Jelang Idul Fitri, BI Kediri Persiapkan Uang Layak Edar Rp2,76 Triliun
Merdeka.com - Jelang Hari Raya Idul Fitri 1422 H, kantor perwakilan Bank Indonesia (BI) Kediri memperkirakan adanya peningkatan kebutuhan uang tunai, sebagai dampak dari peningkatan transaksi masyarakat. BI Kediri telah mempersiapkan uang layak edar (ULE) sebanyak Rp 2,76 triliun. Nominal ini meningkat 15 persen dari tahun lalu.
Meski demikian, sehubungan dengan pandemi Covid-19 yang masih terjadi masyarakat diimbau untuk senantiasa bertransaksi menggunakan sarana pembayaran nontunai.
"Masyarakat dapat memanfaatkan internet dan mobile banking untuk bertransaksi dalam nominal besar. Sementara untuk nominal ritel, masyarakat dapat menggunakan QRIS. QRIS bukan aplikasi baru, namun merupakan salah satu fitur metode pembayaran yang terintegrasi melalui satu standar QR yang dibangun bersama BI dan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI), melibatkan Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) bank maupun non-bank (seperti LinkAja, GoPay, OVO, Dana, dsb). Dengan adanya QRIS, masyarakat terhindar dari risiko uang palsu, tidak perlu uang kembalian, serta memudahkan pencatatan transaksi," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kediri, Sofwan Kurnia, Rabu (21/4).
Dana Rp 2,76 triliun dipersiapkan baik untuk penarikan perbankan maupun kegiatan kas keliling wholesale kepada perbankan. Adapun penukaran ULE dilayani melalui perbankan di 83 kantor cabang yang tersebar di seluruh wilayah kerja.
BI Kediri juga melakukan percepatan dan perluasan penukaran uang peringatan kemerdekaan (UPK) 75. Masyarakat dapat melakukan pemesanan penukaran UPK 75 menggunakan 1 KTP untuk mendapatkan penukaran 100 (seratus) lembar, dan dapat kembali melakukan penukaran pada hari yang berbeda.
Selain itu BI Kediri mengimbau agar masyarakat senantiasa melakukan penukaran ULE di loket perbankan agar terhindar dari risiko uang palsu. BI Kediri juga menjamin tidak ada fee untuk penukaran ULE yang dilakukan melalui loket resmi perbankan.
Selain pelayanan penukaran uang, BI Kediri bersama dengan tim Pengendalian Inflasi Daerah Kota Kediri akan menyelenggarakan Operasi Pasar Murni (OPM) pada tanggal 27-30 April 2021 dan 3-4 Mei 2021 di berbagai titik di Kota Kediri.
Komoditas yang disediakan dalam OPM tersebut antara lain beras, gula, telur, minyak yang dijual dengan harga di bawah harga pasar untuk membantu masyarakat kurang mampu. Mengingat tren tingginya konsumsi masyarakat jelang hari raya keagamaan, KPw BI Kediri juga menghimbau seluruh masyarakat untuk bijak dalam berbelanja agar tidak memicu kenaikan inflasi yang tinggi. Melalui inflasi yang terjaga, masyarakat akan semakin sejahtera.
Seperti diketahui Perekonomian Kota Kediri pada bulan April 2021 menunjukkan arah perbaikan usai berakhirnya pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), sehingga memicu perbaikan sisi konsumsi yang ditunjukkan dengan penguatan Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) ke level optimis (113,33), menguat dibandingkan rata-rata triwulan I-2021 yang tercatat sebesar 99,95.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rencananya pada lebaran tahun ini pengedaran uang akan dilakukan di 4.675 titik penukaran.
Baca SelengkapnyaLangkah ini diharapkan dapat membantu nasabah memenuhi berbagai kebutuhan pada periode bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri.
Baca SelengkapnyaAdanya peningkatan alokasi uang tersebut sejalan dengan proyeksi peningkatan transaksi masyarakat selama hari raya Idul Fitri 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Berdasarkan data Kementerian Perhubungan, jumlah orang yang akan bepergian di musim libur akhir tahun mencapai 107 juta orang.
Baca SelengkapnyaBI menyediakan opsi layanan penukaran uang baru melalui Layanan Kas Keliling di lokasi-lokasi strategis.
Baca SelengkapnyaPotensi perputaran uang saat Lebaran 2024 diprediksi mencapai Rp153,7 triliun.
Baca SelengkapnyaPemerintah memperkirakan perputaran uang selama musim lebaran tahun ini bisa mencapai Rp276 triliun.
Baca SelengkapnyaUtang luar negeri pemerintah pada November 2023 sebesar USD 192,6 miliar atau tumbuh 6 persen (yoy), meningkat dari pertumbuhan bulan sebelumnya tiga persen.
Baca SelengkapnyaRealisasi peredaran uang selama masa Pemilu 2024 hanya mencapai Rp67,14 triliun, atau lebih rendah dari perkiraan BI sebesar Rp68 triliun.
Baca Selengkapnya