Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Erick Thohir Punya Data Oknum Rampok di Perusahaan BUMN

Erick Thohir Punya Data Oknum Rampok di Perusahaan BUMN Erick Thohir. ©2019 Instagram Erick Thohir

Merdeka.com - Pemerintah melalui Kementerian BUMN masih melakukan pembersihan ke perusahaan pelat merah untuk bisa kembali mencatatkan tren positif. Selain Krakatau Steel yang masih dalam proses perbaikan, Kementerian BUMN menyebut mulai mengidentifikasi perusahaan lainnya yang bermasalah.

Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga mengakui saat ini proses ‘bersih-bersih’ di tubuh Krakatau Steel masih terus berjalan. Saat ini, proses tersebut sedang dijalankan jajaran direksi baru dari perusahaan.

"Masih progres lah, yang pasti kita lihat teman-teman dari Krakatau Steel juga sedang lakukan pembersihan juga, makanya kemarin sudah (mencatatkan) untung," katanya saat berbincang dengan wartawan, Selasa (5/10).

Arya menyebutkan, saat ini sedang mengidentifikasi dan mendata perusahaan–perusahaan yang menjadi target bersih-bersih Kementerian BUMN setelah yang dilakukan pada Krakatau Steel.

Hal itu, kata Arya, sebagai cara menumpas oknum-oknum nakal di dalam tubuh perusahaan BUMN yang merugikan perusahaan bahkan negara.

Dia mengakui ada oknum yang masih berkeliaran di tubuh BUMN. Kendati begitu, Arya belum memberikan informasi perusahaan pelat merah mana saja yang selanjutnya menjadi target bersih-bersih tersebut.

"Cukup besar (merugikan), memang kita marah juga itu, nanti lah disampaikan, ada itu rampok itu," katanya tegas.

"Ada beberapa yang memang kacau (kondisi perusahaannya)," kata Arya.

Perjalanan Kasus

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir menyebut bahwa jumlah utang Krakatau Steel sebesar USD 2 miliar, salah satunya adalah investasi USD 850 juta kepada proyek glass furnish yang mangkrak.

"Ini tidak bagus, ini akan kita kejar siapapun yang merugikan, ini bukannya kita ingin menyalahkan siapa-siapa, tapi penegakan hukum, bisnis proses yang salah harus diperbaiki," katanya dalam gelaran BangkitBareng, Selasa (28/9)

Dalam proses penyelesaian utang tersebut, Menteri Erick mengatakan bahwa proses restrukturisasinya berjalan dengan baik serta akan diarahkan ke go public.

Tujuannya sebagai ada tambahan dana untuk menyisil sisa utang perusahaan. Lagi-lagi, Menteri Erick menyebut bahwa hal itu sebagai bagian dari transformasi di dalam tubuh BUMN.

"Restrukturisasi berjalan dengan baik, kita kan dikejar programnya apa, step 1 ada step 2, nah step 1 kita bikin subholding di KS, agar integrated, dikelola profesional, dan kita kan go public, supaya ada funding baru penyicil utang yang 2 miliar tadi," tuturnya.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Tungku Pabrik Peleburan Besi di Lampung Meledak, Tiga Pekerja Luka Parah
Tungku Pabrik Peleburan Besi di Lampung Meledak, Tiga Pekerja Luka Parah

Polisi mendalami dugaan unsur kelalaian kecelakaan kerja dalam insiden ledakan tungku peleburan besi di PT San Xiong Steel Indonesia.

Baca Selengkapnya
Pabrik Arang Batok Kelapa di Jaktim yang Disegel Bisnis Turun Temurun, Sudah Eksis Lebih dari 40 Tahun
Pabrik Arang Batok Kelapa di Jaktim yang Disegel Bisnis Turun Temurun, Sudah Eksis Lebih dari 40 Tahun

Pabrik yang berada di sisi Sungai Ciliwung itu saat ini masih disegel dengan garis kuning milik Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya
Ringkus Sindikat Narkoba Fredy Pratama, Polisi Usut Kaitan dengan Murtala Ilyas
Ringkus Sindikat Narkoba Fredy Pratama, Polisi Usut Kaitan dengan Murtala Ilyas

Ada empat tersangka ditangkap di Jawa Tengah yang membawa barang bukti 51 kilogram sabu dengan modus kamuflase menjadi teh China.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Tersangka Korupsi PTBA Bertambah Jadi 5 Orang, Terbaru Eks Dirut dan Analis Bisnis
Tersangka Korupsi PTBA Bertambah Jadi 5 Orang, Terbaru Eks Dirut dan Analis Bisnis

Kejati Sumsel menetapkan dua tersangka baru kasus dugaan tindak pidana korupsi akuisisi PT Satria Bahana Sarana (SBS) oleh PT Bukit Asam (PTBA).

Baca Selengkapnya
Usaha Pembuatan BBM Pertalite Tiruan Dibongkar di Sumsel, Tiga Pekerja Ditangkap
Usaha Pembuatan BBM Pertalite Tiruan Dibongkar di Sumsel, Tiga Pekerja Ditangkap

Usaha pengoplosan bahan bakar minyak (BBM) dari sumur ilegal tak habis-habisnya di Sumatera Selatan. Teranyar, satu lokasi diungkap dan ditutup di Ogan Ilir.

Baca Selengkapnya
Rugikan Negara Rp1,3 Triliun, 6 Tersangka Korupsi  Pembangunan Jalur KA Besitang-Langsa Ditahan
Rugikan Negara Rp1,3 Triliun, 6 Tersangka Korupsi Pembangunan Jalur KA Besitang-Langsa Ditahan

Kejaksaan Agung menetapkan enam tersangka korupsi proyek pembangunan jalur kereta api Besitang-Langsa pada Balai Teknik Perkeretaapian Medan tahun 2017-2023.

Baca Selengkapnya
Sanksi Pembatasan Kegiatan Usaha Dicabut OJK, Akulaku PayLater Kembali Salurkan Pembiayaan
Sanksi Pembatasan Kegiatan Usaha Dicabut OJK, Akulaku PayLater Kembali Salurkan Pembiayaan

Akulaku diminta meningkatkan tata kelola perusahaan yang baik dan pelaksanaan manajemen risiko dalam menjalankan kegiatan usaha BNPL.

Baca Selengkapnya
Perusahaan Smelter di Morowali Utara Turun Tangan Bantu Korban Banjir, Kirim Ratusan Paket Sembako
Perusahaan Smelter di Morowali Utara Turun Tangan Bantu Korban Banjir, Kirim Ratusan Paket Sembako

Banjir yang terjadi sejak beberapa hari lalu disebabkan oleh tingginya curah hujan di wilayah tersebut.

Baca Selengkapnya
Ini Tantangan Dihadapi Industri Hasil Tembakau di 2024, Termasuk Kenaikan Cukai Rokok
Ini Tantangan Dihadapi Industri Hasil Tembakau di 2024, Termasuk Kenaikan Cukai Rokok

Penyesuaian cukai terjadi di setiap kategori rokok secara merata.

Baca Selengkapnya