Harga minyak dunia turun usai laporan persediaan AS melimpah
Merdeka.com - Harga minyak dunia berakhir lebih rendah pada Rabu (Kamis pagi WIB). Penyebabnya, data pemerintah menunjukkan persediaan minyak mentah AS pekan lalu naik lebih banyak daripada yang diperkirakan.
Dilansir Antara, Kamis (23/3), Badan Informasi Energi AS (EIA) mengatakan persediaan minyak mentah negara itu naik hampir lima juta barel menjadi 533,1 juta barel selama pekan lalu, jauh melampaui perkiraan untuk peningkatan 2,8 juta barel.
Para analis mengatakan harga minyak berada di bawah tekanan karena meningkatnya produksi AS mengangkat kekhawatiran pasar tentang kelebihan pasokan minyak global.
Patokan AS, minyak mentah light atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Mei, berkurang USD 0,20 menjadi menetap di USD 48,04 per barel di New York Mercantile Exchange/
Sementara itu, patokan Eropa, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Mei, turun USD 0,32 menjadi ditutup pada USD 50,64 per barel di London ICE Futures Exchange.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Data pertumbuhan ekonomi ini melemahkan harga minyak di awal sesi, namun para pedagang menyadari pasar minyak sedang ketat dan situasi di Timur Tengah.
Baca SelengkapnyaPertamina tidak menaikkan harga BBM meski harga minyak dunia merangkak naik dan nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat melemah.
Baca SelengkapnyaUsai Pemilu 2024, Arifin pun mempersilakan penjualan BBM non-subsidi kepada masing-masing badan usaha, mengikuti pergerakan harga minyak dunia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Hal ini merespons isu kenaikan harga minyak kita akibat kurangnya realisasi domestic market obligation (DMO) oleh produsen.
Baca SelengkapnyaHarga BBM di SPBU Pertamina tidak mengalami kenaikan per 1 Maret 2024 ini.
Baca SelengkapnyaTujuan serangan sebagai bentuk dukungan kepada Palestina ketika Israel dan Hamas melancarkan perang.
Baca SelengkapnyaPenemuan sumber migas baru di Tambun, Bekasi ditajak pada 18 Agustus 2023 lalu.
Baca SelengkapnyaGula merupakan bahan baku utama bagi industri minuman Indonesia. Sehingga, dengan naiknya harga gula dunia membuat pelaku usaha terbebani.
Baca SelengkapnyaAngka capaian ini juga mencatatkan peningkatan produksi minyak sebesar 27,22 persen dari 2021 atau 10,12 persen dari 2022.
Baca Selengkapnya