Indonesia-Kazakhstan akan sepakati tax treaty

Merdeka.com - Indonesia dengan Kazakhstan telah menyepakati penghindaran pajak berganda (tax treaty) pada investasi kedua negara tersebut. Hal itu ditujukan untuk melancarkan kerjasama ekonomi kedua negara.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan, kerjasama bidang ekonomi dan investasi kedua negara tersebut meliputi industri gandum, kapas, ban, dan juga eksplorasi dan produksi minyak bumi.

"Kita juga sepakat membikin semuanya menjadi lebih lancar seperti penghindaran pajak berganda maupun juga perlindungan bagi investasi kedua belah pihak. Itulah pokok2 yang kami bicarakan," ujar SBY pada saat konferensi pers tentang pertemuan dengan Presiden Kazakhstan Nursultan Nazarbayev, Jumat (13/4).

Selain itu, SBY juga menekankan bahwa Indonesia dan negara yang terletak di perbatasan Asia Tengah dan Eropa itu akan membentuk lembaga yang menampung kerjasama kedua negara tersebut.

"Kami juga sepakat tadi bahwa untuk menunjang kerjasama ekonomi yang baik diperlukan lembaga-lembaga seperti join economic comission atau juga Indonesia-Kazakhstan bussniness council," ungkap SBY.

Sebelumnya, Pertamina telah diundang untuk berinvestasi di Kazakhstan. Selain itu, Nazarbayev juga meminta pertukaran komoditas antara minyak dan minyak kelapa sawit dengan minyak bumi.