Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Gara-gara pertemuan Doha, Mari Elka jadi calon Dirjen WTO

Gara-gara pertemuan Doha, Mari Elka jadi calon Dirjen WTO  mari elka pangestu. merdeka.com/Arie Basuki

Merdeka.com - Pertemuan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) di Doha, Qatar, bikin negara yang tergabung dalam organisasi yang mengatur perdagangan dunia, melirik Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu sebagai direktur jenderal lembaga yang berpusat di Swiss.

Dikutip dari Reuters, Jumat (21/12), pencalonan mantan menteri perdagangan itu menjadi kejutan. Dia digadang-gadang menggantikan Pascal Lamy, yang dikabarkan akan mundur pada Agustus 2013. Sebelumnya, hanya tersiar kabar pengganti Lamy adalah Alan Kyerematen dari Ghana dan Anabel Gonzalez dari Kosta Rika.

Pencalonan Mari, menjadi menarik karena selama 17 tahun berdirinya WTO, pucuk pimpinannya selalu dipegang oleh pria dari negara maju. Mari sendiri menjabat selama 7 tahun, sebagai Menteri Perdagangan di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebelum akhirnya digeser ke Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Indonesia rencananya akan menjadi tuan rumah dalam pertemuan dua tahunan tingkat menteri WTO yang akan berlangsung di Bali, Desember 2013. Pertemuan tersebut digelar usai pertemuan G 20 yang juga diselenggarakan di Nusa Dua Bali.

(mdk/arr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global
Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global

Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.

Baca Selengkapnya
WNI Ungkap Fakta Menarik Bekerja di Qatar, Tak Ada Pajak Sama Sekali Hingga Cuti 40 Hari
WNI Ungkap Fakta Menarik Bekerja di Qatar, Tak Ada Pajak Sama Sekali Hingga Cuti 40 Hari

Mulai dari bebas pajak hingga cuti 40 hari menjadi hak para pekerja.

Baca Selengkapnya
Tolak Angin Sido Muncul Masuk Pasar Modern UEA dan Jadi Andalan Warga Arab Saudi
Tolak Angin Sido Muncul Masuk Pasar Modern UEA dan Jadi Andalan Warga Arab Saudi

Sido Muncul memperluas penjualan produk produk Tolak Angin ke luar negeri, salah satu tujuan ekspor selanjutnya adalah Uni Emirat Arab.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Jokowi Bersyukur Pemilu Berjalan Lancar di saat Geopolitik Global Kurang Kondusif
Jokowi Bersyukur Pemilu Berjalan Lancar di saat Geopolitik Global Kurang Kondusif

Dia melihat masyarakat riang gembira berbondong-bondong ke TPS.

Baca Selengkapnya
Jokowi soal Harga Beras Naik: Bukan Cuma di Negara Kita, Negara Lain juga Mengalami
Jokowi soal Harga Beras Naik: Bukan Cuma di Negara Kita, Negara Lain juga Mengalami

Jokowi mengaku sudah memerintahkan Direktur Utama Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk mencari beras dengan harga murah.

Baca Selengkapnya
Relawan Dianiaya TNI di Boyolali, TPN Ganjar Bakal Lapor Komnas HAM
Relawan Dianiaya TNI di Boyolali, TPN Ganjar Bakal Lapor Komnas HAM

Menurutnya, dunia internasional melihat Indonesia sebagai negara demokrasi terbesar ketiga dunia menjalankan pemilu yang tidak cacat dan bermasalah.

Baca Selengkapnya
Jokowi: Harga Beras Turun Saya Dimarahi Petani, Kalau Naik Dimarahi Ibu-ibu
Jokowi: Harga Beras Turun Saya Dimarahi Petani, Kalau Naik Dimarahi Ibu-ibu

Jokowi mengaku tak mudah bagi pemerintah mengelola pangan untuk masyarakat Indonesia yang jumlah penduduknya mebcapai 270 juta orang.

Baca Selengkapnya
Negara Termiskin di Dunia, Hanya Bisa Bertani untuk Makan Sehari-Hari
Negara Termiskin di Dunia, Hanya Bisa Bertani untuk Makan Sehari-Hari

Laporan Global Finance Magazine mencatat negara ini sebagai negara paling miskin di dunia.

Baca Selengkapnya
Bukan karena Diskon, Bos Penyewa Toko di Mal Cemas Stok Lebaran Kosong Gara-Gara Kebijakan Ini
Bukan karena Diskon, Bos Penyewa Toko di Mal Cemas Stok Lebaran Kosong Gara-Gara Kebijakan Ini

Pengusaha mendukung kebijakan lartas impor yang diharapkan bisa melindungi produk dalam negeri dari produk ilegal dengan harga miring.

Baca Selengkapnya