Ini Bencana Alam Telan Kerugian Terdahsyat Sepanjang 2018, Salah Satunya di Indonesia
Merdeka.com - Bencana alam menjadi kejadian paling mengerikan. Sebab, tak hanya materi, bencana juga menyebabkan korban jiwa.
Semua orang hampir semuanya pasti pernah merasakan bencana alam, baik yang besar sampai kecil sekali pun. Bencana alam biasanya berupa gempa bumi, angin topan, banjir, tsunami, sampai kekeringan.
Sepanjang 2018 sudah begitu banyak bencana alam yang terjadi di Indonesia bahkan seluruh dunia, seperti tsunami, banjir, gempa bumi dan masih banyak lagi.
Tentunya, bencana alam ini menimbulkan banyak korban jiwa dan menimbulkan kerugian yang sangat besar. Dilansir dari Bloomberg, berikut merupakan benca alam yang menimbulkan kerugian terbesar di seluruh dunia yang terjadi sepanjang 2018:
Reporter: Ayu Lestari Wahyu Puranidhi
Sumber: Liputan6
Kebakaran Hutan California
Seperti yang dilansir pada laman BBC, kebakaran ini terjadi pada saat musim panas hingga musim gugur. Hal ini disebabkan kelembaban udara yang rendah, angin hangat dan tanah yang kering selama musim panas tanpa hujan yang menyebabkan area tersebut menjadi mudah akan penyebaran api.
Berdasarkan Munrich re, kebakaran yang terjadi pada 2018 ini menimbulkan kerugian sebesar USD 160 miliar atau setara Rp 2.266 triliun (kurs USD 1 = Rp 14.162). Bencana ini juga menewaskan 10.400 jiwa. Kebakaran ini menjadi bencana yang sangat mematikan dan bencana yang menimbulkan sangat besar.
Kemarau Panjang di Eropa
Kemarau panjang ini terjadi sangat lama dan menjadi bencana alam yang sangat merugikan di Eropa. Bencana ini menimbulkan kerugian sebesar USD 3,9 miliar atau setara Rp 55,27 triliun.
Tsunami Palu di Indonesia
Tsunami yang terjadi pada bulan September ini menjadi bencana alam yang sangat mematikan yang menelan korban jiwa sebanyak 2.100 orang meninggal, dan ribuan bangunan telah rusak bahkan hancur.Kerugian dan kerusakan akibat bencana alam di Sulawesi Tengah (Sulteng) mencapai Rp 18,48 triliun per 27 Oktober 2018. Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, mencatat kerugian tersebut berasal dari sektor permukiman mencapai Rp 9,41 triliun, sektor infrastruktur Rp 1,05 triliun, sektor ekonomi Rp 4,22 triliun, sektor sosial Rp 3,37 triliun, dan lintas sektor mencapai Rp 0,44 triliun.Berdasarkan sebaran wilayah, maka kerugian dan kerusakan di Kota Palu mencapai Rp 8,3 triliun, Kabupaten Sigi Rp 6,9 triliun, Donggala Rp 2,7 triliun dan Parigi Moutong mencapai Rp 640 miliar.Dampak kerugian dan kerusakan di sektor permukiman adalah paling besar karena luas dan masifnya dampak bencana. Hampir sepanjang pantai di Teluk Palu bangunan rata tanah dan rusak berat.
Â
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dari gempa bumi hingga banjir, bencana alam telah menjadi ancaman konstan bagi manusia sepanjang peradaban.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com merangkum informasi tentang contoh permasalahan lingkungan hidup dan solusinya.
Baca Selengkapnya"Kondisi luka bakar jenazah 90-100 persen, dalam kondisi hangus,” kata Kabid Dokkes Polda Jawa Barat Kombes Nariyan
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Banjir merupakan bencana alam yang dapat menimbulkan dampak negatif yang luas dan serius bagi lingkungan, masyarakat, dan perekonomian.
Baca SelengkapnyaAir terjun merupakan bentuk keajaiban dan keindahan alam yang patut untuk dilihat. Yuk, simak daftar air terjun tertinggi di dunia!
Baca SelengkapnyaAturan turunan ekspor pasir laut masih digodok karena melibatkan banyaknya tim kajian.
Baca SelengkapnyaBanjir lahar dingin Gunung Semeru menerjang Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Kamis (18/4) malam.
Baca SelengkapnyaSebagian wilayah Indonesia belakangan ini dilanda hujan lebat hingga menyebabkan terjadinya banjir.
Baca SelengkapnyaAda ketangguhan dan kesiapan bertempur yang nampak di setiap wajah anggota dari satuan Kopasgat berikut ini.
Baca Selengkapnya