Indef pesimistis operasi pasar bikin harga daging sapi Rp 80 ribu/kg
Merdeka.com - Ekonomi Institute for Development of Economic and Finance (INDEF) Enny Sri Hartati pesimistis operasi pasar bisa menurunkan harga daging sapi hingga menjadi Rp 80 ribu per kilogram. Itu merupakan level harga yang diinginkan Presiden Joko Widodo terealisasi sebelum Lebaran mendatang.
"Stok daging 2 ribu ton kebutuhan jabotabek 5 ribu ton. Apa mampu stabilkan harga? Yah pasti gagal,"ungkapnya saat ditemui di Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Jakarta, Kamis (9/6).
Jika pemerintah ingin menurunkan harga daging sapi hingga ke level Rp 80 ribu per kilogram. Seharusnya, kata Enny, itu sudah dilakukan sejak jauh-jauh hari.
"Misalnya, pada Februari pemerintah sudah mampu mengantisipasi, data dengan betul berapa kebutuhan daging yang diperlukan untuk Ramadan dan Idul Fitri," Jelasnya.
Menurut Enny, harga daging Indonesia termahal di Asia Tenggara. Dia mencontohkan, harga daging di Malaysia Rp 60 ribu per kilogram, Singapura Rp 50 ribu per kilogram.
(mdk/yud)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Daging sapi di pasaran langka hingga sebabkan kenaikan harga, hal ini jadi biang keladinya.
Baca SelengkapnyaGanjar pun membeli beberapa sayuran untuk dibawa pulang. Sontak itu membuat pedagang antusias melayaninya.
Baca SelengkapnyaAsosiasi Pengusaha Importir Daging Indonesia (Aspidi) menyebut stok daging sapi terancam langka saat bulan Ramadan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ada beberapa harga komoditas bahan pangan yang mengalami kenaikan antara lain, beras, telur ayam, daging ayam, dan gula pasir.
Baca SelengkapnyaADB mengingatkan kenaikan harga beras bisa mengganggu perekonomian Asia-Pasifik yang diramal mampu tumbuh 4,9 persen di 2024.
Baca SelengkapnyaPedagang Pasar Senen mengaku merasa bingung untuk harga daging kerap melonjak setiap bulan Ramadan.
Baca SelengkapnyaPetugas membawa beberapa alat untuk mengecek kondisi daging yang dijual oleh pedagang.
Baca SelengkapnyaKondisi ini menyebabkan daya beli turun dan omzet berkurang.
Baca SelengkapnyaAnies menilai sejumlah komoditas bahan pokok memang meningkatkan. Dampaknya, pendapatan atau omzet pedagang turun.
Baca Selengkapnya