Harga minyak dunia meroket ke level tertinggi selama 2016
Merdeka.com - Harga minyak dunia bergerak naik pada perdagangan Senin (Selasa pagi WIB) menuju level tertinggi sepanjang tahun ini. Kenaikan harga didorong rencana Rusia yang mengatakan siap untuk membatasi produksi minyak mentahnya.
"Rusia siap bergabung dalam langkah-langkah bersama untuk membatasi produksi dan meminta eksportir minyak lainnya untuk melakukan hal yang sama," ucap Presiden Rusia, Vladimir Putin pada Kongres Energi Dunia di Istanbul seperti ditulis Antara, Selasa (11/10).
"Dalam situasi saat ini, kita berpikir bahwa pembekuan atau bahkan memotong produksi minyak mungkin satu-satunya keputusan yang tepat untuk menjaga stabilitas di pasar energi global."
Harga minyak telah naik lebih dari 11 persen sejak Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) mencapai kesepakatan pada 28 September untuk memangkas produksi minyak mentah, merupakan yang pertama kalinya dalam delapan tahun terakhir.
Para menteri minyak kelompok itu diharapkan akan menuntaskan rincian akhir dari kesepakatan tersebut pada pertemuan organisasi mereka 30 November di Wina.
Patokan AS, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman November naik USD 1,54 menjadi menetap di USD 51,35 per barel di New York Mercantile Exchange, tingkat tertinggi untuk 2016.
Sementara itu, patokan Eropa, minyak mentah Brent untuk pengiriman Desember naik USD 1,21 menjadi ditutup pada USD 53,14 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange, harga penutupan tertinggi sejak Juli 2015.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Data pertumbuhan ekonomi ini melemahkan harga minyak di awal sesi, namun para pedagang menyadari pasar minyak sedang ketat dan situasi di Timur Tengah.
Baca SelengkapnyaTujuan serangan sebagai bentuk dukungan kepada Palestina ketika Israel dan Hamas melancarkan perang.
Baca SelengkapnyaPHE hingga Juni 2023 mencatatkan produksi minyak sebesar 570 ribu barel per hari (MBOPD) dan produksi gas 2757 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD).
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Usai Pemilu 2024, Arifin pun mempersilakan penjualan BBM non-subsidi kepada masing-masing badan usaha, mengikuti pergerakan harga minyak dunia.
Baca SelengkapnyaPertama, ada faktor dari sisi hulu di mana rencana-rencana produksi mengalami kendala operasional.
Baca SelengkapnyaHal ini merespons isu kenaikan harga minyak kita akibat kurangnya realisasi domestic market obligation (DMO) oleh produsen.
Baca SelengkapnyaJangan sembarangan memprovokasi orang untuk tidak memilih di pemilu. Karena hal itu bisa melanggar pidana
Baca SelengkapnyaSelain berisiko memicu peperangan lebih besar, Arifin tak ingin harga minyak dunia meroket.
Baca SelengkapnyaGula merupakan bahan baku utama bagi industri minuman Indonesia. Sehingga, dengan naiknya harga gula dunia membuat pelaku usaha terbebani.
Baca SelengkapnyaIndonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca Selengkapnya