Hadapi revolusi industri 4.0, Kemenperin bangun pusat inovasi makanan dan minuman
Merdeka.com - Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Kemenperin, Ngakan Timur Antara mengatakan, pemerintah telah memilih lima sektor industri yang akan menjadi fokus utama yaitu industri makanan dan minuman, industri tekstil, industri otomotif, industri kimia dan industri elektronik.
Untuk tahap awal, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) akan membangun Pusat Inovasi Makanan dan Minuman (PIMM), guna menghadapi era revolusi industri 4.0. Diharapkan menjadi triger dan akan dilanjutkan dengan pembangunan pusat inovasi pada empat sektor industri lainnya.
"Kita bertemu dengan Boston Consulting Group di Singapura, mereka punya model (pusat inovasi). Kita mau bangun model seperti itu khususnya untuk makanan dan minuman di awal," ujar dia di Kantor Kemenperin, Jakarta, Rabu (30/5).
Dia menjelaskan, pemilihan sektor makanan dan minuman didasarkan pada besarnya kontribusi sektor tersebut terhadap ekonomi nasional. Pada 2017, industri makanan dan minuman berkontribusi lebih dari sepertiga dari total nilai produk domestik bruto (PDB) industri pengolahan nonmigas nasional, atau sekitar 34,33 persen.
Selain itu realisasi investasi sektor ini pada 2017 mencapai Rp38,54 triliun untuk penanam modal dalam negeri (PMDN) dan USD1,97 miliar dari asing (PMA). "Karena ini (industri makanan dan minuman) menjadi andalan industri kita," kata dia.
Sebagai inisiasi awal, pembangunan PIMM ini masih terbatas pada tahap manufacturing. Namun pada fase selanjutnya akan diperluas hingga ke hulu. Ada pun komponen-komponen yang akan dibangun dalam PIMM ini antara lain model factories, mobile labs, sensors, capacity building, assesment and benchmarking, serta akses terhadap ketersediaan teknologi.
Dengan adanya pusat inovasi ini, diharapkan mampu memperkuat kapasitas usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), menghubungkan penyedia teknologi dengan praktisi industri, meningkatkan kapasitas SDM dan menjadi model fasilitas produksi yang lebih maju.
Reporter: Septian Deny
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah menyiapkan anggaran Rp20 miliar untuk industri makanan dan minuman (mamin) di tahun 2024.
Baca SelengkapnyaProduksi kentang di Modoinding Minahasa Selatan, mengalami kenaikan signifikan hingga 55 persen dari awalnya 9,9 ton per Hektare (Ha) menjadi 15,8 ton/Ha.
Baca SelengkapnyaKhusus industri minuman, Kemenperin menargetkan penggunaan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) bahan baku menjadi 25 persen.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Selain berbagai upaya reinvention business dalam tubuh Pupuk Kaltim, pihaknya juga terus melakukan kolaborasi dengan berbagai stakeholders.
Baca SelengkapnyaKegiatan tersebut dilaksanakan sebagai upaya dari Kementerian PUPR meningkatkan kapasitas SDM.
Baca SelengkapnyaPemerintah terus mendorong penyaluran beras SPHP ke Pusat Induk Beras Cipinang (PIBC) untuk di distribusikan ke pasar tradisional maupun retail modern.
Baca SelengkapnyaIndustri pembiayaan diprediksi akan terus meningkat tahun ini.
Baca SelengkapnyaMenurut Cak Imin, pertanian merupakan salah satu sektor yang memerlukan perhatian khusus.
Baca SelengkapnyaDia mendorong perusda merespon transformasi itu untuk masuk ke bisnis kendaraan listrik.
Baca Selengkapnya