Gelar Demo, Buruh Minta Pemerintah Beri Masker Gratis
Merdeka.com - Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal meminta pemerintah untuk membagikan masker gratis kepada buruh agar aktivitas unjuk rasa tidak terganggu.
"Supaya tidak mengganggu aktivitas aksi aktivitas lainnya dari masyarakat termasuk buruh ya bagikan secara gratis karena masker ini susah dicari dan mahal," kata Said Iqbal di Jakarta.
Said Iqbal mengatakan akan tetap menggelar unjuk rasa meski tengah maraknya wabah corona di Indonesia. Said Iqbal menegaskan isu corona tidak akan menghalangi serikat buruh untuk tetap turun ke jalan.
"Dari sisi pemberitaan mungkin saja isu corona lebih kuat pemberitaannya, tapi dari sisi buruh untuk menyuarakan omnibus law tidak akan pernah berhenti. Sekuat apapun isu lainnya termasuk corona," kata Said Iqbal.
Dirinya mengaku tidak takut terhadap ancaman penularan virus korona yang sampai saat ini belum ada vaksinnya itu. "Kita gak boleh panik ya. Kan Pemerintah sudah menyampaikan jangan panik. Bukan berarti penyakit korona sudah ada di Indonesia segala aktivitas kita terhenti enggak boleh juga kan. Hidup tetap harus berlanjut show must go on," kata Said Iqbal.
Said Iqbal tidak mengindahkan larangan berkumpul di pusat keramaian yang dikeluarkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Kegiatan unjuk rasa buruh, kata Said Iqbal, akan tetap berlanjut. "Kita tetap aksi karena kan ada UU Unjuk Rasa nomor 9 tahun 98 dan itu lebih tinggi dari sekadar instruksi," kata Said Iqbal.
Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta telah mengeluarkan Surat Instruksi Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Nomor 27 Tahun 2020 melarang kegiatan yang menimbulkan pengumpulan banyak orang. Kegiatan-kegiatan seperti konser musik, pertandingan sepak bola, hingga syuting film dihentikan sementara untuk mengantisipasi maraknya wabah korona.
Meskipun demikian, para buruh yang mengatasnamakan Majelis Pekerja Buruh Indonesia (MPI) siang tadi menggelar konferensi pers di Hotel Mega Proklamasi Jakarta. Para buruh tersebut mengaku akan melakukan demo besar-besaran di seluruh Indonesia dan Jakarta sebagai pusat unjuk rasa.
KSPI Sebut Nasib Buruh Terancam Gara-Gara Virus Corona
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal, mengatakan para buruh merasa terancam dengan adanya virus corona di Indonesia.
Oleh karena itu dia meminta kepada pemerintah juga memperhatikan kaum buruh, karena banyak perusahaan-perusahaan multinasional yang di dalamnya bercampur antara buruh Indonesia dengan Tenaga Kerja Asing (TKA).
Kekhawatiran itu timbul, lantaran semenjak Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan sudah ada dua orang yang terpapar virus corona di Indonesia.
Kami meminta kepada pemerintah sungguh-sungguh memperhatikan kami para buruh Indonesia, karena merasa terancam akan penyakit corona. Tanpa upaya yang sungguh-sungguh dari pemerintah terhadap para buruh, di mana setidaknya buruh yang bergabung di KSPI itu bekerja di perusahaan-perusahaan multinasional yang banyak tenaga kerja asingnya, seperti berasal dari China," kata Said dalam konferensi pers, di Hotel Mega Proklamasi, Jakarta, Kamis (5/3).
Dia pun menyebutkan sebagai contoh seperti perusahaan INCO, yang merupakan perusahan tambang dan pengolahan nikel yang beroperasi di Blok Sorowako, Kabupaten Luwu Timur, Provinsi Sulawesi Selatan.
Di sana, dikatakannya, banyak TKA, khususnya TKA asal China, meskipun belum ada dugaan pasti bahwa TKA itu terdampak virus corona. Namun dia tetap mengkhawatirkan para buruh Indonesia yang bekerja di perusahaan tersebut.
Selain itu, masih banyak sektor-sektor perusahaan-perusahaan multinasional lainnya yang mempekerjakan tenaga asing yang berasal dari Jepang, Korea Selatan, Tiongkok, Taiwan, India, dan Bangladesh.
Menurutnya, pemerintah harus menindak paksa memulangkan TKA yang sudah ada indikasi terkena virus corona ke negaranya, supaya tidak menyebar di Indonesia.
Selain itu, ia juga menilai upaya pemerintah di bandara-bandara tidak tegas. Tidak ada pemeriksaan bagi TKA yang keluar masuk ke Indonesia.
"Aneh kok di bandara Indonesia sekali nggak ada pemeriksaan-pemeriksaan suhu, seperti berbanjar berbaris diperiksa, pemerintah jangan terlalu pede, virus itu berbahaya untuk bangsa Indonesia, khususnya kaum buruh," ujarnya.
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pembahasan program makan siang gratis menunggu pelantikan Prabowo sebagai Presiden.
Baca SelengkapnyaPemerintah telah menyediakan layanan mengganti KTP rusak gratis.
Baca SelengkapnyaProses penganugerahan gelat itu diberikan saat Jokowi tiba di Bandara Melonguane, Kabupaten Kepulauan Talaud.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.
Baca SelengkapnyaGibran menyebut, program makan siang gratis akan selalu menjadi sorotan di masa pemerintahannya.
Baca SelengkapnyaPemerintah Malaysia menggratiskan tarif jalan tol pada H-2 lebaran.
Baca SelengkapnyaSejumlah demonstran pun baru menyadari, di tangannya memegang snack bergambar Kaesang Pangarep.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP mengingatkan Kapolri banyak suara dari rakyat yang juga berharap agar Polri tetap netral di Pemilu 2024 ini.
Baca SelengkapnyaDermaga eksekutif menjadi pilihan bagi pemudik perjalan kaki, karena akses yang cukup dekat dari terminal terpadu Merak.
Baca Selengkapnya