Ini kata Pertamina soal harga BBM turun bulan depan
Merdeka.com - Pemerintah akan kembali menentukan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) pada Oktober 2016. Meski begitu, pemerintah masih mengumpulkan data pergerakan harga minyak selama tiga bulan terakhir dalam menentukan harga BBM bulan depan.
Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro mengatakan Pertamina akan mendukung keputusan pemerintah dalam penentuan harga BBM. Sebab, pihaknya hanya bertugas untuk menyediakan BBM kepada masyarakat.
"Kalau saya (Pertamina) tidak mengikuti beliau (pemerintah) apa yang naik, apa yang turun, kan ini memang wewenang pemerintah. Tugas Pertamina adalah bagaimana semua distribusi yang dijalankan dapat terlaksana dengan baik," kata Wianda di Jakarta, Rabu (28/9).
Meski begitu, dia mengaku Pertamina sudah berdiskusi dengan pemerintah mengenai penentuan harga BBM untuk periode Oktober 2016 ini. Terutama, mengenai penjualan berbagai jenis BBM di masyarakat.
"Semuanya sudah dilaporkan, ada peningkatan signifikan. Pengguna pertalite dan pertamax sampai September sudah mengambil porsi sebanyak 45 persen, dari seluruh porsi konsumsi gasoline nasional. Premium itu tadinya yang 75.000 KL per hari, sekarang cuma hanya 55.000 KL per hari," imbuhnya.
Namun, Wianda sendiri belum bisa mengatakan harga BBM nanti akan turun atau naik. Selain itu, dia juga belum mengetahui kapan keputusan tersebut akan dipublikasikan.
"Silahkan ditanya kepada Pak Dirjen Migas (IGN Wiratmaja Puja) untuk kenaikan atau penurunan BBM jenis penugasan, nanti dicek ke Pak Dirjen," jelas Wianda.
Sebelumnya, Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan mengumumkan hasil evaluasi harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Premium dan Solar pada 3 Oktober mendatang. Hal ini sesuai dengan kebijakan pemerintah yang masih menetapkan harga Premium dan Solar setiap 3 bulan.
Direktur Jenderal Migas (Minyak dan Gas Bumi) Kementerian ESDM, IGN Wiratmaja Puja memberi sinyal bahwa harga Premium akan turun dan Solar naik pada awal Oktober mendatang. Perubahan harga terjadi karena harga minyak dunia masih bertahan rendah.
"Akan ada sedikit perubahan. Premium turun dan Solar naik. Harga nanti kita diskusikan dulu ke Pak Menteri (Plt Menteri ESDM Luhut Binsar Pandjaitan) nanti kebijakannya seperti apa," katanya saat di temui di gedung DPR, Senayan, Kamis (22/9).
Kenaikan harga Solar diprediksi sekitar Rp 300 sampai Rp 500 per liter. Namun, Wirat enggan memprediksi besaran harga Premium yang akan turun. "Kan harus tunggu tanggal 25 bulan ini dihitung totalnya jadi berapa,"
Sebagai Informasi, harga Premium turun per 1 April 2016 sampai bulan ini menjadi sebesar Rp 6.450 per liter dan di daerah sekitar Rp 6.550. Sedangkan harga Bio Solar Rp 5.150 per liter dan Minyak Tanah Rp 2.500 per liter.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pertamina tentu memiliki perhitungan yang cermat, sebab review tiga bulanan harga BBM, memang berdasarkan rata-rata harga tertimbang.
Baca SelengkapnyaUsai Pemilu 2024, Arifin pun mempersilakan penjualan BBM non-subsidi kepada masing-masing badan usaha, mengikuti pergerakan harga minyak dunia.
Baca SelengkapnyaPertamina tidak menaikkan harga BBM meski harga minyak dunia merangkak naik dan nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat melemah.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Di awal tahun baru ini semua BBM Pertamina non subsidi terpantau mengalami penurunan.
Baca SelengkapnyaHarga BBM di SPBU Pertamina tidak mengalami kenaikan per 1 Maret 2024 ini.
Baca SelengkapnyaPertamina siap menjalankan penugasan Pemerintah tersebut, dan melalui PT Pertamina Patra Niaga sebagai Subholding Commercial & Trading
Baca SelengkapnyaJokowi meny ampaikan usai menggelar rapat internal di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Baca SelengkapnyaUsai pemilu, kemungkinan harga BBM bakal naik karena mengacu pada situasi yang ada saat ini.
Baca SelengkapnyaPertamina memprediksi konsumsi BBM mengalami kenaikan sebesar 6 persen secara agregat.
Baca Selengkapnya