Hingga Kuartal III-2022, Industri Besi & Baja Genjot Ekspor Hingga 39,55 Persen

Kamis, 1 Desember 2022 16:23 Reporter : Merdeka
Hingga Kuartal III-2022, Industri Besi & Baja Genjot Ekspor Hingga 39,55 Persen Menko Airlangga Hartarto. ©2022 Merdeka.com

Merdeka.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, mengatakan periode Januari hingga Oktober 2022, sektor 'mother of industries' yakni baja dan besi mampu meningkatkan ekspor hingga 39,55 persen (yoy). Hingga kuartal III-2022, neraca perdagangan besi dan baja juga mengalami surplus senilai USD 10,61 miliar.

"Guna menjaga keberlangsungan industri besi dan baja nasional serta untuk meningkatkan pertumbuhan dan daya saing, berbagai kebijakan dan strategi terus diupayakan Pemerintah, antara lain melalui pemberian insentif, seperti tax holiday, tax allowance, pengurangan harga gas bumi," kata Airlangga dalam The Indonesian Iron & Steel Industry Association (IISIA) Business Forum 2022, Kamis (1/12).

Adapun neraca perdagangan meneruskan kinerja positif selama 30 bulan berturut-turut. Hal ini turut mendorong tren penguatan dalam upaya pemulihan ekonomi nasional, meski ekonomi global diproyeksikan melambat pada 2022 dan 2023. Tercatat pada Triwulan III 2022, ekonomi nasional mampu tumbuh impresif 5,72 persen (yoy). Salah satunya didukung oleh industri baja dan besi.

Pemberlakuan SNI Wajib produk logam untuk melindungi industri besi dan baja nasional dari kerugian akibat praktik perdagangan yang tidak sehat. Terkait upaya mengembangkan ketersedian bahan baku dan/atau bahan penolong, upaya Pemerintah mendorong pengoptimalan Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN), penetapan slag baja sebagai limbah non B3, dan penerapan neraca komoditas.

"Dengan industri 4.0 kita berharap produktivitas sektor baja meningkat dan khusus untuk baja diharapkan bisa meningkatkan produksi menjadi 17 juta ton pada tahun 2020-2024, dan tentu pencapaian 25 juta ton di tahun 2025-2035, roadmap ini menjadi penting dalam Pengembangan Industri Nasional 2015-2035," ujarnya.

Di sisi lain, Pemerintah juga terus mendorong berbagai industri strategis, terutama industri baja agar mampu menghasilkan produk-produk turunan yang berdaya saing dan dapat mendorong ekosistem sektor lainnya seperti industri konstruksi dan otomotif. Selain itu, agar perkembangan teknologi dan energi bersih saat ini dapat menjadi pendorong terciptanya green steel yang berbasis pada energi hijau.

Reporter: Tira Santia

Sumber: Liputan6.com

Baca juga:
Kalah Gugatan di WTO, Siap-Siap Pajak Ekspor Nikel Bisa Naik
BPS Beberkan Biang Kerok Harga Tahu dan Tempe Terus Naik
UMKM Temanggung Kirim Produk Pewarna Alam ke Luar Negeri, Permintaan Hingga 1 Ton
Balas Uni Eropa, Pemerintah Ancang-Ancang Naikkan Pajak Ekspor Bijih Nikel
Jokowi Prediksi Ekspor RI Bakal Lemah Terimbas Resesi Ekonomi Global
LPEI Beri Tanggungan Ganti Rugi Risiko Ekspor Capai Rp10,9 Triliun

Komentar Pembaca

Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami

Be Smart, Read More

Indeks Berita Hari Ini

Opini