Elon Musk: Dunia Masih Butuh Migas untuk Kelanjutan Peradaban
Merdeka.com - CEO Tesla Inc, Elon Musk mengatakan, dunia harus terus mengekstrak minyak dan gas untuk mempertahankan peradaban. Akan tetapi, dia juga menekankan pentingnya pengembangan sumber energi yang berkelanjutan.
"Secara realistis saya pikir kita perlu menggunakan minyak dan gas dalam jangka pendek, karena jika tidak, peradaban akan hancur," kata Muskkepada wartawan di sebuah konferensi di Norwegia, dikutip CNBC, Selasa (30/8).
Ditanya apakah Norwegia harus terus mengebor minyak dan gas, Musk menilai beberapa eksplorasi tambahan diperlukan saat ini. Dia menambahkan, Slwalah satu tantangan terbesar yang pernah dihadapi dunia adalah transisi ke energi berkelanjutan dan ekonomi berkelanjutan.
"Itu akan memakan waktu beberapa dekade untuk diselesaikan," tekannya.
Dia mengatakan pembangkit listrik tenaga angin lepas pantai di Laut Utara, akan dikombinasikan dengan paket baterai stasioner, bisa menjadi sumber energi utama. "Ini bisa menyediakan sumber energi yang kuat dan berkelanjutan di musim dingin," katanya.
Dia juga menyuarakan keprihatinan atas rendahnya tingkat kelahiran. Hal ini sebagaimana yang dia buat di sebuah posting Twitter akhir pekan lalu tentang risiko "runtuhnya populasi".
"Salah satu hal yang kurang jelas untuk saya khawatirkan adalah tingkat kelahiran, dan saya pikir penting bahwa orang memiliki cukup bayi untuk mendukung peradaban sehingga kita tidak menyusut," tutup Musk.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sumber-sumber energi terbarukan membutuhkan pendanaan besar.
Baca SelengkapnyaPemerintah seharusnya mengevaluasi faktor penyebab kegagalan pencapaian target investasi energi terbarukan selama ini.
Baca SelengkapnyaPHE hingga Juni 2023 mencatatkan produksi minyak sebesar 570 ribu barel per hari (MBOPD) dan produksi gas 2757 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD).
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pemilih muda memandang isu transisi energi sangatlah mendesak untuk diselesaikan oleh Presiden dan Wakil Presiden Terpilih
Baca SelengkapnyaTarget bauran EBT sebesar 17-19 persen bisa tercapai jika negara konsisten menyuntik mati PLTU batu bara
Baca SelengkapnyaWamen BUMN juga menjelaskan, produksi migas hulu Pertamina saat ini telah mencapai lebih dari 1 juta barrel per hari.
Baca SelengkapnyaFilipina mampu mengembangkan dan memanfaatkan panas bumi dengan baik untuk kelistrikan di negaranya.
Baca SelengkapnyaEnergi Baru Terbarukan dihadapkan dengan 4 tantangan.
Baca SelengkapnyaIndonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca Selengkapnya