Djoko Kirmanto: Di Indonesia banyak sungai koma
Merdeka.com - Indonesia disebut memiliki cadangan air hingga 3.900 miliar meter kubik per tahun. Ini merupakan cadangan air terbesar kelima di dunia. Namun, cadangan air sebesar itu, baru 17,7 persen yang digunakan. Dengan kata lain, sebagian besar cadangan langsung mengalir ke laut tidak termanfaatkan.
"Banyak sungai di Indonesia sakit koma, bahkan mati suri. Ini karena perbedaan antara debit maksimum dengan minimumnya terlalu jauh," kata mantan Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto saat menjadi pembicara "Indonesia Water Learning Week 2014", Jakarta, Senin (24/11).
Menurutnya, debit air sungai tak pernah merata sepanjang tahun. Ini lantaran siklus hidrologi di Indonesia tidak normal. Di mana, air berasal dari hujan langsung mengalir ke laut tanpa terserap terlebih dulu.
"Jadi tidak sempat digunakan, airnya langsung ke laut, bahkan mengalirnya itu bisa membawa rumah dan barang-barang lainnya," kata Djoko. "Untuk itu, daerah tangkapan air di hutan gundul harus diperbaiki."
Dia mengungkapkan, banyak persawahan mengandalkan debit air sungai. Luasan sawah irigasi teknis mencapai 7,4 juta hektar dan hanya 10 persen diantaranya mendapat pasokan air dari waduk sepanjang tahun.
"Yang 10 persen itu saya yakini tak bisa meningkat menjadi 100 persen, karena tidak semua sungai bisa dibangun waduk. Namun, masih banyak waduk harus dibangun."
(mdk/arr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
rabowo bicara keinginannya sebelum berpulang agar kekayaan alam Indonesia dinikmati seluruh rakyat.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan, bendungan dan Instalasi Pengolahan Air itu memiliki banyak manfaat untuk masyarakat.
Baca SelengkapnyaMayjen Kunto mengingatkan, jika laut dibiarkan tercemar dan ekosistemnya rusak, maka potensi yang terkandung di dalamnya terganggu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Saat peresmian, Jokowi menekankan pentingnya sistem pengelolaan air limbah cair.
Baca SelengkapnyaAturan turunan ekspor pasir laut masih digodok karena melibatkan banyaknya tim kajian.
Baca SelengkapnyaBantuan air ini diberikan oleh Kemhan dan Unhan RI sebagai pengabdian untuk masyarakat.
Baca Selengkapnya"Tahun 2025 mungkin selesai semuanya di Tanah Air. Yang nyelesaikan biar Presiden baru. Kurang sitik, kurang dikit nggih," kata Jokowi.
Baca SelengkapnyaMenurut Cak Imin, ketimpangan itu harus dibenahi. Dia berharap, ketimpangan Tanah Air bisa ditekan.
Baca SelengkapnyaPrabowo berterima kasih kepada tim dari Universitas Pertahanan RI yang terus bekerja menemukan dan menyalurkan air pada rakyat.
Baca Selengkapnya