DPR pesimistis produksi jagung surplus tahun ini
Merdeka.com - Wakil Ketua Komisi IV DPR-RI Viva Yoga Mauladi pesimistis produksi jagung bakal surplus tahun ini.
"Kalau masalah data jagung antara Kementerian Pertanian dan pelaku usaha ini belum terselesaikan, saya rasa masih sulit dipastikan apakah pada tahun ini, Indonesia benar-benar mengalami surplus jagung," kata Viva kepada wartawan di Jakarta, Senin (24/5).
Viva mengimbau kepada pemerintah untuk mensinkronkan data produksi jagung nasional dengan kebutuhan jagung para pelaku usaha.
"Kami apresiasi upaya kementan ini, tapi harus kita sinkronkan juga dengan data kebutuhan dari pelaku usaha, sehingga target surplus Jagung Kementan di tahun ini bisa terealisasi dengan baik," tuturnya.
Di tempat yang sama, Direktur Aneka Kacang dan Umbi Kementerian Pertanian (Kementan) Maman Suherman menargetkan produksi jagung bisa mencapai 24 juta ton tahun ini. Apalagi, berdasarkan catatannya, sejauh ini produksi jagung national mengalami peningkatan hingga 5 ton ketimbang tahun lalu.
"Buat 2015 produksi jagung sampai 19,83 juta ton. Jadi hitung-hitungan Kementan, kalau target 24 juta ton ini tercapai, maka pasti akan mengalami surplus 3 juta ton, karena tingkat konsumsi hanya 21 juta ton sementara produksi 24 juta ton," tuturnya.
(mdk/yud)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kinerja perdagangan Indonesia terus mencatatkan surplus hingga ke-47 kali berturut-turut sejak Mei 2020 lalu.
Baca SelengkapnyaArief menekankan bahwa prioritas utama pemerintah adalah mengutamakan produksi dalam negeri, terutama menjelang panen raya jagung.
Baca SelengkapnyaPudji menerangkan, surplus tersebut ditopang oleh komoditas non migas yaitu sebesar USD4,62 miliar
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Surplus perdagangan pada April 2024 ini diakibatkan nilai ekspor yang masih lebih tinggi daripada impor.
Baca SelengkapnyaAdapun APBN per Januari 2024 mencatatkan surplus Rp31,3 triliun atau 0,14 persen dari produk domestik bruto (PDB).
Baca SelengkapnyaDalam kasus timah, merugikan negara mencapai ratusan triliun rupiah.
Baca SelengkapnyaBPS memperkirakan Indonesia akan mengalami surplus beras akibat panen raya petani yang terjadi sejak Januari hingga April 2024.
Baca SelengkapnyaAkibat harga gas bumi murah atau harga gas bumi tertentu (HGBT) kepada tujuh sektor industri tellah berdampak pada berkurangnya penerimaan negara.
Baca SelengkapnyaImpor beras dari Kamboja untuk memenuhi kebutuhan stok beras menjelang Idul Fitri 1445H.
Baca Selengkapnya