Investigasi Kebocoran Gas Sumur Di Perairan Karawang Belum Optimal
Merdeka.com - Pertamina belum optimal melakukan investigasi untuk mencari penyebab pasti kebocoran gas dan tumpahan minyak di Perairan Karawang, sebab masih menunggu penutupan Sumur YYA-1 Blok Offshore North West Java (ONWJ).
Direktur Operasi dan Produksi sekaligus Commander Incident PT Pertamina Hulu Energi Taufik Adityawarman mengatakan, Pertamina baru melakukan investigasi internal, untuk mencari data penyebab kebocoran sumur dan tumpahan minyak sumur YYA-1 yang terletak di Perairan Karawang.
"Penyebab investigasi internal masih berlangsung, belum ada update apa-apa," kata Taufik, di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Jumat (20/9).
Direktur Hulu Pertamina Dharmawan H Samsu menambahkan, investigasi baru dapat optimal jika kebocoran gas di sumur YYA-1 sudah ditutup, sebab anjungan lepas pantai dan alat pengeboran baru bisa diakses.
"Kami perkirakan setelah sumur dan anjungan bisa diisolasi dan aman untuk didatangi, maka akan dilanjutkan investigasi lebih detil," ujarnya.
Berdasarkan dugaan awal, kebocoran gas dari sumur YYA-1 mempengaruhi konstruksi anjungan sehingga menjadi miring, kemiringan anjungan ini menjadi penyebab tumpahan minyak. Agar anjungan tetap kokoh, telah dipasang dua tali penambat ke kaki anjungan yang dihubungkan ke alat pengerek yang ada di tongkang."Tetapi tentunya investigasi harus dilakukan untuk pastikan (penyebabnya)," tandasnya.
Reporter: Pebrianto Eko Wicaksono
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seluruh lembaga penyalur baik BBM maupun LPG di Tuban dan Pantura Jawa Timur masih beroperasi normal.
Baca SelengkapnyaPenemuan sumber migas baru di Tambun, Bekasi ditajak pada 18 Agustus 2023 lalu.
Baca SelengkapnyaPeristiwa puluhan kendaraan mogok seusai mengisi BBM Pertalite di SPBU ini terjadi pada Senin (25/3) malam sekira pukul 21.00 WIB.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Wamen BUMN juga menjelaskan, produksi migas hulu Pertamina saat ini telah mencapai lebih dari 1 juta barrel per hari.
Baca SelengkapnyaPemudik yang terjebak macet dipastikan bisa tetap mengisi BBM
Baca SelengkapnyaBensin berasal dari satu SPBU di Kota Bekasi diduga tercampur air dan mengakibatkan kendaraan menjadi mogok.
Baca SelengkapnyaPenyaluran tertinggi dana PUMK diberikan kepada 950 UMKM di Jawa Tengah sebesar Rp27,7 miliar, disusul Jawa Barat Rp20,1 miliar.
Baca SelengkapnyaAngka capaian ini juga mencatatkan peningkatan produksi minyak sebesar 27,22 persen dari 2021 atau 10,12 persen dari 2022.
Baca SelengkapnyaKeberadaan sumber minyak baru di Desa Sukawijaya, Kecamatan Tambelang, Kabupaten Bekasi direspons positif warga sekitar.
Baca Selengkapnya