Ini 3 penyebab turunnya konsumsi Premium di Tanah Air
Merdeka.com - Direktur Pemasaran PT Pertamina, Ahmad Bambang menyebut konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Premium tahun ini cenderung menurun. Masyarakat dinilai lebih selektif dalam memilih bahan bakar, dan tercatat penggunaan BBM jenis Pertamax dan Pertalite terus meningkat.
Volume konsumsi Premium non Jawa Madura Bali (Jamali) saat ini mencapai 13 juta kiloliter. Angka ini menurun dibanding tahun sebelumnya, di mana konsumsi Premium mencapai 14,8 juta kiloliter.
"Konsumsi Premium jadi kecil karena ada Pertamax dan Pertalite yang konsumsinya naik," ujar Ahmad di kantor Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas) di Jakarta, Senin (23/11).
Menurut Ahmad Bambang, setidaknya ada tiga faktor yang mempengaruhi turunnya konsumsi Premium. Pertama, masyarakat lebih selektif memilih bahan bakar untuk berkendara. Kedua, kenaikan jumlah konsumen mampu yang beli Pertamax naik empat kali lipat dibandingkan sebelumnya.
"Ketiga ada pertalite yang mengambil porsi premium 11-12 persen," katanya.
Pertamina kini mulai menggenjot penjualan BBM non subsidi seperti Pertamax dan Pertalite. Pertamina mendapat tugas penyaluran BBM di kawasan non Jamali.
"Jenis BBM tertentu yang subsidi sekarang Solar saja. Kedua penugasan Premium non Jamali. Di Jamali sudah masuk harga umum. Premium penugasan harganya pemerintah yang tetapkan. Harganya non Jamali mengikuti Jamali. Bedanya Rp 100," ujar Ahmad.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pertamina memprediksi konsumsi BBM mengalami kenaikan sebesar 6 persen secara agregat.
Baca SelengkapnyaKenaikan penyaluran untuk BBM gasoline di Nataru 2023/2024 mengalami kenaikan hingga 4,6 persen.
Baca SelengkapnyaPertalite merupakan Jenis Bahan Bakar Khusus Penugasan (JBKP), perubahan dalam penyalurannya harus melalui kebijakan Pemerintah.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pertamina mempertimbangkan evaluasi harga serta kebutuhan masyarakat pada Ramadan dan Idulfitri.
Baca SelengkapnyaBensin berasal dari satu SPBU di Kota Bekasi diduga tercampur air dan mengakibatkan kendaraan menjadi mogok.
Baca SelengkapnyaLonjakan tertinggi terjadi pada Pertamax Turbo dengan jumlah 938 kiloliter (KL)/hari
Baca SelengkapnyaPertamina tidak menaikkan harga BBM meski harga minyak dunia merangkak naik dan nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat melemah.
Baca SelengkapnyaPertalite Bercampur Air di Bekasi Ternyata akibat Tindak Kejahatan, Tiga Orang Jadi Tersangka
Baca SelengkapnyaPada cuti lebaran tahun ini Pertamina juga menyiagakan Call Center 135 yang bisa dimanfaatkan masyarakat yang membutuhkan BBM mendadak.
Baca Selengkapnya