EMTEK Connect, Momen Soliditas dan Kreativitas Beradaptasi di Industri Digital

Jumat, 3 Februari 2023 20:38 Reporter : Yunita Rachmawati
EMTEK Connect, Momen Soliditas dan Kreativitas Beradaptasi di Industri Digital Managing Director PT Elang Mahkota Teknologi Tbk atat Emtek, Sutanto Hartono. Arief Rahman Hakim ©2023 Liputan6.com

Merdeka.com - Tren digitalisasi dalam kehidupan masyarakat, membuat EMTEK Group kian terpacu menjadi entitas bisnis yang unggul. Melalui agenda tahunan EMTEK Connect, para mitra Emtek Group patut bersukacita. Sepanjang tahun 2022, Emtek Group mencapai banyak rekor tertinggi.

Perlu diketahui, EMTEK Connect merupakan agenda tahunan bagi EMTEK Group dan para mitra untuk merefleksi diri capaian yang terealisasi, sekaligus menyusun strategi bisnis secara bersama, agar entitas bisnis dapat berlangsung secara sustain.

Managing Director of EMTEK Group, Sutanto Hartono menyampaikan, di tahun 2022 peringkat SCM terus mengalami perjalanan positif dari audience share, hingga rating. Tiga sinetron yanh ditayangkan di SCTV masuk ke dalam 5 sinetron tertinggi yang sering ditonton. Hingga momentum Piala Dunia Qatar 2022, menjadi booster paripurna bagi peringkat SCM.

"Audience share SCM mencapai 81, persen. Sedangkan rating SCM 15,1," ujar Sutanto dalam acara EMTEK Connect di Jakarta, Rabu (1/2).

Adaptasi dalam perkembangan teknologi juga menjadi keberkahan bagi EMTEK Group. Sepanjang kebijakan migrasi TV analog ke TV digital, SCM mencapai share tertinggi. "SCM telah mencapai share tertinggi pasca akselerasi tv digital 35,7 persen di prime time audience share," ucapnya.

Tidak ingin terlena dengan capaian positif, EMTEK Group melalui mitra bisnis Vidio, bahkan sudah menyiapkan diri menjadi pihak ketiga untuk cookies Google.

Chief Operating Officer dari Vidio, Hermawan berpandangan di tahun 2023 sangat menjanjikan. Masyarakat digital cenderung menjadikan kehidupan pribadi untuk mendatangkan iklan. "2023 privasi menjadi era fokus advertising," ucap Hermawan.

Belajar dari tiga platform multinasional seperti Apple, Google, dan Meta, pengiklan cenderung tidak cukup bergairah untuk mempromosikan iklan mereka karena kebijakan privasi cookies.

Padahal, jika sebuah platform mampu menjamin data dan cookies para user, hal tersebut justru berdampak positif. Celah ini kemudian telah terbaca oleh Vidio. "EMTEK sudah tahu tren ini sehingga tahun 2022 kita sudah membangun ekosistemnya," ucar Hermawan.

Vidio, kata Hermawan, sudah melakukan prediksi analisa terhadap user. Bahkan, saat EMTEK Connect 2023 digelar, Vidio telah memiliki 11 juta eco conscious.

Apa fungsi eco conscious? Dalam penjelasan Hermawan, eco conscious bekerja sebagai "guide" dalam ekosistem EMTEK Group. Visitor akan disuguhkan konten sesuai preferensi. Sebagai ilustrasi, jika visitor cenderung tertarik dengan bidang kesehatan, visitor akan mendapatkan artikel, video yang berkaitan dengan kesehatan.

"Kemudian kita crossmatch, dan kita pun bisa membentuk segment. Dan EMTEK sudah siap dengan Google third party cookies," ucapnya.

2 dari 3 halaman

Memahami preferensi visitor bahkan menuai privilege bagi konten lokal. Vidio dengan optimisme tinggi, bahkan meluncurkan 15 original series. "Lokal konten sangat krusial bagi kami," kata Managing Director dari Vidio, Monica Rudijono.

Monica berpandangan sebuah karya khususnya industri film ataupun series akan terasa dekat jika di dalamnya memuat unsur-unsur lokal. Tentu, untuk meraih perhatian audience perlu ada kolaborasi dengan mitra yang sudah terjun di industri film.

Untuk itu, Vidio berkolaborasi dengan rumah produksi (house production) seperti Screenplay dan Sinemart. Dan hasil kolaborasi ini terbukti 3 sinetron yang tayang di SCTV masuk dalam top five. Lokal konten bahkan menembus ranking ciamik di Netflix, dan Disney Hotstar.

"Untuk itu kami sangat beruntung bisa bekerjasama dengan local creator seperti Sinemart Screenplay," pungkasnya.

Director dari SCM sekaligus CEO Sinemart, David Setiawan sepakat dengan Monica. Lokal konten harus mendapatkan porsi lebih untuk terus berkembang dan menjadi unggul di negeri sendiri.

David mengatakan, sinetron hingga series di platform berbayar, memiliki pangsa yang besar. Namun, kerap kali lokal konten tak mendapatkan tempat di stasiun televisi. Justru seharusnya, menayangkan karya lokal menjadi katalis bagi industri sinetron atau film.

"Local creator kita banyak sekali tapi kurang mendapat tempat. Di sini kita memberi ruang dan tiga sinetron Sinemart bahkan masuk ke dalam top five, ini artinya pangsa tetap ada," ujar David.

Namun, paangsa pasar industri sinetron dan film akan hilang jika produsen tidak adaptif dengan teknologi. Founder Whisper Media, Manav Kapoor, mengatakan selain kreatif, efisiensi juga komponen penting agar tetap eksis.

Manav bahkan memberi contoh manfaat teknologi pada peradaban industri kreatif dengan melakukan bincang-bincang meski tidak berada satu ruangan. Begitu juga dengan sinetron, tidak mustahil memanfaatkan teknologi seperti green screen agar kreatif tetap tersalurkan namun tetap efisien.

Memang, teknologi dapat menjadi amunisi terhadap banyak sektor. Namun, manusia tetaplah makhluk sosial, interaksi antar sesama tak dapat dihilangkan.

3 dari 3 halaman

CEO Samara Group, Ben Soebiakto mengatakan jika teknologi dioptimalkan dalam industri MICE, maka saat gelara acara offline, mendapatkan hasil spektakuler. 

Dia bercerita, selama pandemi Covid-19 dengan pembatasan interaksi ketat, masyarakat tetap membutuhkan 'stress release' seperti agenda konser dan sebagainya. Dengan teknologi, Samara Group sukses menyelenggarakan Idea Fest melalui online dengan antusias tak kendor dari masyarakat. 

Secara berangsur, aktivitas sosial kembali dibuka secara offline. Momentum ini seperti oase masyarakat yang terkungkum pembatasan interaksi. 

"Di akhir tahun, masyarakat dibanjiri dengan music festival, dan kami memberikan itu kepada masyarakat, hasilnya sangat luar biasa karena sudah lama menantikan hal ini," ucapnya.

Bukan sekadar menggelar festival musik, Ben juga berkolaborasi dengan sejumlah influencer untuk menambah semarak gegap gempita masyarakat merayakan kebebasan berinteraksi.

Danny Purnomo sebagai Deputy KLY dan EmtekEX juga sepakat dunia digital menjadi arus utama bagi masyarakat untuk mendapatkan suguhan menarik. Untuk itu, Emtek memiliki visi EMTEK-EX, abreviasi dari EMTEK Extension. 

Artinya, ragam konten yang tayang di televisi, juga akan extended di media sosial EMTEK Group. Menjalani EMTEK-EX juga menuntut KLY dan EMTEK mampu mendiversifikasi audience. "Dan untuk project selanjutnya yaitu live stadium experience, live shopping experience," ujar Danny.

Menyinggung soal media sosial, mitra EMTEK Group, Rans Entertainment sudah melangkah advance. Berawal dari publikasi kehidupan sehari-hari sebuah keluarga Rans Entertainment justru berevolusi menjadi sebuah ekosistem bisnis unggul di media sosial.

CEO dan Founder Rans Entertainment, Raffi Ahmad awalnya tak menyangka langkah awal terjun di industri media sosial menjadi benih yang melahirkan ekosistem bisnis yang stabil.

Semakin besar nama Rans Entertainment, Raffi bersama sang istri Nagita Slavina berharap Rans Entertainment tidak hanya diidentifikasi sebagai Raffi Ahmad dan Nagita Slavina.

"Saat kami tidak ada, kami ingin Rans Entertainment tetap dikenal sebagai ekosistem bisnis yang memberi manfaat kepada masyarakat," ucap Raffi. [idr]

Baca juga:
Diversifikasi Karakter Jadi Adaptasi Tren Digital Emtek Group
Managing Director Emtek Ungkap Cara Ampuh Hadapi Tantangan Perubahan
Doa dan Harapan Presdir Emtek Alvin Sariatmadja di Tahun Kelinci Air
Reimagine Tomorrow, Kunci Emtek Group Tetap Eksis di Tahun 2023
Perjalanan Panjang Bank FAMA, Mulai Berdiri Tahun 1993
Kapolda Lampung Kunjungi Kantor EMTEK: Sinergitas dengan Media Sangat Dibutuhkan

Komentar Pembaca

Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami

Be Smart, Read More

Indeks Berita Hari Ini

Opini