Gojek Tepis Isu Bakal Bergabung dengan Grab
Merdeka.com - PT Karya Anak Bangsa (Gojek) menepis kabar pihaknya bakal bergabung dengan Grab. Hari ini, kabar bergabungnya dua aplikator transportasi online di Tanah Air tersebut tengah heboh dicari.
"Tidak ada rencana merger, dan pemberitaan yang beredar di media terkait hal tersebut tidak akurat," Chief Corporate Affairs Gojek, Nila Marita, kepada merdeka.com di Jakarta, Selasa (25/2).
Sebelumnya, dikutip dari The Information, seorang sumber mengungkap adanya pembicaraan tahap awal antara Grab Holding dan Gojek. Pertemuan berlangsung antara Presiden Grab Ming Maa dan CEO Gojek Andre Soelistyo.
Pembicaraan masih alot terkait siapa pengendali perusahaan nantinya. The Information mengatakan Gojek tidak ingin operasionalnya digabung dalam Grab. Selain itu, Gojek ingin menguasai setengah kepemilikan perusahaan bersama dengan operasional di Indonesia.
Di sisi lain, dilaporkan rencana ini juga akan terkendala dari sisi regulasi. Di mana, saat Grab mengakuisisi Uber dilaporkan telah melanggar aturan persaingan usaha Singapura.
Strategi Jangka Panjang Gojek, Fokus Dampak Sosial
Gojek merayakan hari jadinya yang ke-9 di tahun ini. Startup besutan Nadiem Makarim dkk ini kini bertransformasi dari sebuah layanan call center pemesanan ojek, jadi aplikasi yang di dalamnya terdapat banyak layanan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari pengguna, atau yang biasa disebut Super App.
Setelah ditinggal Nadiem Makarim untuk panggilan pemerintahan, Gojek kini diasuh oleh duo Co-CEO Kevin Aluwi dan Andre Soelistyo. Keduanya menegaskan Gojek masih dengan semangat yang sama, yakni tidak sekadar menjadi perusahaan profit, tetapi juga memiliki dampak sosial ke ekosistem.
Untuk itu, di usianya yang ke-9 tahun, Gojek memaparkan strateginya untuk menghilangkan friksi (hambatan) kehidupan dengan menghubungkan pelanggan dan mitra terbaik Gojek.
Kevin Aluwi mengatakan, ada empat fokus Gojek yang ingin dicapai. Salah satunya adalah mengutamakan kepuasan pelanggan lewat produk terbaik.
Ada tiga layanan inti yang bakal jadi perhatian, yakni mobilitas melalui peningkatan layanan GoRide dan Gocar, layanan pembayaran dan keuangan yakni GoPay, dan layanan pesan antar makanan atau GoFood.
"Ketiganya akan menjadi titik tumpu yang dibangun perusahaan dan banyak platform yang akan kami bangun untuk menopang ketiga titik ini, termasuk bermitra dengan pihak ketiga," kata Kevin di konferensi pers 9 Tahun Gojek di Jakarta, melansir laporan Liputan6.com.
Untuk meningkatkan layanan-layanan di atas, Gojek juga akan melakukan investasi jangka panjang dengan mengembangkan cartography untuk membuat maps yang lebih akurat.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebagai alternatif makanan yang diminati di Indonesia, gorengan sering dijadikan pilihan untuk takjil saat berbuka puasa.
Baca SelengkapnyaCalon penumpang yang telah memiliki tiket, bisa melakukan pembatalan tiket di loket stasiun. Nantinya akan dikembalikan 100 persen di luar bea pesan.
Baca SelengkapnyaTotal ada 400 paket sembako yang berisi beras 5 kg, minyak goreng, dan gula yang dijual murah.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Selain itu, mereka juga berharap Prabowo Gibran membuka lapangan kerja seluas-luasnya.
Baca SelengkapnyaPartai Golkar menyediakan 20 unit bus dengan kapasitas penumpang sekitar 40-50 orang per bus
Baca SelengkapnyaGolkar menyambut baik jika benar Jokowi ingin bergabung dengan partai berlambang pohon beringin itu.
Baca SelengkapnyaGanjar pun membeli beberapa sayuran untuk dibawa pulang. Sontak itu membuat pedagang antusias melayaninya.
Baca SelengkapnyaJembatan ini memang tidak layak untuk dilewati kendaraan seukuran mobil. Tak ayal jika kenekatan sang sopir berakibat tragedi tak diduga.
Baca SelengkapnyaSetiap masyarakat ingin membawa motor saat mudik melalui transportasi kereta api bisa mendaftar di semua stasiun tersebut.
Baca SelengkapnyaAnak-Anak Gaza Main Perosotan di Kawah Bekas Bom Israel
Baca Selengkapnya