Di Tengah Pandemi, Garuda Indonesia Angkut Kargo Pakai Pesawat Penumpang
Merdeka.com - Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra mengubah rute penerbangan orang menjadi penerbangan kargo. Langkah ini diambil untuk mempertahankan roda bisnis maskapai pelat merah tersebut.
Pihaknya juga sudah mendapatkan persetujuan untuk mengangkut logistik dengan menggunakan pesawat penumpang orang.
Irfan menjelaskan, logistik yang diangkut akan diletakkan di kursi penumpang. Dalam setiap baris bisa membawa beban maksimal 210 kilogram. Angka ini merupakan asumsi setiap kursi diduduki orang dengan berat badan 75 kilogram.
"Plus minus 210 kilogram bisa ditaruh di 3 kursi," kata Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra, dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VI DPR-RI secara virtual, Jakarta, Selasa (29/4).
Barang akan diletakkan di kursi tengah. Sehingga kursi di kanan-kirinya dikosongkan.
Untuk itu, di tengah pandemi Covid-19 ini, Garuda Indonesia akan memfokuskan bisnisnya pada layanan kargo antar kota dan antarnegara. Baik itu untuk mengangkut logistik kemanusiaan atau yang lainnya.
"Ini sesuai dengan pemerintah untuk memastikan layanan barang dan logistik masih berlangsung," kata Irfan.
Garuda Masih Melayani Penerbangan Penumpang Rute Internasional
Maskapai Penerbangan Garuda Indonesia masih melayani penerbangan rute internasional. Rute yang masih terus beroperasi yakni Amsterdam, Jepang, Korea Selatan dan Australia. Hanya saja penerbangan menuju negara-negara tersebut satu kali dalam sepekan.
"Kita usahakan seminggu sekali untuk rute internasional," kata Irfan.
Begitu juga dengan rute penerbangan domestik. Semula Garuda Indonesia masih melayani untuk rute Denpasar, Surabaya, Medan, dan Ujung Pandang. Penerbangan rute domestik hanya dilakukan satu kali setiap hari.
Namun, setelah turun Peraturan Kementerian Perhubungan Nomor 25 Tahun 2020 tentang Pengendalian Transportasi Selama Masa Mudik Idul Fitri Tahun 1441 H, penerbangan rute domestik untuk penumpang terpaksa ditutup. Dalam aturan ini bisnis penerbangan masih bisa beroperasi selama digunakan untuk pengangkutan logistik untuk rute domestik. Sedangkan penerbangan rute internasional masih diperbolehkan untuk mengangkut orang.
"Aturan ini mengizinkan rute internasional (membawa penumpang) tapi domestik hanya boleh mengangkut logistik," kata Irfan.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jika penumpang membawa barang bawaan/bagasi melebihi ketentuan tersebut maka akan dikenakan denda.
Baca SelengkapnyaInformasi Basarnas, pesawat Smart Air diawaki pilot Kapten M. Yusuf serta seorang Engineer on Board (EOB) bernama Deni S.
Baca SelengkapnyaMemasuki arus mudik Lebaran sejumlah maskapai penerbangan menambah frekuensi penerbangannya ke Banyuwangi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
H-4 Lebaran 2024, Puluhan Ribu Pemudik Padati Stasiun Pasar Senen
Baca SelengkapnyaJika lebih, akan dikenakan biaya tambahan sesuai dengan kelas kereta api yang dinaiki.
Baca SelengkapnyaUntuk mencegah gagal terbang, berikut perbedaan terkait aturan barang di kabin dan bagasi agar tidak kena denda.
Baca SelengkapnyaSejumlah permasalahan yang muncul saat hari pemungutan suara di antaranya terlambat tibanya logistik Pemilu 2024 di TPS.
Baca SelengkapnyaPenerbangan tersebut dioperasikan oleh dua pilot dan empat kru pramugari.
Baca SelengkapnyaAldioanto (67) terlahir normal sebagai laki-laki, akibat dirumahkan dari suatu perusahaan tempatnya bekerja sebagai pramugara di Garuda Indonesia.
Baca Selengkapnya