Disetop 4 tahun, China kembali impor manggis asal Indonesia
Merdeka.com - Kementerian Pertanian (Kementan) terus menggenjot peningkatan ekspor komoditas pertanian dan perkebunan. Setelah mengekspor beras khusus, bawang merah, jagung, telur, daging ayam, benih sayuran, tanaman hias, berbagai komoditas perkebunan dan komoditas pangan lainnya, kini giliran manggis segera ditambah volume ekspornya ke China.
Direktur Jenderal Hortikultura, Kementerian Pertanian (Kementan), Suwandi mengatakan, dalam waktu dekat, manggis asal Sumatera Barat (Sumbar) akan diekspor ke China.
"Dalam waktu dekat manggis di Kabupaten 50 Kota, Sumatera Barat segera diekspor ke China. Proses ekspor tidak instan, tetapi melalui proses mulai dari penyiapan kebunnya, registrasi dan penyiapan packaging house, serta pengurusan perizinan ekspor dan sebagainya," ujar dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (5/8).
Menurut dia, dengan semakin eratnya hubungan bilateral Indonesia-China memberikan dampak positif bagi perdagangan kedua negara. Salah satunya yaitu dibukanya kembali peluang ekspor manggis ke negeri tirai bambu tersebut setelah empat tahun sejak dikeluarkannya larangan impor komoditas tersebut dari Indonesia.
"Tercatat nilai ekspor manggis ke China pada tahun 2012 mencapai 8,2 ribu ton dengan pangsa pasar 18,84 persen dan menjadikan China sebagai pasar ekspor manggis terbesar Indonesia," kata dia.
Suwandi menjelaskan, dibukanya kembali ekspor manggis ke China ditandai dengan penandatanganan protokol manggis oleh Badan Karantina kedua negara pada 11 Desember 2017 yang disusul dengan ekspor perdana 1 ton manggis pada Januari 2018 lalu.
Dia mengungkapkan, sesuai arahan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman untuk meningkatkan investasi dan ekspor, maka Kementan memberi berbagai kemudahan investasi, pembinaan mutu produk petani, membantu proses registrasi kebun, standar packaging house, pelayanan perkarantinaan dan lainnya untuk ekspor.
"Ini sejalan dengan ketentuan yang tertuang dalam protokol ekspor manggis ke China adalah kebun yang sudah teregistrasi, rumah kemas yang sudah teregistrasi dan bebas dari Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) seperti Lalat Buah (Fruit flies), Kutu Putih (Mealy Bugs), dan Kutu tempurung (Scale Insect)," jelas dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Sumbar, Candra mengatakan sampai saat ini Sumbar merupakan salah satu daerah yang siap menjadi tulang punggung ekspor.
Sesuai permintaan dari China, Sumbar siap ekspor 10 ribu ton ke China. Seluruh persyaratan ekspor sedang disiapkan bersama petani, eksportir dan Kementan, bahkan rutin disupervisi Kementan.
"Provinsi Sumatera Barat terus berbenah untuk menggalakkan kualitas dan mendorong ekspor. Sentra produksi di Provinsi ini berada di Kabupaten 50 Kota, terutama di Kecamatan Situjuah, Pangkalan, Halaban dan Harau," kata dia.
Untuk diketahui sentra produksi manggis di Indonesia tersebar dari Sumatera sampai Nusa Tenggara Barat. Data BPS mencatat produksi manggis nasional pada 2017 mencapai 161,7 ribu ton dengan luas lahan 16.184 hektar. Jumlah produksi terbesar untuk manggis yaitu Jawa Barat 42,1 ribu ton, Sumatera Barat 34,4 ribu ton dan Jawa Timur 16,7 ribu ton.
Untuk angka produksi di Provinsi Sumbar naik 68 persen dari 2016 yaitu sebesar 23,3 ribu ton. Hal ini membuat Sumbar sebagai salah satu produsen manggis terbesar di Indonesia.
Reporter: Septian Deny
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Proses pengadaan impor tiga rangkaian KRL baru asal China tersebut dilakukan sesuai aturan yang berlaku tanpa ada tekanan dari pihak manapun.
Baca SelengkapnyaPemerintah mengutus ID Food untuk mengimpor 200.000 ton bawang putih dari China.
Baca SelengkapnyaDaging sapi di pasaran langka hingga sebabkan kenaikan harga, hal ini jadi biang keladinya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Asosiasi Pengusaha Importir Daging Indonesia (Aspidi) menyebut stok daging sapi terancam langka saat bulan Ramadan.
Baca SelengkapnyaWalaupun sudah lama meninggalkan tanah air, Ibu Bunga terdengar lancar berbahasa Indonesia.
Baca SelengkapnyaDirektur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi memaparkan, proses importasi beras ini masih berasal dari negara-negara langganan Indonesia.
Baca SelengkapnyaUpaya Bulog untuk mendatangkan impor beras kali ini akan jauh lebih mudah dibandingkan tahun sebelumnya.
Baca SelengkapnyaPemilu 1955 ini menjadi yang pertama kali diadakan setelah Indonesia memperoleh kemerdekaannya pada tahun 1945.
Baca SelengkapnyaTapai adalah penganan dan makanan tradisional yang dibuat dari proses fermentasi. Proses pembuatannya pun tidak terlalu sulit dan bisa Anda coba di rumah.
Baca Selengkapnya