Dirut Bulog: Belum Ada Penugasan untuk Stabilkan Harga Minyak Goreng
Merdeka.com - Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso menyebut pihaknya telah mendapatkan penugasan dari pemerintah untuk melakukan stabilitas terhadap sejumlah harga komoditas.. Namun penugasan tersebut baru sebatas kedelai dan jagung saja, sedangkan minyak goreng Perum Bulog belum mendapatkan penugasan baru.
"Kalau minyak goreng belum, tapi untuk kedelai dan jagung sudah. Dalam proses, khususnya kedelai ini untuk tempe tahu teratasi," kata Budi Waseso saat ditemui di Gudang Bulog Jakarta-Banten, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat (11/3).
Budi Waseso menjelaskan saat ini Perum Bulog sedang menghitung volume untuk impor kedelai dan menentukan harga yang jual yang ideal. Agar harganya masih bisa terjangkau oleh pengrajin tahu dan tempe, sehingga sampai di konsumen tidak terlalu mahal.
"Jangan sampai harganya tinggi jatuh ke pengrajin tinggi juga, tidak ada gunanya," katanya.
Bulog Tidak Jual Kedelai untuk Cari Untung
Namun bila tidak ditemukan harga yang terjangkau untuk pengrajin, maka Bulog akan meminta subsidi dari pemerintah. Sebab harga di pengrajin harus tetap terjangkau.
"Ini yang saya hitung, kalau harganya ternyata tinggi kita tetap harus menjual kepada pengrajin itu murah sesuai dengan diharapkan," kata dia.
Budi menegaskan penugasan ini tidak akan dimanfaatkan Bulog untuk meraup keuntungan. Sifatnya hanya menjaga stabilitas harga kedelai agar masih bisa terjangkau para pengrajin.
"Sekali lagi Bulog tidak jual beli untuk mencari keuntungan, tidak. Tapi tadi kita tetap melakukan stabilisasi," ungkapnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Selain revitalisasi, Gibran juga akan fokus mengendalikan harga bahan pokok apabila menjadi wakil presiden.
Baca SelengkapnyaData pertumbuhan ekonomi ini melemahkan harga minyak di awal sesi, namun para pedagang menyadari pasar minyak sedang ketat dan situasi di Timur Tengah.
Baca SelengkapnyaHarga tinggi telur dan daging itu ditemukan Satgas Pangan Polri mengecek ketersediaan stok pangan di sejumlah pasar tradisional.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Hal ini merespons isu kenaikan harga minyak kita akibat kurangnya realisasi domestic market obligation (DMO) oleh produsen.
Baca SelengkapnyaKampung Jaha terkenal sebagai sentra pengrajin bawang goreng di Bekasi.
Baca SelengkapnyaGanjar pun membeli beberapa sayuran untuk dibawa pulang. Sontak itu membuat pedagang antusias melayaninya.
Baca SelengkapnyaBayu menjelaskan bahwa SPHP merupakan program pemerintah melalui Badan Pangan Nasional yang dilaksanakan oleh Bulog dalam rangka menjaga stabilitas harga beras.
Baca SelengkapnyaAnies menilai sejumlah komoditas bahan pokok memang meningkatkan. Dampaknya, pendapatan atau omzet pedagang turun.
Baca SelengkapnyaAda beberapa harga komoditas bahan pangan yang mengalami kenaikan antara lain, beras, telur ayam, daging ayam, dan gula pasir.
Baca Selengkapnya