Dihantam sentimen global, ekonomi Indonesia diprediksi bergejolak hingga tahun depan
Merdeka.com - Chief Economist PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga), Adrian Panggabean, menyatakan fluktuasi pasar keuangan Indonesia pada kuartal I/2018 merupakan akibat faktor eksternal. Namun begitu, perekonomian Indonesia tetap stabil di tengah volatilitas dan kondisi politik yang kini terjadi.
"Volatilitas yang terjadi di pasar finansial beberapa bulan terakhir dua kali lebih besar dibanding 2017 dan disebabkan oleh faktor eksternal. Kita tidak perlu khawatir sejauh konfigurasi makroekonomi kita terjaga relatif sehat, kebijakan ekonomi tetap rasional, dan aktivitas ekonomi masih berjalan normal," tuturnya di Graha CIMB Niaga, Jakarta, Senin (14/5).
Adrian menjelaskan volatilitas di pasar keuangan akan terus terjadi di 2018 dan sepanjang 2019. Dia menambahkan hal tersebut disebabkan oleh pengetatan kebijakan moneter di Amerika Serikat serta masih longgarnya kebijakan moneter di Eropa dan Jepang.
Dia juga menambahkan faktor geopolitik dan geoekonomi serta isu proteksionisme AS menyebabkan fluktuasi tajam dalam harga-harga aset secara global. "Pelemahan Rupiah bukan karena faktor domestik tapi karena faktor eksternal. Hal ini kemudian berimbas pada fluktuasi mata uang di seluruh dunia, termasuk Rupiah," ujarnya.
Adrian memperkirakan kurs Rupiah terhadap USD di kuartal kedua 2018 akan berada pada kisaran Rp 13.600-Rp 14.000. Dia merevisi proyeksi Rupiah dari rata-rata tahunan Rp 13.200 menjadi rata-rata tahunan Rp 13.550 di 2018.
Rilis angka pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal I/2018 yang sebesar 5,06 selaras dengan proyeksi CIMB Niaga yang sebesar 5,1 persen. "Konsumsi masyarakat yang belum kuat tidak jauh berbeda dengan tahun 2017 dan rendahnya angka inflasi inti adalah indikasi penting bahwa perekonomian Indonesia memang masih membutuhkan akomodasi kebijakan fiskal dan moneter," tandas dia.
Reporter: Bawono Yadika
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dua faktor ini menjadi penyebab pertumbuhan ekonomi global terganggu, bahkan lebih rendah dari proyeksi tahun lalu.
Baca SelengkapnyaPasar keuangan yang tidak pasti diprediksi bisa memperlambat ekonomi dunia.
Baca SelengkapnyaWalau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dia berharap agar penerus kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mampu mempertahankan stabilitas ekonomi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPersiapan pemilu juga ikut memengaruhi pertumbuhan ekonomi di kuartal IV-2023.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi cukup impresif, yakni 5,11 persen di kuartal I-2024
Baca SelengkapnyaKeduanya membahas tentang situasi dan kondisi dunia saat ini, termasuk kepada masalah ekonomi dan keamanan negara.
Baca SelengkapnyaIndustri pembiayaan diprediksi akan terus meningkat tahun ini.
Baca Selengkapnyapenyelenggaraan pesta demokrasi memberi dampak positif terhadap perekonomian nasional.
Baca Selengkapnya