Heatwave di Asia Tenggara, Apa Sebenarnya Penyebabnya?
Heatwave ini telah menyebabkan beberapa sekolah tutup dan mengganggu produktivitas pertanian di beberapa wilayah.
gelombang panas![Heatwave di Asia Tenggara, Apa Sebenarnya Penyebabnya?](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/1200x630/bg/newsOg/2024/5/14/1715677329111-d0zn5g.jpeg)
![Heatwave di Asia Tenggara, Apa Sebenarnya Penyebabnya?](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/5/14/1715677186837-yqok8.jpeg)
Heatwave di Asia Tenggara, Apa Sebenarnya Penyebabnya?
Baru-baru ini, beberapa negara di Asia Tenggara dilanda gelombang panas atau heatwave yang menyebabkan suhu ekstrem. Beberapa negara yang terdampak termasuk Filipina, Thailand, dan negara-negara lain di Asia Tenggara. Heatwave ini telah menyebabkan beberapa sekolah tutup dan mengganggu produktivitas pertanian di beberapa wilayah.
Namun, perlu dicatat bahwa Indonesia tidak termasuk negara yang mengalami gelombang panas seperti negara-negara tersebut. Ada beberapa alasan mengapa Indonesia tidak dilanda heatwave seperti Thailand dan Vietnam.Pertama, Indonesia adalah negara kepulauan dengan sebagian besar wilayahnya terdiri dari lautan, bukan daratan yang luas. Hal ini membuat fenomena heatwave sulit terjadi di wilayah Indonesia.
Selain itu, kondisi saat ini di Indonesia hanya mengalami panas terik harian, bukan heatwave yang merupakan periode panas yang tidak umum atau lebih tinggi dari biasanya.
Gelombang panas atau heatwave di Asia Tenggara dan Asia Selatan menjadi sorotan karena suhu yang mencapai tingkat ekstrem. Beberapa negara mengalami suhu di atas 40 derajat Celsius, bahkan mencapai rekor tertinggi sepanjang masa. Heatwave ini dapat berdampak pada kesehatan dan kenyamanan masyarakat, serta sektor pertanian dan produktivitas lainnya.
© Merdeka.com 2024
Penyebab Heatwave di Asia Tanggara
Gerakan semu Matahari
Gerakan semu Matahari pada akhir April dan awal Mei berada di atas lintang 10 derajat Lintang Utara yang bertepatan dengan wilayah-wilayah Asia Tenggara daratan. Hal ini menyebabkan penyinaran Matahari sangat terik dan memberikan latar belakang kondisi yang panas.
Anomali iklim El Nino 2023/2024 juga dapat mempengaruhi suhu panas di wilayah Asia Tenggara. Saat terjadi El Nino, wilayah Asia Tenggara daratan dapat mengalami anomali suhu yang lebih tinggi dari normal pada periode Maret-April.
Pengaruh Gerak Semu Matahari
Secara klimatologis, suhu panas bulan April di wilayah Asia terjadi karena pengaruh gerak semu Matahari.
Kelembapan Udara yang Tidak Menentu
Kelembapan udara yang tidak menentu juga dapat menjadi faktor yang memperburuk kondisi panas dan ketidaknyamanan.
- Termasuk Heatstroke, Kenali Sejumlah Masalah Kesehatan yang Bisa Muncul karena Cuaca Panas dan Terik
- 10 Makanan Pencegah Terjadinya Heatstroke, Hindari Kepanasan Berlebih di Siang Hari
- Data BBMKG: Suhu Panas Kota Medan Sentuh 35,7 Derajat Celcius
- BMKG: Gelombang Panas Asia Tidak Terdampak di Sumatera Utara
- Suasana Nobar di Istana Jokowi dan Menteri, Kompak Pakai Jersey Timnas Indonesia
- Pengakuan Sopir Bus SMK Lingga Kencana soal Detik-Detik Kecelakaan Maut di Ciater Subang
Dampak Buruk Heatwave bagi Manusia
Heat Exhaustion
Heatwave dapat menyebabkan heat exhaustion atau kelelahan panas. Gejalanya termasuk pusing, kelelahan, mual, muntah, kulit pucat, dan keringat berlebihan.
Heat Stroke
Heatwave juga dapat menyebabkan heat stroke atau pingsan panas. Gejalanya meliputi suhu tubuh yang sangat tinggi (di atas 40 derajat Celsius), kulit kering dan panas, pusing, kebingungan, dan bahkan kehilangan kesadaran. Heat stroke dapat menjadi kondisi yang mengancam jiwa dan memerlukan perawatan medis segera.
Suhu yang tinggi selama heatwave dapat menyebabkan dehidrasi yang serius. Dehidrasi dapat mengganggu fungsi tubuh, termasuk sistem kardiovaskular dan pencernaan. Gejala dehidrasi meliputi haus berlebihan, mulut kering, urin berwarna gelap, kelelahan, dan pusing.
Gangguan Kesehatan Kulit
Paparan terus-menerus terhadap suhu yang tinggi dan sinar matahari selama heatwave dapat menyebabkan gangguan kulit seperti ruam panas, kulit kering, dan bahkan kanker kulit jika tidak dilindungi dengan baik.
Gangguan Pernapasan
Heatwave dapat memperburuk masalah pernapasan, terutama pada individu yang memiliki kondisi seperti asma atau penyakit paru obstruktif kronik (PPOK). Suhu yang tinggi dan kualitas udara yang buruk dapat memicu serangan asma dan memperburuk gejala pernapasan.
© Merdeka.com 2024