
Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Nurhayati Monoarfa meminta kepada pemerintah bertindak tegas dalam melarang masyarakat untuk mudik Lebaran tahun ini. Sebab, jika pelaksanaan mudik tetap diberlakukan akan membahayakan dari sisi keselamatan dan juga tingkat penyebaran virus corona akan lebih masif ke daerah-daerah Indonesia.
"Saya meminta pemerintah tegas dalam hal ini, jadi kami, Komisi V mendesak pemerintah untuk bersikap tegas terkait aturan pelaksanaan mudik tahun ini dikarenakan adanya pandemi covid-19, jangankan pendatang, masyarakat di sana saja sekarang sudah kesulitan untuk menghadapi covid-19 dengan segala keterbatasan," jelas dia dalam diskusi online di Jakarta, Minggu (12/4).
Dia menilai, keputusan pemerintah saat ini masih ambigu dan tidak jelas. Sebab masyarakat digantungkan dengan masih diperbolehkan mudik dengan catatan lebih diperketat pengawasannya. Namun di satu sisi ada sejumlah pihak yang menolak agar larangan mudik ini tidak dilakukan.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Budi menerangkan puncak arus mudik terjadi pada H-4 dan H-3 lebaran.
Baca Selengkapnyaokowi menyebut permasalahan arus mudik di Merak sudah ada solusinya.
Baca SelengkapnyaMenhub Budi Karya Sumadi mengakui 3 lokasi arus mudik lebaran menjadi yang paling menantang untuk diselesaikan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaUtamanya terkait keselamatan dan kondisi jalanan selama periode mudik.
Baca SelengkapnyaKarena dua hari itu masih sepi sehingga pemudik bisa lebih nyaman menempuh perjalanan pulang.
Baca SelengkapnyaMelalui perjalanan mudik yang panjang bisa sangat melelahkan terutama bagi anak sehingga penting untuk mengatur waktu.
Baca Selengkapnyaokowi melihat tak ada penumpang yang berdesak-desakan di Statiun Pasar Senen.
Baca SelengkapnyaPemerintah akui penempatan pekerja migran masih memiliki berbagai tantangan.
Baca Selengkapnya