INACA: Kondisi Bisnis Penerbangan Saat Ini Sangat Terpuruk
Merdeka.com - Ketua Umum Indonesia National Air Carriers Association (INACA) Denon Prawiraatmadja mengatakan, kondisi bisnis penerbangan saat ini sangat terpuruk. Hal tersebut salah satunya dipicu oleh peraturan jaga jarak atau social distancing yang diterapkan pemerintah sejak bulan lalu.
Untuk maskapai sendiri, social distancing dilakukan dengan pengurangan jumlah kapasitas tempat duduk bagi penumpang sebanyak 50 persen. Hal tersebut membuat jumlah keterisian pesawat menurun apabila dibandingkan dengan kondisi normal.
"Tidak kami pungkiri, dengan berkurangnya seating capacity tersebut maka load factor akan ikut turun, dan ini tentunya akan menambah cost per seat per aircraft. Seperti yang kita ketahui bersama bahwa saat ini kondisi bisnis penerbangan sangat terpuruk," ujarnya di Jakarta, Rabu (15/4).
Untuk mengurangi beban tersebut, INACA merespon secara positif langkah dari Kemenhub melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Udara yang akan menaikkan Tarif Batas Aras (TBA) - Tarif Batas Bawah (TBB) tiket pesawat untuk meringankan beban maskapai.
Langkah yang diambil oleh Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dengan menaikkan TBA-TBB tiket pesawat yang tercantum dalam Peraturan Menteri Perhubungan No. 18 Tahun 2020 pasal 14.
Dia melanjutkan, semua langkah ini di ambil oleh Pemerintah semata-mata untuk percepatan penanggulangan wabah Covid-19, yang saat ini tengah dilakukan secara optimal oleh semua pihak di Tanah Air.
"Maskapai Nasional, Garuda Indonesia, juga memandang kebijakan ini merupakan upaya Pemerintah yang secara serius menuntaskan penyebaran Covid-19. Dan penyesuaian TBA dan TBB ini diberlakukan untuk 2 bulan kedepan saja," paparnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Memasuki arus mudik Lebaran sejumlah maskapai penerbangan menambah frekuensi penerbangannya ke Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaIndonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaViral keluhan masyarakat soal harga tiket pesawat rute domestik yang mahal.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Salah satu faktornya adalah kinerja ekspor sepanjang tahun 2023 mampu menembus USD 258,82 miliar.
Baca SelengkapnyaPara kurir diberikan berbagai pelatihan berkendara, mulai dari teknik mengemudi defensif hingga bagaimana cara melakukan pemeriksaan kendaraan.
Baca SelengkapnyaPotret langit ibu kota yang terlihat abu-abu karena dipenuhi polusi udara.
Baca SelengkapnyaApalagi di masa mendatang akan dibukanya penerbangan komersial ke luar angkasa sebagai wahana wisata baru.
Baca SelengkapnyaSelama 2023, penerbangan didominasi oleh penerbangan domestik.
Baca SelengkapnyaMaskapai Citilink, Batik Air dan Super Air Jet mengajukan penambahan slot terbang.
Baca Selengkapnya