Efek Positif Meredanya Perang Dagang buat Indonesia
Merdeka.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menyambut baik keputusan gencatan senjata antara Amerika Serikat (AS) dan China terkait perang dagang. Darmin mengungkapkan, adanya perang dagang membuat ekonomi global mengalami ketidakstabilan.
Indonesia turut merasakan dampak tersebut dengan melemahnya nilai tukar rupiah. Namun beruntungnya, rupiah kembali mulai menguat.
"Perang dagang, perlu rupiah menguat meski sudah menguat di akhir Oktober lalu," ujar dia di Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta, Senin (3/11).
Dia mengungkapkan, saat ini rupiah mengalami penguatan paling besar dibandingkan dengan mata uang negara lain.
"Melihat negara-negara ASEAN dan emerging market yang besar-besar, maka sebulan terakhir ini rupiah mengalami peningkatan dan penguatan terdepan," kata dia.
Oleh sebab itu, dengan meredanya perang dagang, Darmin berharap rupiah bisa terus menguat. Selain itu, gencatan senjata di perang dagang ini akan membuat pemerintah lebih leluasa dalam menjalankan program-programnya.
"Oleh karena itu, perang dagang semakin mereda, kita akan bisa menjalankan program-program ekonomi yang lebih baik," tandas dia.
Reporter: Septian Deny
Sumber: Liputan6.com
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Adapun perhitungan ini didapatnya setelah berkaca dari China, yang butuh waktu 40 tahun untuk jadi negara dengan kekuatan ekonomi besar dunia.
Baca SelengkapnyaKemendag mendorong pemanfaatan akses pasar jasa yang dihasilkan dari perundingan perdagangan internasional..
Baca SelengkapnyaKonflik bersenjata di beberapa wilayah dunia turut berpengaruh pada naiknya anggaran pertahanan sejumlah negara dari rata-rata 2 persen menjadi 3 persen.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ada beberapa isu yang menjadi perhatian pemerintah di tahun 2024.
Baca SelengkapnyaJjumlah penduduk China berkurang 850.000 orang menjadi sekitar 1.411,75 juta pada tahun 2022.
Baca Selengkapnyatetap tingginya inflasi dan kuatnya pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat mendorong spekulasi penurunan Fed Funds Rate (FFR).
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo mengatakan bahwa sistem pertahanan Indonesia harus bisa mengantisipasi pertarungan global antara Amerika Serikat dengan China.
Baca SelengkapnyaAS dan China tengah terlibat dalam persaingan menjadi raksasa ekonomi dunia.
Baca SelengkapnyaKeduanya membahas tentang situasi dan kondisi dunia saat ini, termasuk kepada masalah ekonomi dan keamanan negara.
Baca Selengkapnya